Home » » Belajarlah (CNG) Sampai Negeri Cina.

Belajarlah (CNG) Sampai Negeri Cina.

Foto: Belajarlah (CNG) Sampai Negeri Cina.

Dalam acara 1 jam bersama Dahlan Iskan di MetroTV minggu lalu terungkap hobi Dahlan Iskan berbelanja 'ide' ke luar negeri dg negara favorit Amerika dan Cina.

Nah, ternyata ada salah satu ide yang sudah diterapkan sejak Pak Dahlan jadi dirut PLN. Sebuah evolusi pembangkit listrik menggunakan CNG (compressed natural gas).

Seperti yang kita ketahui, salah satu masalah besar PLN adalah inefisiensi akibat tidak mendapatkan gas, sehingga pembangkit PLN terpaksa memakai BBM yang 4 kali lebih mahal. Inilah penyebab utama inefisiensi, yg pernah diaudit BPK sebesar 37,5 trilun pada tahun 2010. Inefisiensi ini oleh musuh politik Pak Dahlan kemudian dipelintir menjadi 'korupsi' dan kerugian PLN.

PLN susah mendapat gas selain karena prioritas gas dalam negeri adalah pupuk dan industri, PLN jarang mendapatkan sumur gas yang sesuai dengan kebutuhan. Padahal sumur gas maunya gas dibeli keseluruhan, yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan pembangkit PLN. Kadang kurang kadang lebih. Kurang PLN rugi, lebih juga PLN rugi karena gasnya tidak terpakai. Susahnya PLN dapat gas bisa dibaca dengan gamblang disini: http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/11/18/dua-pilihan-akal-sehat-plus-satu-gila/

Salah satu cara mengatasi inefisiensi ini adalah dengan membangun CNG Plant (Terminal CNG). Dirintis sejak Pak Dahlan jadi dirut PLN, 2 tahun kemudian, hasilnya sudah mulai tampak.

Konsep CNG ini adalah  gas dialirkan lalu disimpan dalam tabung gas (gas skid) bertekanan tinggi 250 bar dengan cara dimampatkan atau dikompresi (compressed). Sehingga bisa dipakai sesuai kebutuhan pembangkit. Ide CNG ini setelah ditelusi ternyata berasal dari hasil belanja ide ke Cina dari juli 2011, 4 bulan sebelum Pak Dahlan diangkat jadi menteri BUMN . Tulisan lengkapnya bisa di baca disini: 

http://www.dahlaniskan.net/mulai-daging-babi-sampai-mikro-lng/

"Jika gas di Sungai Gelam ini langsung digunakan sebagai pembangkit, hasilnya tidak seberapa atau hanya 18 Megawatt, namun jika ditampung dan dipadatkan (dengan teknologi CNG) dahulu di PLTMG, maka kapasitas produksinya akan mencapai 100 Megawatt," kata Dahlan saat meninjau pembangunan CNG di Sungai Gelam, Jambi.

Saat ini, Pembangkit listrik dengan CNG ini sudah beroperasi di Jakabaring, Sumatera Selatan, untuk menghasilkan tambahan pasokan 50 MW saat beban puncak. Sudah pula dibangun CNG untuk memasok PLTMG Sei Gelam Jambi dan PLTMG Duri (Balai Pungut) Riau yang segera akan beroperasi. Di Jawa juga sedang dibangun instalasi CNG di PLTGU Muara Tawar oleh PT PJB dan  PLTU Tambak Lorok oleh PT Indonesia Power (IP).

Bahkan, PLTU Grati Pasuruan yang diresmikan 14 Juni 2013 adalah CNG Plant terbesar di dunia dengan kapasitas 15 MMSCFD. CNG plant ini memiliki kemampuan menyalurkan gas untuk 3 unit gas turbin pembangkit listrik dengan total kapasitas 300 MW.

http://www.pln.co.id/?p=8343

Dengan evolusi PLTG-PLTG salah makan BBM menjadi PLTMG dan PLTGU yang dipadukan dengan terminal CNG seperti ini, PLN melakukan penghematan puluhan triliun per tahun dibanding menggunakan BBM. PLTGU Jakabaring hemat 4,1 Triliun/tahun. PLTMG Duri riau hemat 30 milyar per bulan! Belum lagi pembangkit lain yang memanfaatkan teknologi CNG ini.

Musuh No.5 PLN memang belum selesai saat Pak Dahlan meninggalkan PLN, tapi PLN tetap on the track. Bahkan PLTG Tambak Lorok yang pernah dihentikan opersionalnya oleh Pak Dahlan karena boros BBM, akhirnya Oktober 2013 beroperasi kembali dengan teknologi CNG. Kedepan PLN akan terus membangun CNG plant di beberapa pembangkit lain. Bayangkan berapa triliun penghematan yang akan dilakukan PLN kalo pembangkitnya sudah tidak memakai BBM lagi!

Belajarlah sampai negeri Cina, Pak Dahlan Iskan dan PLN sudah mempraktekkannya:)

Foto: Pipa-pipa untuk mengkompres gas alam di CNG Plant Jakabaring Palembang.



