21 NOVEMBER 2012 TEMPO.CO, Bogor - Kementerian Perindustrian memperkirakan akan ada satu juta mobil yang terjual di Indonesia pada 2013. “Jumlah itu akan meningkat lagi menjadi dua juta unit pada 2017,” kata Direktur Jenderal Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi, seusai kegiatan PT Mercedes-Benz Indonesia, M-Class Start-off Production Ceremony, di Wanaherang, Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 November 2012.
Budi menjelaskan, dari seluruh mobil yang terjual itu, mobil kelas premium memiliki pangsa pasar satu persen. Dari satu juta mobil, kata dia, ada sekitar 8.000 mobil kelas premium yang terjual. Diperkirakan jumlah mobil kelas premium itu pun akan bertambah lagi menjadi 20 ribu unit pada 2017.
Kini Indonesia tak perlu lagi selalu mengimpor mobil kelas premium. "Premium class sudah ada yang buatan Indonesia juga," ujar Budi. Meskipun demikian, ia mengatakan sulit meyakinkan investor untuk memproduksi mobil kelas premium di Indonesia karena tak semua orang yakin dengan kualitas produksi Indonesia.
Salah satu perusahaan yang telah melakukan perakitan mobil di Indonesia adalah Mercedes-Benz Indonesia. "Keputusan ini menjadi indikasi iklim investasi di Indonesia kondusif bagi pertumbuhan bisnis kami," kata Presiden dan CEO Mercedes-Benz Indonesia, Claus Weidner.
Mercedes-Benz mulai merakit sport utility vehicle (SUV) seri ML 350 4MATIC di pabrik tersebut setelah perusahaan meluncurkan seri tersebut pada pertengahan tahun ini. Perusahaan mentargetkan produksi 30 unit seri tersebut sampai akhir tahun ini. Seri ML 350 4MATIC yang dirakit secara lokal itu mulai dipasarkan pada 2013. Tahun depan, perusahaan juga menargetkan produksi seri tersebut sebanyak 104 unit dalam setahun.
Perluasan usaha yang dilakukan Mercedes-Benz Indonesia itu dinilai bisa menjadi promosi investasi. "Jadi, perusahaan otomotif lain nantinya memilih untuk investasi di Indonesia," kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Ahmad Kurniadi. Tanpa menyebut nama, Ahmad mengungkapkan, sudah ada perusahaan otomotif lain yang juga siap melakukan perluasan bisnis di Indonesia.
Ahmad mengatakan, investasi perusahaan otomotif tersebut memberi manfaat dalam penyerapan tenaga kerja. "Jadi, jangan sampai tenaga kerja kita melanglang ke luar negeri," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar