RABU, 20 FEBRUARI 2013 | 06:58 WIB
TEMPO.CO, Jakarta-- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Suhardi mengatakan partainya membuka peluang menyandingkan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo pada pemililihan presiden 2014 mendatang. "Kalau Gerindra suaranya di pemilu legislatif di atas 20 persen, mungkin bisa kami coba merangkul Jokowi," kata Suhardi saat dihubungi, Selasa malam, 19 Februari 2013.
Menurut Suhardi saat ini Gerindra masih fokus untuk menyiapkan partai menghadapi pemilu legislatif yang bakal berlangsung 9 April 2014 nanti. Bila hasilnya maksimal, sesuai Undang-Undang nomor 42 tahun 2008 tentang pemilihan presiden, setiap partai dan gabungan partai baru bisa mengusung capres dan cawapres bila meraup minimal 20 persen kursi di parlemen atau 20 suara sah dalam pemilu.
Untuk menghadapi pilpres nanti, Gerindra hingga kini baru mengumumkan pencalonan Prabowo yang merupakan Ketua Dewan Pembina partai sebagai capres. Sedang posisi calon wakil presiden belum dibicarakan dengan intensif.
Suhardi mengatakan peluang Gerindra untuk menggandeng Jokowi pada pilpres juga terbuka lantaran dekatnya hubungan yang terbangun dengan Jokowi. Suhardi mengklaim, sebelum menjadi Gubernur DKI, Jokowi sudah punya relasi dengan dia dan Prabowo. Bahkan, Prabowo termasuk yang getol menyodorkan Jokowi untuk dipilih menjadi calon gubernur pada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Popularitas Jokowi sejak memimpin DKI Jakarta memang terus meningkat. Berdasarkan beberapa survei, Jokowi berhasl bersaing dengan tokoh senior seperti Prabowo, Jusuf Kalla, Wiranto dan Aburizal Bakrie.
Namun, menurut Suhardi, kepopuleran Jokowi belum menyaingi elektabilitas Prabowo. Karena itu, Jokowi tak mungkin diusung sebagai capres dari Gerindra. Akan tetapi, menurut Suhardi, langkah yang paling bagus adalah Jokowi tetap melanjutkan kepemimpinan di DKI Jakarta hingga 2017 mendatang. Simak hiruk-pikuk bursa capres 2014.
0 komentar:
Posting Komentar