Foto: Pipa-pipa untuk mengkompres gas alam di CNG Plant Jakabaring Palembang.

Dalam acara 1 jam bersama Dahlan Iskan di MetroTV minggu lalu terungkap hobi Dahlan Iskan berbelanja 'ide' ke luar negeri dg negara favorit Amerika dan Cina.

Nah, ternyata ada salah satu ide yang sudah diterapkan sejak Pak Dahlan jadi dirut PLN. Sebuah evolusi pembangkit listrik menggunakan CNG (compressed natural gas).

Seperti yang kita ketahui, salah satu masalah besar PLN adalah inefisiensi akibat tidak mendapatkan gas, sehingga pembangkit PLN terpaksa memakai BBM yang 4 kali lebih mahal. Inilah penyebab utama inefisiensi, yg pernah diaudit BPK sebesar 37,5 trilun pada tahun 2010. Inefisiensi ini oleh musuh politik Pak Dahlan kemudian dipelintir menjadi 'korupsi' dan kerugian PLN.

PLN susah mendapat gas selain karena prioritas gas dalam negeri adalah pupuk dan industri, PLN jarang mendapatkan sumur gas yang sesuai dengan kebutuhan. Padahal sumur gas maunya gas dibeli keseluruhan, yang sering tidak sesuai dengan kebutuhan pembangkit PLN. Kadang kurang kadang lebih. Kurang PLN rugi, lebih juga PLN rugi karena gasnya tidak terpakai. Susahnya PLN dapat gas bisa dibaca dengan gamblang disini:http://dahlaniskan.wordpress.com/2009/11/18/dua-pilihan-akal-sehat-plus-satu-gila/

Salah satu cara mengatasi inefisiensi ini adalah dengan membangun CNG Plant (Terminal CNG). Dirintis sejak Pak Dahlan jadi dirut PLN, 2 tahun kemudian, hasilnya sudah mulai tampak.

Konsep CNG ini adalah gas dialirkan lalu disimpan dalam tabung gas (gas skid) bertekanan tinggi 250 bar dengan cara dimampatkan atau dikompresi (compressed). Sehingga bisa dipakai sesuai kebutuhan pembangkit. Ide CNG ini setelah ditelusi ternyata berasal dari hasil belanja ide ke Cina dari juli 2011, 4 bulan sebelum Pak Dahlan diangkat jadi menteri BUMN . Tulisan lengkapnya bisa di baca disini:

http://www.dahlaniskan.net/mulai-daging-babi-sampai-mikro-lng/

"Jika gas di Sungai Gelam ini langsung digunakan sebagai pembangkit, hasilnya tidak seberapa atau hanya 18 Megawatt, namun jika ditampung dan dipadatkan (dengan teknologi CNG) dahulu di PLTMG, maka kapasitas produksinya akan mencapai 100 Megawatt," kata Dahlan saat meninjau pembangunan CNG di Sungai Gelam, Jambi.

Saat ini, Pembangkit listrik dengan CNG ini sudah beroperasi di Jakabaring, Sumatera Selatan, untuk menghasilkan tambahan pasokan 50 MW saat beban puncak. Sudah pula dibangun CNG untuk memasok PLTMG Sei Gelam Jambi dan PLTMG Duri (Balai Pungut) Riau yang segera akan beroperasi. Di Jawa juga sedang dibangun instalasi CNG di PLTGU Muara Tawar oleh PT PJB dan PLTU Tambak Lorok oleh PT Indonesia Power (IP).

Bahkan, PLTU Grati Pasuruan yang diresmikan 14 Juni 2013 adalah CNG Plant terbesar di dunia dengan kapasitas 15 MMSCFD. CNG plant ini memiliki kemampuan menyalurkan gas untuk 3 unit gas turbin pembangkit listrik dengan total kapasitas 300 MW.

http://www.pln.co.id/?p=8343

Dengan evolusi PLTG-PLTG salah makan BBM menjadi PLTMG dan PLTGU yang dipadukan dengan terminal CNG seperti ini, PLN melakukan penghematan puluhan triliun per tahun dibanding menggunakan BBM. PLTGU Jakabaring hemat 4,1 Triliun/tahun. PLTMG Duri riau hemat 30 milyar per bulan! Belum lagi pembangkit lain yang memanfaatkan teknologi CNG ini.

Musuh No.5 PLN memang belum selesai saat Pak Dahlan meninggalkan PLN, tapi PLN tetap on the track. Bahkan PLTG Tambak Lorok yang pernah dihentikan opersionalnya oleh Pak Dahlan karena boros BBM, akhirnya Oktober 2013 beroperasi kembali dengan teknologi CNG. Kedepan PLN akan terus membangun CNG plant di beberapa pembangkit lain. Bayangkan berapa triliun penghematan yang akan dilakukan PLN kalo pembangkitnya sudah tidak memakai BBM lagi!

Belajarlah sampai negeri Cina, Pak Dahlan Iskan dan PLN sudah mempraktekkannya:)

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters