Dengan memakai suhu sebagai dasar pembagian atmosfer, maka atmosfer terdiri dari
lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer dan thermosfer. Gambar 2.1 menunjukkan
pembagian wilayah lapisan atmosfer bumi.
1.
Lapisan Troposfer
Gejala
cuaca (awan, petir, topan, badai dan hujan) terjadi di lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan
suhu yang terjadi karena pada lapisan troposfer penyerapan radiasi gelombang
pendek dari matahari sangat sedikit.
Pertukaran panas banyak terjadi pada troposfer bawah. Permukaan tanah akan
mendistribusikan panas yang diterimanya ke lapisan atmosfer di atasnya melalui konduksi, konveksi, kondensasi dan
sublimasi, sehingga suhu pada lapisan troposfer semakin turun dengan pertambahan ketinggian yaitu sekitar
0,5oC sampai 1o C untuk setiap kenaikan
ketinggian 100 meter.
Tropopause
adalah lapisan udara yang berada diantara troposfer dan stratosfer. Ketinggian
tropopause berbeda antara di kutub dengan di khatulistiwa. Di kutub, lapisan
tropopause berada pada ketinggian 6 km dengan suhu -40O C, sedangkan di
khatulistiwa lapisan tropopause berada pada
ketinggian
18 km dengan suhu -80o C. Hal ini
menunjukkan bahwa lapisan atmosfer di khatulistiwa lebih tebal daripada di
kutub.
2.
Lapisan Stratosfer
Lapisan
atmosfer diatas tropopause merupakan lapisan inversi yaitu lapisan yang suhunya
semakin tinggi seiring pertambahan ketinggiannya (kebalikan dari lapisan
traposfer). Lapisan Stratosfer disebut juga lapisan isotermis. Kenaikan suhu yang terjadi pada lapisan
stratosfer disebabkan keberadaan ozon pada lapisan ini yang memiliki kemampuan
menyerap radiasi ultraviolet dari matahari. Bagian atas stratosfer dibatasi
oleh lapisan stratopause yang berada pada ketinggian 60 km dengan suhu 0oC.
3.
Lapisan Mesosfer
Lapisan
mesosfer ditandai dengan penurunan suhu 0,4oC setiap kenaikan ketinggian
sebesar 100 meter, lapisan ini mempunyai keseimbangan radiasi yang negatif.
Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 60-85 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini melindungi bumi dari meteor atau benda langit lainnya yang menuju
bumi. Temperatur terendahnya berada pada lapisan mesopause yaitu sekitar -100oC.
4.
Lapisan Termosfer (Ionosfer)
Lapisan
ini terletak pada ketinggian 85 dan 300 km yang ditandai dengan kenaikan suhu
dari kenaikan suhu dari -100oC sampai
ratusan bahkan ribuan derajat. Lapisan yang paling tinggi dalam termosfer
adalah termopause. Termperatur pada lapisan termopause konstan terhadap
ketinggian, tetapi berubah terhadap waktu seperti tampak pada gambar 2.2
berikut.
Pada lapisan ini terjadi ionisasi partikel udara akibat penyerapan radiasi sinar gamma dan sinar ultra violet, sehingga memungkinkan terjadinya pemantulan/ perambatan gelombang radio yang sangat bermanfaat dalam komunikasi jarak jauh.
5. Lapisan Eksosfer.
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari atmosfer bumi dan merupakan lapisan paling panas sehingga terjadi gerakan partikel udara secara tidak beraturan. Lapisan ini tersusun dari gas hidrogen dan tekanan udaranya mendekati 0 cmHg (daerah vakum). Mempelajari pembagian dari lapisan atmosfer dan karakteristik dari setiap lapisan diperlukan untuk mengetahui pengaruh keberadaan atmosfer terhadap
perambatan cahaya yang bersumber dari matahari dan bintang.(Muhammadiyah,M., 2010)
0 komentar:
Posting Komentar