Misi Rosetta, yang dicanangkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA), semakin serius. Eropa menargetkan akan mendaratkan instrumennya di komet 67P/Churymov-Gerasimenko atau lebih sederhananya, komet 67P/CG.
ESA menetapkan tanggal 12 November nanti akan menjadi sejarah pertama kalinya pendaratan di komet, dalam keadaan mengorbit. Selain itu ESA juga telah menentukan letak posisi yang dinamakan 'J' di komet itu.
Seperti yang diberitakan BBC, Senin 29 September 2014, pada posisi 'J' itu nantinya akan dijatuhkan robot kecil bernama Philae yang berbobot 100 kilogram dari ketinggian 20 kilometer.
Lokasi pendarata itu sendiri jauh dari kata ideal sebagai tempat pendaratan. Pasalnya lokasi itu memiliki tebing-tebing curam. Sayangnya, hanya lokasi tersebut yang merupakan tempat paling memungkinkan untuk dilakukan penelitian. Penelitian akan dilakukan untuk mengkaji bukit es yang ada di komet tersebut.
Namun jika saat mendalami dan menelaah, posisi 'J' dirasa berbahaya maka ESA akan mengalihkan ke tempat lainnya yakni posisi 'C'. Saat ini, ESA sedang melakukan pemetaan pada tempat tersebut sebagai opsi pendaratan lainnya.
Selain itu, Badan Antariksa Eropa itu juga akan menghadapi risiko kegagalan yang cukup tinggi karena misi terbut membutuhkan kehati-hatian dan pengamatan yang seksama. Apalagi untuk mendaratkan sebuah robot di komet 67P/GC yang memiliki lebar 4 kilometer.
Bahkan, bila berhasil mendaratkannya, ESA harus bisa memenuhi sinyal radio yang terkoneksi dengan Philae. Jaraknya akan mencapai 509 juta kilometer dari Bumi.
Disamping risiko-risiko yang dihadapi oleh ESA, robot Philae yang mirip seperti seekor laba-laba ini akan difungsikan untuk melihat komet lebih dekat dengan kamera pengambil gambar, untuk kepentingan penelitian ke depannya.
0 komentar:
Posting Komentar