Planton ditemukan di luar angkasa, tepatnya di permukaan Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hebatnya, dalam kondisi luar angkasa yang minim oksigen, suhu rendah, dan paparan radiasi sinar kosmik, plankton itu masih hidup.
Keberadaan plankton di luar angkasa itu ditemukan oleh kosmonot Rusia, Olev Artemyev dan Alexander Skvortsov. Mereka menemukannya saat melakukan spacewalk dan meluncurkan satelit nano.
Mulanya, keduanya melakukan eksperimen dengan mengusap permukaan jendela atau iluminator ISS. Tak disangka, setelah diselidiki dengan alat yang cukup canggih dan presisi, ada plankton yang hidup di sana.
Vladimir Solovyev, pimpinan misi orbital Rusia, gembira dengan penemuan itu. Kepada Daily Mail, Selasa (19/8/2014), ia mengungkapkan, "temuan ini harus dipelajari lebih lanjut."
Sejauh ini, belum diketahui asal-usul plankton tersebut. Yang jelas, plankton itu bukan jenis yang bisa ditemukan di Baikonur, tempat peluncuran misi antariksa Rusia. Diduga, plankton terbawa udara, menempel pada permukaan pesawat ruang angkasa dan sampai di ISS.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat belum berkomentar tentang penemuan ini. Apabila konfirmasi ulang menyatakan bahwa plankton itu memang hidup di ISS, maka harapan untuk menemukan kehidupan di luar angkasa semakin besar.
0 komentar:
Posting Komentar