Obat Kulit
Untuk menghilangkan masalah pada kulit, dapat menggunakan
obat kulit. Obat kulit tersedia di pasaran baik obat kulit yang dijual bebas
maupun harus dengan resep dokter. Namun, diperlukan informasi lebih lanjut
untuk memutuskan obat kulit yang sesuai dengan penyakit yang diderita.
Berikut ini pembagian obat kulit berdasarkan jenisnya:
1. Obat kulit
golongan Antiinfeksi
Suatu antibiotik diberikan secara topikal (melalui kulit)
untuk mencegah terjadinya infeksi oleh bakteri-bakteri. Umumnya berupa
antibiotik yang absorpsinya baik melalui kulit, seperti golongan penisilin,
eritromisin dan sefalosporin.
2. Obat kulit
golongan Antiinfeksi dengan kortikosteroid
Obat kulit antibiotik yang diberikan bersama kortikosteroid
memberikan efek yang optimal. Di satu sisi, antibiotik membunuh bakteri yang
menginfeksi, sedangkan di sisi lain kortikosteroid memulihkan radang dan
infeksi pada kulit yang terganggu.
Obat kulit golongan ini dapat digunakan untuk mengobati
dermatitis. Pemakaian sediaan yang mengandung kortikosteroid harus sesuai
anjuran dokter meskipun penggunaan secara topikal relatif lebih aman.
3. Obat kulit
golongan Kortikosteroid
Obat kulit yang mengandung kortikosteroid diberikan untuk
membantu sintesis protein kulit yang terganggu, misal pada eksim.
4. Obat
Jerawat
Jerawat (akne) umum dialami oleh remaja bahkan dewasa dan
disebabkan oleh berbagai faktor. Jerawat adalah pembengkakan folikel sebaseous
yang berada pada wajah, punggung, dada dan lengan atas.
Terapi umum untuk jerawat meliputi salep yang mengandung
antibakteri yang kuat, benzoyl peroxide, retin-A. Selain itu, sediaan anti
jerawat yang mengandung resorsinol atau asam salisilat dapat membantu
mengeringkan kelebihan minyak dan mempercepat pengelupasan.
5. Obat kulit golongan
Antijamur & antiparasit topikal
Indonesia yang memiliki iklim tropis berakibat suhu udara
yang panas dan lembab. Fungi dapat tumbuh di daerah kulit manusia yang lembab
misalnya ketiak, selangkangan, bahkan payudara. Obat jamur mengandung griseofulvin,
golongan imidazol (mikonazol, klotrimazol), tolnaftat, nistatin.
Umumnya, fungisida ini bekerja menghambat jamur dengan
mengganggu aktivitas sel jamur sehingga menjadi rusak. Antijamur ini diberikan
berupa krim atau salep yang dapat dioleskan langsung pada daerah yng terinfeksi
jamur. Namun, suatu anti jamur dapat diberikan secara sistemik sebagai tambahan
bila infeksi sudah meluas.
6. Obat kulit
untuk Psoriasis, Seboroik & Iktiosis
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang dapat kambuh bila
lapisan kulit luar tumbuh secara abnormal. Pada kulit berbentuk bercak merah
dan dilindungi oleh sisik tebal, kering, keperak-perakan. Seboroik adalah
bintik-bintik kecil berwarna coklat kehitaman yang muncul pada mereka yang
usianya lanjut, sedangkan iktiosis adalah penyakit kulit kering dan bersisik.
Krim dan salep steroid dapat digunakan untuk mengontrol
psoriasis. Selain itu, salep yang mengandung calcipotriene atau turunannya yang
merupakan vitamin D3 analog merupakan agen topikal yang dapat digunakan untuk
mengobati psoriasis.
7. Obat kulit
golongan Antivirus topikal
Virus juga dapat menyebabkan penyakit kulit seperti cacar
dan herpes. Antivirus yang pemakaiannya langsung pada kulit yang sakit seperti
acyclovir pada penyakit cacar sangat membantu penyembuhan.
8. Obat kulit
golongan Analgesik & antiinflamasi topikal
Ada obat kulit yang memiliki 2 fungsi sekaligus yaitu
sebagai Analgesik (meredakan nyeri), dan Antiinflamasi (meredakan radang).
Obat-obatan ini mengandung ketoprofen, metil salisilat, mentol. dll. Obat
tersebut dapat digunakan untuk artritis ruematoid, osteoartritis, kaki
terkilir, dll.
0 komentar:
Posting Komentar