Home » » Bagaimana komputer bisa terkena Spyware?

Bagaimana komputer bisa terkena Spyware?


Spyware akan singgah karena kita izinkan tanpa kita sadari.   Misalnya saat berinternet–ria, mengklik tombol saat muncul suatu pop-up  window. Atau mungkin, kita menginstal paket software gratisan tertentu, atau  kita menyetujui dengan penambahan fungsi pada web browser. 

Spyware umumnya akan melakukan tipuan licik agar kita menginstalnya secara  sukarela. Cara rayuannya pun bervariasi, misalnya dengan menampilkan pesan  palsu sampai memalsukan fungsi tombol  Cancel menjadi  OK. Berikut ini  beberapa trik standar Spyware.

1. Penginstalan Software Nakal
Istilah kerennya  - Piggybacked software installation. Biasanya beberapa  software yang ada di  peer-to-peer file-sharing clients ditengarai menginstal  spyware sebagai salah satu prosedur instalasi standar. Dan ini dapat terjadi  karena kesalahan kita yang tidak membaca “perjanjian instalasi“ (EULA-End  User License Agreement) dengan teliti. Tahunya klik next, next dan next lalu  finish! ☺ Masa bodoh dengan apa yang sedang kita instal plus risikonya. Untuk  itu, saatnya meningkatkan kewaspadaan  dan berperilaku lebih rasional dalam  menginstal program.

2. Drive-by Download
Saat kita berinternet, kita mengunjungi suatu web site. Ada kalanya web tersebut  akan menginstal suatu aplikasi. Atau mungkin muncul suatu pop-up Windows,  yang sebenarnya secara otomatis akan men-download atau menginstal spyware ke komputer.  

Jika Browser kita dalam setting keamanan standar, secara standar ia akan  memperingatkan kita bahwa ada software yang akan diinstal dan meminta  persetujuan kita. Ini jika settingan web browser kita standar. Jika tidak, kita tidak  akan pernah mendapat peringatan apa pun.  

3. Browser Add-ons
Adalah software yang menambahkan kemampuan ke web browser,  seperti toolbar, animasi atau search box tambahan. Memang, ia akan  berfungsi dengan benar, tapi juga menyertakan elemen spyware  sebagai salah satu paket perjanjian. Jadi, berhati-hatilah saat menginstal suatu program. Baca baik-baik  End Of User Liceense Agreement (EULA). Jika ternyata tidak cocok atau ragu, jangan teruskan.  


Sayangnya, kebanyakan kita main klik  next-next saja, tanpa membacanya  dengan teliti. Tapi … bagaimana mau membaca dengan teliti? Wong… EULA-  nya kebanyakan dalam bahasa Inggris dan dalam format bahasa yang bernuansa  formal hukum. Bah… Pusing! Iya kan?  Hehehe … sama, saya juga sukanya  begitu kok ☺Intinya … saat akan menginstal program, jika kita ragu sebaiknya tidak usah  diteruskan!

4. Berkedok Sebagai Anti-spyware
Ini lagi siasat licik yang menyesatkan. Software yang berpura-pura  sebagai program antispyware, padahal saat dijalankan program ini  malahan menginstal spyware. Trik social engineering yang benar-benar  memesona dan menjebak sebagian besar pemakai komputer. Maksud hati ingin  lebih aman (tapi gratis ... ☺), malahan menuai masalah dengan menanamkan  sendiri spyware di komputer.   Kalau sudah begini siapa yang salah? Menurut saya, ya … dua-duanya. Satu  pihak menipu pemakai dengan lihai, cerdik dan licik. Menawarkan jasa  keamanan, tapi sebenarnya menebarkan spyware. Sedangkan pihak yang lain  ingin aman namun sembarangan saja menginstal progam.  Ingat! Tidak semua “materi” atau barang di internet itu baik dan benar. Banyak yang bermasalah dan sengaja menebarkan masalah … hehehe ☺  

Solusi:
Lalu bagaimana meminimalkan risiko ini? Jawabnya sederhana  saja. Saat kita akan menginstal suatu program, jangan langsung  menginstalnya. Namun, mencari dahulu data-data kebenaran akan  program yang akan dipasang via  search engine semacam Google.  Ketikkan nama file yang akan diinstal ke mesin pencari Google. Maka dalam  sekejap, biasanya, informasi yang berhubungan dengan program tersebut akan  muncul. Baca dan teliti baik-baik, apa saja yang “diomongkan” oleh data-data  temuan kita. Jika data-data temuan cenderung baik dan benar, proses instalasi  program baru boleh dijalankan.


0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters