klasifikasi media pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Leshin,
Pollock & Reigeluth (1992)
Mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu:
1) Media
berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)
2) Media
berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran
lepas)
3) Media
berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,
transparansi, dan slide)
4) Media
berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, dan televisi)
5) Media
berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video dan hypertext)
2. Setyosari
& Sihkabuden (2005)
Mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi
media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang
diperoleh, pesepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi
pemanfaatannya.
1) Klasifikasi
berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya
a. Media
pembelajaran dua dimensi
yaitu media yang
penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan berukuran panjang kali lebar
saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan saja. Misalnya peta, gambar
bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
b. Media
pembelajaran tiga dimensi
yaitu media yang
penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan mempunyai ukuran panjang,
lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja.
misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya.
c. Media
pandang diam
yaitu media yang
menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak
bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat
diproyeksikan.
d. Media
pandang gerak
yaitu media yang
menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar,
termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk media pandang gerak
yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya.
3. Seels
& Glasgow (1990)
Melakukan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi,
mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi mutakhir.
1) Pilihan
Media Tradisional
a. Visual
diam yang diproyeksikan
• proyeksi
opaque (tak tembus pandang)
• proyeksi
overhead
• slides
• filmstrips
b. Visual
yang tak diproyeksikan
• gambar,
poster
• foto
• charts,
grafik, diagram
• pameran,
papan info, papan-bulu
c. Audio
• rekaman
piringan
• pita
kaset, reel, catridge
d. Pernyajian
multimedia
• slide
plus suara (tape)
• multi-image
e. Visual
dinamis yang diproyeksikan
• film
• televisi
• video
f. Cetak
• buku
teks
• modul,
teks terpogram
• workbook
• majalah
ilmiah, berkala
• lembaran
lepas (hand-out)
g. Permainan
• teka-teki
• simulasi
h. Realita
• model
• specimen
(contoh)
• manipulatif
(peta, boneka)
2) Pilihan
Media Teknologi Mutakhir
a. media
berbasis telekomunikasi
• telekonferen
• kuliah
jarak jauh
b. Media
berbasis mikroprosesor
• computer-assisted
instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer)
• permainan
komputer
• sistem
tutor intelejen
• interaktif
• hypermedia
• compact
video disc
- Kemp & Dayton (1985)
Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu:
1) Media
cetakan
Yaitu
meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.
Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun instruktur,
brosur, dan teks terpogram.
2) Media
pajang
Pada
umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok
kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan
buletin, dan pameran.
3) OHP
dan transparansi
Transparansi
yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik
atau gabungannya pada lembaran tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan
untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.
4) Rekaman
audiotape
Pesan
dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu
dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
5) Seri
slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah
suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai
tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui
slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar
10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.
6) Penyajian
multi-image
Media
berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan bagaimana
suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi, dan struktur
materi.
7) Rekaman
video dan film hidup
Film
atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar hidup.
8) Komputer
Mesin
yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberi kode, mesin elektronik
yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. satu
unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan
writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data
(memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor, printer).
5. Gerlach
dan Ely
mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe,
yaitu:
a. Benda
sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
b. Presentasi
verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide),
transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
c. Presentasi
grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dan karikatur.
d. Potret
diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atau
peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai
(filmstrips), film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
e. Film(motion
picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atu kejadian
sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
f. Rekaman
suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakan bahasa verbal
maupun efek suara musik (sound effect).
g. Program:
terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari informasi
baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya
respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui mesin
komputer.
h. Simulasi:
peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau
keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang
mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.
6.
Thomas
secara sederhana
menggolongkan media pembelajaran ke dalam tiga jenjang pengalaman, yaitu
sebagai berikut.
a. Pengalaman
langsung (the real life experiences)
Berupa pengalaman
langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences) maupun mengamati
kejadian atau objek sebenarnya.
b. Pengalaman
tiruan (the subtitute of the real experiences)
Berupa tiruan atau
model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi
melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau
kejadian.
c. Pengalaman
dari kata-kata (words only)
Berupa kata-kata
lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang
ditulis maupun dicetak.
Pengalaman
yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak
pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.Berikut Kerucut Pengalaman Dale.
Refrensi :
Azhar Arsyad. 2007. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Punadji, S. & Sihkabuden.
2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
Heinich, dkk. 2002. Instructional
Media and Tecnologies for Learning, Seventh Edition. Upper Saddle River,
New Jersey Columbus, Ohio. Merrill Prentice Hall
lengkap! thanks infonya kaka ;)
BalasHapus