Bulan dan bumi merupakan benda gelap, karena tidak mempunyai cahaya sendiri. Apabila benda gelap dikenai cahaya akan terbentuk bayang-bayang. Oleh karena itu, jika bumi dan bulan dikenai sinar matahari akan terbentuk bayangan. Ada dua macam bayang-bayang yang dibentuk bumi dan bulan, yaitu bayang-bayang inti dan bayang-bayang kabur.
- Bayang-bayang inti (umbra), yaitu daerah gelap yang dilalui bayangan inti bumi.
- Bayang-bayang kabur (penumbra), yaitu daerah agak terang yang dilalui bayangan inti bumi.
Apabila bulan pada kedudukan 1 atau umbra, maka cahaya pantulan bulan tidak tampak sama sekali (gelap total). Keadaan seperti ini disebut gerhana total. Apabila bulan pada kedudukan 2 atau perpanjangan umbra, maka cahaya pantulan bulan tampak seperti cincin. Keadaan demikian disebut gerhana cincin. Apabila bulan pada kedudukan 3 atau penumbra, maka pantulan cahaya bulan terlihat sebagian atau kabur. Keadaan seperti ini disebut gerhana kabur.
Gerhana bulan terjadi jika bulan berada di dalam bayang-bayang bumi. Gerhana bulan terjadi jika matahari, bumi, dan bulan terletak pada satu garis. Gerhana matahari terjadi jika bayang-bayang bulan sampai ke bumi, Terjadi jika matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis.
Seandainya bidang edar bulan berimpit dengan ekliptika, maka dapat dipastikan tiap bulan terjadi gerhana matahari dan tiap bulan purnama terjadi gerhana bulan. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi karena bidang edar bulan membentuk sudut 5° dengan ekliptika.
0 komentar:
Posting Komentar