Home » , , » Situs Gunung Padang Cianjur Terungkap

Situs Gunung Padang Cianjur Terungkap

Situs Gunungpadang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten 



Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan WarungKondang, dijalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks "bangunan" kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

menurut berita yang saya baca di situs berita nasional.inilah.com bahwa pada hari kemarin tanggal 1 April 2013 Tim Arkeologi meneliti situs megalitikum Gunung Padang. Hasilnya, ada beberapa kesimpulan sementara. termasuk di antaranya, usia situs tersebut. Berapa usia situs megalitikum Gunung Padang? Tim arkeologi punya jawaban sementara. Situs yang berada di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur itu diyakini berusia 4.500 sebelum masehi (SM). Lantas, dari mana asal kesimpulan itu?

Tim Terpadu Penelitian Mandiri Situs Gunung Padang melakukan proses eskavasi pada kedalaman empat meter. Penelitian itu berakhir, Minggu (31/3/2013). Dari fakta dan data di lokasi penggalian lereng timur diperoleh beberapa kesimpulan. Satu di antaranya menyangkut keberadaan situs. "Kemungkinan besar, situs ini merupakan bangunan pertama yang ada dalam sejarah perabadan masyarakat di wilayah itu. Tak dipungkiri, masyarakat kala itu sudah mampu membuat bangunan," kata Ketua Tim Arkeologi Tim Terpadu Penelitian Mandiri Situs Gunung Padang, Ali Akbar.


Selain menyimpulkan usia situs, Ali punya kesimpulan lain yakni populasi masyarakat. Dia memperkirakan populasi penduduk saat itu sudah sangat banyak. Logikanya, kata dia, untuk mengangkat sebongkah batu columnar joint atau batu andesit ukurannya besar dengan panjangnya sekitar 1-2 meter membutuhkan 5-6 orang. “Bayangkan saja dengan besarnya bangunan situs, tentunya dibutuhkan banyak orang. Intinya, masyarakat saat itu memiliki kemampuan menyediakan pasokan makanan dan minuman sebagai kebutuhan. Karena itu kesimpulan itu masih memiliki kaitannya dengan kesimpulan masyarakat yang mampu membuat bangunan besar pada waktu itu," kata Ali.

Ali juga menyebutkan, untuk membuat penggalian seluas 3x9 meter persegi, membutuhkan tenaga sebanyak 10 orang. Sementara luasan areal situs sendiri diperkirakan mencapai 15 hektare. "Jadi bisa dibayangkan berapa jumlah orang yang ada saat itu untuk membangun sebuah situs," sebutnya. Menurut Ali, pembuatan bangunan situs secara pundak berundan, tentunya memerlukan teknologi tak sembarang. Artinya, masyarakat saat itu sudah mengenal teknologi konstruksi yang modern, baik dari segi pemilahan, penyusunan, maupun penguatan bangunan.

Hal itu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium yang menemukan perekat batu atau semen purba di sela-sela columnar joint. Menurut pria berkacamata itu, semen purba itu mengandung besi atau verum yang sangat tinggi. "Kandungan Verum pada semen yang belum ada namanya itu sangat tinggi sekali. Jumlahnya sekitar 45% berdasarkan hasil laboratorium. Artinya memang masyarakat waktu itu mampu mengolah mineral menjadi besi,” tandas Ali.

Masyarakat saat itu, lanjut dia, mengenal pimpinan karismatik dan perencana ulung yang telah mengenal manajemen efektif. “Kami juga menduga, masyarakatnya saat itu merupakan kaum religius. Kecil kemungkinan masyarakat saat ini kaum barbar," tuturnya. Untuk membuat peralatan yang mengandung unsur Verum yang cukup tinggi, membutuhkan proses melelehkan sejumlah mineral besi dengan jumlah yang cukup banyak. Karena itu pembuat Gunung Padang yang dilakukan manusia ini sudah mengenal teknologi yang cukup tinggi pada waktu itu.

Ali pun menduga, tak jauh dari lokasi situs kemungkinan besar juga terdapat lokasi pertambangan besi. "Dengan teknologi yang dimiliki, mereka bisa memilah setiap batuan yang memiliki kandungan besi sehingga tak perlu jauh-jauh mencari mineral yang memiliki kandungan besi," kata Ali.

0 komentar:

Posting Komentar

Flag Country

free counters