Home » » Teori Memori Menurut Para Ahli

Teori Memori Menurut Para Ahli


TEORI  MEMORY
Menurut para ahli :
1.    Atkinson-Shiffrin : Mengajarkan tentang ingatan ganda yang mengasumsikan bahwa informasi yang kita miliki memasuki ingatan jangka pendek, dimana informasi tersebut dapat dipertahankan dengan pengulangan/dapat hilang dengan adanya peralihan. Ingatan jangka panjang dianggap mempunyai kapasitas yang tidak terbatas tetapi mudah mengalami kegagalan pengingatan kembali. Agar kode informasi dapat disusun menjadi ingatan jangka panjang, informasi tersebut haruslah ditransfer kedalam ingatan jangka pendek. Hal ini merupakan asumsi yang sangat penting yang menghubungkan ingatan tersebut. Tetapi kita juga bias memproses materi hanya dengan ingatan jangka panjang.
2.    Tulving : Memori dapat dilihat sebagai suatu hirarki yang terdiri dari tiga sistem Memori yaitu :
  1. Memori Prosedural: Memori mengenai bagaimana caranya melakukan sesuatu. Memori ini dimiliki semua makhluk yang mempunyai keinginan untuk belajar.
  2. Memori Semantik: Memori mengenai fakta-fakta, kebanyakan dari Memori Semantik berbentuk verbal.
c.     Memori Episodik: Memori mengenai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami secara pribadi oleh individu di masa yang lalu.
Tulving mengajukan bukti adanya sistem memori yang terpisah-pisah seperti di atas antara lain melalui:
  • Amnesia: Adanya amnesia yang berbeda-beda, misalnya penderita amnesia yang melupakan semua Memori Episodik (pengalaman masa lalu), tapi masih mengingat Memori Prosedural.
  • Penyakit Alzheimer’s yang juga hanya menyerang sistem memori tertentu saja.
Bantuan isyarat pengingatan kembali itu lebih bermanfaat dalam tes identifikasi daripada tes ingatan maka tes identifikasi biasanya menunjukan tes identifikasi yang baik daripada tes ingatan.

3.      Model ingatan yang diajukan oleh Craik dan Lockhart yang menekankan pada tingkatan proses informasi didalam ingatan.
Model tingkatan pemrosesan informasi, orang dapat menganalisis informasi menurut cara-cara yang berbeda, dari proses yang paling dangkal hingga yang paling dalam (tentang makna). Menurut Craik dan Lockhart suatu proses pengulangan informasi (rehearsal) dibedakan menjadi pengulangan untuk pemeliharaan dan untuk elaborasi atau pendalaman. Pemrosesan informasi pada tingkat yang lebih dalam akan meningkatkan kinerja penggalian kembali informasi di dalam ingatan(recall) karena adanya faktor yang menonjol (distinctiveness) dan pemerincian (elaboration).
4.    Rumelhart : Skemata adalah fungsi di dalam otak yang menafsirkan, mengatur dan menarik kembali informasi. Skemata juga bias diartikan sebagai kerangka mental. Skemata sangat penting untuk proses belajar membaca karena skemata menyimpan data masa lalu didalam memori yang sewaktu waktu dapat ditarik kembali.


Referensi
Cermak, L. & Craik, F. (1979). Cermak, L. & Craik, F. (1979). Levels of Processing in Human Memory. Hillsdale, NJ: Erlbaum. Tingkat Pengolahan dalam memori Manusia:. Hillsdale, NJ Erlbaum.
Craik, F. & Lockhart, R. (1972). Craik, F. & Lockhart, R. (1972). Levels of processing: A framework for memory research. Tingkat pengolahan: Kerangka untuk penelitian memori. Journal of Verbal Learning & Verbal Behavior, 11, 671-684. Jurnal Pembelajaran Verbal & Verbal Behavior, 11, 671-684.
http://www.psikologimania.co.cc/2010/05/memori-dan-pemrosesan-informasi.html

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters