Home » , » Konfigurasi sistem Bumi bulan

Konfigurasi sistem Bumi bulan








1. Jika bidang orbit bulan identik dengan  ekliptika, maka akan terjadi gerhana  Matahari atau gerhana Bulan saat bulan  berkonjungsi (bulan baru), atau saat  oposisi (bulan purnama). Tapi karena  bidang orbit bulan membentuk sudut  sebesar 5° terhadap bidang ekliptika, maka fenomena gerhana ini hanya terjadi  jika bulan juga berada pada titik node  dari orbitnya. Frekuensi terjadinya  fenomena dengan konfigurasi yang identik secara berulang-ulang terjadi setiap 18  tahun 10 hari, periode ini  dikenal sebagai siklus Saros. 

2. Gerhana Bulan terjadi saat oposisi ketika pusat bulan lebih kecil dari 9° pada   salah satu titik orbitnya; ini dapat terjadi bila pusatnya lebih kecil dari 12,5° dari  titik simpul. Menurut konfigurasi geometrinya, dapat terjadi gerhana total  ataupun gerhana sebagian. Gerhana bulan yang paling lama dapat terjadi selama 1  jam 45 menit. 

3. Gerhana Matahari terjadi apabila pusat Matahari lebih kecil dari 13,5° dari salah  satu titik simpul dari orbit bulan ; ini akan terjadi ketika  pusatnya lebih kecil dari  18,5° dari titik simpul. Gerhana yang dapat berlangsung adalah gerhana total ini  terjadi ketika Bumi berada jauh dari Matahari atau dekat dengan bulan, 
sedangkan gerhana cincin dapat terjadi saat Bumi dekat dengan Matahari dan  jauh dari bulan. Dalam kedua hal tersebut gerhana sebagian masih dapat terjadi.  Maksimum berlangsungnya gerhana Matahari adalah 7 menit. 

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters