Home » » Mengukur Bakat Anak

Mengukur Bakat Anak

Pengukuran bakat pada anak tidak bisa dilakukan jika masing-masing anak tesebut tidak mengetahui bakatnya  dalam bidang apa, untuk itu ada beberapa  cara mengidentifikasi    Bakat
            a.         Dengan tes bakat (aptitude test)
            b.         Dengan observasi terhadap minat
Seseorang yang punya bakat dlm bidang tertentu mempunyai minat yang kuat dalam bidang tersebut.
            c.         Dengan pengalaman atau latihan
Seseorang yang punya bakat dalam bidang    musik ketika dirinya diberi kesempatan             untuk  belajar bermain musik cenderung menampakkan hasil.
. Menurut Indah Mulatsih,( LIMA LANGKAH MUDAH MENCARI BAKAT DIRI), ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat yang tersembunyi:

1.      Dengarkan orang lain
 “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lainseringkali jauh lebih tahu dibandingkan diri sendiri.  Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.

2.      Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan
Suatu saat mungkin anda melihat seseorang (dengan jenis kelamin dan usia yang sama) begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda.

3.      Temukan sesuatu yang paling anda nikmati  
Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik (atau komunitas penghobi) tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu(waktu/biaya/alat). Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.

4.      Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan
 Adakah topic tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.

5.      Tanyakan pada orang lain
Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasanga], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda (anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi). Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan (oleh orang berbeda). Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.

Setelah menegetahui bakat yang dimiliki oleh anak, kita bisa mengukur sampai sejauh mana tingkat perkembangan anak pada bakat yang dimilikinya. Menurut piaget dalam buku psikologi remaja, Perkembangan intelegensi anak mengikuti tahapan sebagai berikut :

1.      Masa sensori motorik ( 0 – 2,5 tahun )                                                
Tahap pertama bagi perkembangan intelegensi seorang anak di mulai sejak ia berusia 0 – 2,5 tahun. Masa ini merupakan tahapan untukmengenal lingkungan sehingga atas rangsangan yang ia terima dalam bentuk refleks .
2.      Masa pra – operasional
Pada tahap ke dua dari perkembangan intelegensi anak yang berlangsung sejak anak menginjak usia  2 – 7 tahun,anak mulai mampu menggunakan symbol yang mewakili suatu konsep , sehingga ia cenderung mempraktekan apa yang pernah dilihatnya.

3.      Masa konkrit operasional
Pada tahap ini anak –anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas. Kemampuan ini diperoleh oleh anak sejak berusia 7-11 tahun . anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir ,yaitu mengenali sesuatu, mengingkari sesuatu, dan mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal.

4.      Masa operasional
Ketika anak sudah menginjak usia diatas 11 tahun hingga menjadi dewasa, anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak  dan hipotesis. Anak sudah bias memperkirakan apa yang mungkin terjadi serta dapat menarik suatu kesimpulan.

Selain itu bisa juga menggunakan Tes Intelegensi:
 Tes intelegensi dikembangkan oleh ahli ilmuwan jiwa asal perancis, Alfred Binet. Kemudian tes tersebut disempurnakan oleh Theodore Simon, sehingga tes intelegensi pada saat itu dikenal dengan istilah tes Binet Simon. Selanjutnya, hasil tes intelegensi dinyatakan dalam angka. Angka tersebut menggambarkan hasil perbandingan antara kecerdasan dengan umur kalender. Rumus untuk pengukuran intelegensi ini dikemukakan oleh Williem Stern, seorang psikolog asal jerman yang dikenal dengan istilah  intelligence Quotient dan sering disingkat dengan IQ. 

Rumus intelegensi tersebut adalah sebagai berikut:

IQ= MA/CA X 100
Keterangan:
IQ = intelligence Quotient (perbandingan kecerdasan)
MA = mental age (umur kemampuan mental/kecerdasan)
CA = choronological Age (umur kalender)

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters