Home » » Space Adventures: Lahir dari 'Kesalahan' NASA

Space Adventures: Lahir dari 'Kesalahan' NASA




Jakarta -Denis Tito, miliuner asal Amerika Serikat, adalah orang pertama yang berkunjung ke International Space Sation (ISS) sebagai turis. Setelah itu, miliuner lain seperti Mark Shuttleworth (Afrika Selatan) dan Gregory Olsen (AS) turut mencicipi pelesiran di luar atmosfer. 

Mereka berkunjung ke luar angkasa dengan menggunakan jasa Space Adventures. Selain ketiganya, Space Adventures juga pernah mengantar turis perempuan pertama ke luar angkasa, yaitu Anousheh Ansari. Pada 2006, perempuan dengan dua kewarganegaraan (Iran dan AS) ini berkunjung ke ISS selama delapan hari. 

Biaya perjalanan yang harus ditebus oleh Tito, Shuttleworth, Olsen, maupun Ansari ditaksir mencapai US$ 20 juta (Rp 240 miliar) per kunjungan. Wisata ke luar angkasa memang bukan perjalanan biasa.

Space Adventures berdiri pada 1998 di Virgnia (AS) dan kini juga memiliki kantor di Moskow, Rusia. Pendirinya bernama Eric C. Anderson, dan mempunyai dewan pengawas yang tidak main-main. Salah satu dewan pengawas di Space Adventures adalah Edwin “Buzz” Aldrin, awak Apollo 11 kala pendaratan di bulan pada 1969.

Ketika tragedi peluncuran pesawat ulang alik Columbia pada 2003 terjadi, Anderson panik. “Reaksi pertama saya adalah, ‘Ya Tuhan, sekarang tidak ada lagi yang mau terbang dengan kami.’ Saat itu rasanya seperti akhir dari industri wisata luar angkasa,” kenangnya seperti dikutip dari Forbes.

Setelah tragedi tersebut, Anderson menghabiskan waktu tiga hari untuk menghubungi para kliennya. Hasilnya pun memuaskan. “Tidak ada yang mengatakan tidak tertarik lagi, bahkan mereka sepertinya tambah bersemangat,” ujarnya.

Anderson memulai mimpi luar angkasanya ketika bekerja magang di NASA pada 1995. Pengalaman tersebut menuntunnya pada sebuah kesimpulan unik, yaitu NASA tidak akan pernah mungkin membuat perjalanan murah ke luar angkasa.


“Segala hal di NASA dihargai terlalu mahal. Dana jutaan dolar hanya menghasilkan laporan setebal 100 halaman, yang sebenarnya bisa dikerjakan di kampus. Pemerintah tidak meyediakan insentif untuk membuat penerbangan luar angkasa menjadi lebih murah,” tegas Anderson.

Setelah lulus dari University of Virginia pada 1996, Anderson mulai merintis mimpinya. Dia pun berhasil mengumpulkan orang-orang yang bisa mewujudkan perjalanan ke luar angkasa. Untuk menuju luar angkasa, Space Adventures memanfaatkan pesawat Soyuz milik Rusia.

Pada Februari 2000, Anderson pun bertemu dengan Tito. “Kami ngobrol cukup lama. Tuan Tito mengatakan apa yang saya lakukan sangat bagus,” ujarnya.

Tito akhirnya menjadi orang turis pertama yang menjejakkan kaki di ISS. Meski sangat bahagia, Anderson iri dengan orang-orang yang berhasil dia terbangkan ke luar angkasa. “Saya sendiri belum pernah ke sana,” ucapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters