Pada tahun 1926, Edwin Hubble membuat klasifikasi galaksi menurut bentuknya, yaitu berbentuk spiral, elips, dan tidak beraturan.
1. Galaksi Berbentuk Spiral
Galaksi bentuk spiral merupakan bentuk umum galaksi yang dikenal manusia. Oleh karena itu, bila kita mendengar kata galaksi, maka pikiran kita akan langsung tertuju pada galaksi berbentuk spiral. Kira-kira 75% galaksi-galaksi yang terang mempunyai bentuk spiral, seperti galaksi bimasakti dan galaksi andromeda. Galaksi berbentuk spiral berotasi dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan galaksi bentuk lainnya. Kecepatan berotasi galaksi inilah yang menyebabkan galaksi spiral berbentuk pipih. Besar kecilnya kecepatan rotasi galaksi berantung pada massa galaksi tersebut. Galaksi bentuk spiral mempunyai kecepatan berotasi yang berbedabeda. Semakin kearah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar.
2. Galaksi Berbentuk Elips
Sesuai dengan namanya galaksi ini terlihat seperti elips, meskipun sebenarnya manusia sulit untuk menentukan bentuk galaksi secara pasti. Galaksi bertipe elips ada yang berbentuk bundar dan ada pula yang berbentuk bola pepat. Galaksi yang berbentuk elips adalah galaksi yang terdapat pada rasi bintang virgo.
3. Galaksi Tak Beraturan
Galaksi bentuk ini adalah galaksi yang tidak simetri dan tidak mempunyai bentuk khusus. Materi yang terkandung dalam galaksi jenis ini adalah gas dan debudebu. Galaksi yang tak beraturan bentuknya adalah galaksi awan Magellan besar dan awan Magellan kecil yang merupakan galaksi terdekat dengan galaksi bima sakti
Sumber :http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/Pembelajaran%20IPA%20SD/BAC/Pendidikan%2BIPA_SD%2BUNIT%2B6_CoverBelakang.pdf
Sumber :http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/Pembelajaran%20IPA%20SD/BAC/Pendidikan%2BIPA_SD%2BUNIT%2B6_CoverBelakang.pdf
0 komentar:
Posting Komentar