TEMPO.COM, Yogyakarta - Danet Suryatama, pencipta mobil listrik Tucuxi, tidak tahu-menahu tentang agenda ruwat »ferari listrik” milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Solo.
Tidak masalah mobil itu mau dibawa ke mana pun. Lebih baik saya no comment kalau soal ruwatan,” kata dia saat dihubungi Tempo di Yogyakarta, Sabtu, 5 Januari 2013.
Seperti diketahui, mobil Tuxuci Dahlan Iskan akan diruwat oleh Dalang Ki Manteb Sudarsono di Solo, hari ini. Ruwatan itu dilakukan sebelum Tuxuci menjalani uji coba sejauh 1.000 kilometer. Rencananya Dahlan sendiri yang akan mengendarai mobil itu dari Solo ke Surabaya.
Danet mengatakan ia putus komunikasi dengan Dahlan Iskan sejak 21 Desember 2012. Saat itu Danet berada di Jakarta untuk melihat proses pengisian energi mobil listrik. »Sampai sekarang tidak ada komunikasi. Saya sempat e-mail Pak Dahlan untuk menyampaikan keberatan karena mobil itu dibongkar, diutak-atik, dan dijiplak teknologinya,” kata dia.
Ia kembali menegaskan merasa kecewa dengan Dahlan dan timnya karena merasa dicurangi terkait dengan pembongkaran mesin dan komponen lain tanpa sepengetahuannya. Danet menduga penjiplakan teknologi dilakukan untuk mengejar keuntungan lebih. »Teknologi mobil ditiru kemudian diproduksi sendiri. Kalau alasannya untuk perbaikan kenapa tidak tanya saya? Kenapa harus mengundang orang luar dari UGM,” kata dia.
Danet berencana melaporkan dugaan pencurian hak intelektual karena pembongkaran mesin »ferari listrik”. »Saya akan laporkan pencurian hak cipta atau teknologi ini ke pemerintahan Amerika Serikat. Saat ini saya dan tim sedang mempelajari mekanismenya,” katanya. Danet mengatakan telah mengantongi hak paten mobil Tucuxi.
0 komentar:
Posting Komentar