Home » , » Alat-Alat Evaluasi

Alat-Alat Evaluasi


Dalam pengertian umum, alat adalah suatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien. Kata alat, biasa disebut juga dengan istilah istrumen.dengan demikian maka alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Secara garis besar, alat evaluasi digolongkan menjadi dua macam yaitu, tes dan non tes. Selanjutnya tes dan non tes juga disebut teknik evaluasi. (Suharsimi Arikunto, 1997: 23)
1.    Tektik non tes
Yang tergolong teknik non tes adalah:
a.         Skala bertingkat (rating scale)
Skala yang menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil perkembangan.
Contoh : kecenderungan seseorang terhadap jenis kesenian tertentu.
b.         Kuesioner
Kuesioner juga sering dkenal dengan nama angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah berupa daftar pertanyaan yang harus diisi oleh seseorang yang akan diukur (responden). Adapun macam-macam kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, di antaranya :
1)        Ditinjau dari segi persiapan
a)        Kuesioner langsung : dikatakan langsung jika kuesioner tersebut dikirimkan dan  diisi langsung oleh orang yang akan dimintai jawaban tentang dirinya.
b)        Kuesioner tak langsung : adalah kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang dimintai keterangannya.
2)        Ditinjau dari segi cara menjawab
a)        Kuesioner tertutup : adalah kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b)        Kuesioner terbuka : adalah kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.

c.         Daftar cocok (chek list)
Adalah deretan pernyataan (yang biasanya singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok ( √ ) di tempat yang sudah disediakan.
d.        Wawancara (interview)
Adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1)        Interview bebas, dimana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.
2)        Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu.
e.         Pengamatan (observasi)
Adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada tiga macam observasi yaitu,
1)        Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2)        Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.
3)        Observasi eksperimental, adalah Observasi ini terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok.
f.          Riwayat hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup maka subyek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari obyek yang dinilai. (Suharsimi Arikunto, 1997: 24-28)
Selain teknik-teknik di atas, ada juga teknik lain yaitu :
1)        Studi kasus (Case Study)
Adalah studi yang mendalam dan komprehensif tentang peserta didik, kelas atau sekolah yang memiliki kasus tertentu.
2)        Catatan insidentil (anecdotal record)
Adalah catatan-catatan singkat tentang peristiwa sepintas yang dialami peserta didik secara perorangan.
3)        Sosiometri
Adalah suatu prosedur untuk merangkum, menyusun dan sampai batas tertentu dapat mengkuantifikasi pendapat-pendapat peserta didik tentang penerimaan teman sebayanya serta hubungan di antara mereka.
4)        Inventori kepribadian
Hampir serupa dengan tes kepribadian. Bedanya dalam inventori kepribadian jawaban peserta didik tidak mempunyai kriteria benar atau salah. Semua jawaban peserta didik adalah benar selama dia menyatakan yang sesungguhnya. (Zainal Arifin, 2009: 168-172)
2.    Teknik tes
Tes adalah penilaian yang konprehensif terhadap sorang individu atau keseluruhan usaha evaluasi program. Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur siswa, maka tes dibedakan atas tiga macam, yaitu:
a.    Tes diagnostik
Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal itu dapat dilakukan pemberian yang tepat.
b.    Tes formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.
c.    Tes sumatif
Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar.
3.    Perbandingan antara tes diagnosis, formatif dan Sumatif.
a.    Ditinjau dari fungsinya
1)   Tes diagnostik
       Menentukan apakah bahan pra surat telah dikuasai atau belum
       Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari
       Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari
Menentukan kesulitan-kesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan.
2)   Tes formatif
Sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun program untuk menilai pelaksanaan suatu unit program.
3)   Tes sumatif
Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kemampuan dengan kawannya dalam kelompok.
b.    Ditinjau dari waktu
1)        Tes diagnostik
       Pada waktu penyaringan calon siswa
       Pada waktu membagi kelas atau permulaan memberikan pelajaran.
2)        Tes formatif
Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
3)        Tes sumatif
Pada akhir unit catur wulan, semester akhir tahun atau akhir pendidikan.
c.    Ditinjau dari titik berat penilaian
1)        Tes diagnostik
       Tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik
       Faktor-faktor fisik, psikologis dan lingkungan
2)        Tes formatif
       Menentukan pada tingkah laku kognitif
3)        Tes sumatif
       Pada umumnya menentukan tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotorik dan kadang-kadang pada afektif.
d.   Ditinjau dari alat evaluasi
1)        Tes diagnostik
       Tes prestasi belajar yang telah distandarisasi
       Tes diagnostik yang telah distandarisasikan
       Tes buatan guru
       Pengamatan dan daftar cocok (check list)
2)        Tes formatif
       Tes prestasi belajar yang tersusun secara baik
3)        Tes sumatif
       Tes ujian akhir
e.    Ditinjau dari cara memilih tujuan yang dievaluasi
1)        Tes diagnostik
       Memilih tiap-tiap ketrampilan prasyarat
       Memiliki tujuan setiap program pelajaran secara berimbang
       Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku fisik, mental dan perasaan
2)        Tes formatif
       Mengukur semua tujuan instruksional khusus
3)        Tes sumatif
       Mengukur tujuan instruksional umum
f.     Ditinjau dari tingkat kesulitan tes
1)        Tes diagnostik
Untuk tes diagnostik mengukur ketrampilan dasar, diambil dari banyak soal tes yang mudah yang tingkat kesulitannya 0,5 atau lebih
2)        Tes formatif
Belum dapat ditentukan
3)        Tes sumatif
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antar 0,35-0,70 ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi yang sangat sukar.
g.    Ditinjau dari skoring
1)        Tes diagnostik
       Menggunakan standar mutlak dan standar relatif
2)        Tes formatif
       Menggunakan standar mutlak
3)        Tes sumatif
       Menggunakan standar relatif
h.    Ditinjau dari tingkat pencapaian
1)        Tes diagnostik
Ada bermacam-macam tes diagnostik, untuk tes diagnostik yang sifatnya memonitor kemajuan tingkat pencapaian yang diperoleh siswa merupakan informasi tentang keberhasilannya. Tes prasyarat adalah tes diagnostik yang sifatnya khusus. Fungsinya untuk mengetahui penguasaan bahan prasyarat yang sangat penting untuk kelanjutan studi bagi pengetahuan berikutnya.
2)        Tes formatif
Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan menjadi tujuan instruksional khusus
3)        Tes sumatif
Sesuai dengan fungsi tes sumatif, yaitu memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan kawan dalam kelompoknya. Maka tidak dibutuhkan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai, namun demikian tidak berarti bahwa tes sumatif tidak penting
i.      Ditinjau dari cara pencatatan
1)   Tes diagnostik
       Dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil
2)   Tes formatif
       Prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau gagal dalam menguasai suatu tugas.
3)   Tes sumatif
       Keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai. (Suharsimi Arikunto, 1997: 42-47)

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters