Senin, 11 Februari 2013
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, mengirimkan surat ke beberapa daerah penghasil dagingsapi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Ibu Kota. Permintaan tersebut terkait kebijakan pengurangan impor daging sapi, sementara kebutuhan komoditas ini di ibu kota cukup tinggi.
"Ya saya sudah memberikan surat, hanya nyuratin saja ke tempat-tempat produksi sapi," kata Jokowi, seusai meninjau Taman Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (11/2/2013). Daerah penghasil daging sapi yang telah disurati Jokowi antara lain adalah adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Bali.
Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Ipih Ruyani mengatakan telah mendapat respons dari surat yang dikirim kepada beberapa provinsi tersebut. Bahkan akan ada penandatanganan kesepakatan (MoU) antara Pemprov DKI Jakarta dengan daerah pemasok itu.
Ipih menyebutkan daerah yang sudah siap memasok daging sapi ke Ibu Kota antara lain adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. "Kami telah difasilitasi oleh Kementerian Pertanian untuk melakukan koordinasi dengan daerah pemasok dan akan ada MoU antar-gubernur," kata Ipih.
Menurut Ipih, stok daging sapi di Jakarta saat ini masih pada taraf aman. Di rumah pemotongan hewan (RPH), terdapat sekitar 1.000 ekor sapi yang dipotong dan ditambah dengan pasokan daging sapi dari daerah sekitar seperti Tangerang dan Banten.
Pasokan tersebut, kata Ipih, masih mencukupi untuk kebutuhan di Jakarta. Namun Ipih menyebutkan harga daging sapi di pasaran memang terbilang masih cukup tinggi, di kisaran Rp 85-90 ribu per kilogram. "Harga tersebut di atas harga daging di negara tetangga yang berkisar antara Rp 40-60 ribu saja. Mudah-mudahan dengan adanya tambahan pasokan daging sapi ke Jakarta bisa menekan harga pasaran," ujar Ipih.
0 komentar:
Posting Komentar