Sebelum kita menjelajah ke bagian-bagian Matahari, kita perlu mengetahui bagaimana cara mengetahui bagian-bagian Matahari itu. Saat ini, peralatan untuk mendapatkan informasi tentang benda-benda langit semakin canggih. Semakin canggih alatnya, semakin banyak informas yang diperoleh. Salah satu alat yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi-informasi tentang Matahari adalah spektroskop. Kamu pasti tahu tentang pelangi. Pelangi sebenarnya terdiri dari spektrum warna yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Demikian pula cahaya yang berasal dari benda-benda langit. Cahaya itu oleh spektroskop diuraikan menjadi warna-warna spektrum. Setiap warna menyimpan informasi yang berbeda. Nah, dengan menganalisis warna inilah para astronom mendapatkan berbagai informasi tentang benda langit.
Matahari tersusun dari beberapa lapisan. Lapisan terdalam yang menghasilkan energi disebut dengan inti. Inti Matahari besarnya sekitar seperempat bagian Matahari. Perbedaan suhu antara inti dan permukaan Matahari membuat energi yang dihasilkan oleh inti mengalir keluar. Energi ini diradiasikan oleh inti dalam bentuk sinar gamma melalui zona radiasi. Jari-jari zona radiasi kita-kira separuh jari-jari Matahari.
Lapisan setelah zona radiasi disebut zona konveksi. Tebal zona konveksi sama dengan sepertiga jari-jari Matahari. Di zona konveksi, energi yang diradiasikan oleh inti diteruskan keluar permukaan Matahari secara konveksi.
Lapisan di atas zona konveksi disebut dengan fotosfer. Fotosfer adalah bagian Matahari yang dapat kita lihat. Fotosfer adalah atmosfer Matahari bagian bawah. Fotosfer memiliki ketebalan beberapa ratus mil dan bersuhu kira-kira 6.000 °C. Fotosfer mengeluarkan energi dalam bentuk panas dan cahaya.
Di atas fotosfer terdapat kromosfer yang memiliki ketebalan 14.500 kilometer. Energi Matahari melewati lapisan ini ketika keluar dari inti menuju permukaan Matahari. Kromosfer tersusun sebagian besar terdiri atas Hidrogen dan Helium. Suhu kromosfer bervariasi dari 4.500 °C hingga 100.000 °C. Semakin ke atas, suhu kromosfer semakin panas. Fakula dan flare muncul di lapisan ini. Fakula terbentuk di atas bintik matahari (sunspot). Fakula merupakan awan hidrogen yang sangat terang dan panas. Flare merupakan gas panas yang dihasilkan di sekitar bintik matahari. Bentuk flare seperti kawat yang memijar. Flare meledakkan bahan bahan penyusun Matahari dalam satu arah. Flare melepaskan energi sebesar 10 juta ledakan gunung berapi atau sama dengan satu trilyun ledakan bom hidrogen.
Bintik matahari adalah daerah yang suhunya kecil, kira-kira 4000 °C. Bintik matahari terbentuk karena gaya gravitasi matahari yang kuat pada permukaan tersebut. Bintik matahari biasa berbentuk kelompok. Sebuah kelompok bintik matahari dapat memiliki besar 8 sampai 10 kali besar Bumi. Keberadaan bintik matahari bertahan hingga 10 tahun. Bagian tengah bintik matahari yang memiliki suhu 1000 °C disebut dengan ’umbra’ sedangkan bagian tepinya disebut ’penumbra’.
Korona merupakan bagian terluar atmosfer Matahari yang suhunya mencapai 1.000.000 °C. Korona dapat dilihat ketika terjadi gerhana Matahari. Pada bagian ini muncul prominensa. Ledakan yang terjadi di permukaan Matahari seringkali Kelompok menimbulkan lengkungan awan gas panas yang sangat tinggi. Ledakan ini muncul sebagai prominensa. Ketinggian prominensa dapat mencapai lebih dari 55.000 kilometer.
Suhu korona lebih panas dari pada suhu permukaan Matahari. Menurut ilmu fisika, panas tidak mungkin mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas. Ilmuwan menduga, energi yang diperoleh korona berasal dari radiasi gelombang elektromagnetik.
Korona dapat menyembur keluar dalam bentuk angin Matahari. Angin Matahari adalah semburan partikel-partikel berbahaya yang dihasilkan dari ledakan-ledakan di permukaan Matahari.
Jutaan ton partikel terlempar keluar dalam bentuk angin Matahari dengan kecepatan 450 km/detik. Kecepatan angin Matahari dapat bervariasi antara 300 km/detik hingga 900 km/detik. Angin Matahari berhembus hingga ujung terluar Tata Surya. Bumi dapat bertahan dari hembusan angin Matahari karena memiliki tameng yang disebut magnetosfer.
0 komentar:
Posting Komentar