Ini bisa jadi merupakan roket terbesar yang pernah dibuat Nasa. Dengan harga US$2,8 miliar, Boeing setuju untuk membuat roket raksasa untuk mendukung misi ke bulan dan Mars.
Roket ini disebut yang terbesar karena tingginya akan mencapai 384 kaki. Kesepakatan ini terjadi setelah Nasa menyelesaikan tahap awal perencanaan berupa Critical Design Review (CDR). Ini merupakan kelanjutan sejarah Nasa untuk pesawat eksplorasi sejak 1961, berupa Roket Saturn V.
Roket ini dijadwalkan akan melakukan uji coba pertamanya pada 2017 nanti. Sistem peluncurannya didesain fleksibel dan mampu mengangkut keperluan kargo dan kru misi yang beragam. Uji coba pertamanya ditargetkan akan mampu membawa kapasitas 77 ton. Setelah melewati dua tahap konfigurasi, kemampuan angkutnya akan dinaikkan dua kali lipat menjadi 143 ton.
"Tim kami telah mendedikasikan diri untuk membuat Sistem peluncuran pesawat luar angkasa (SLS) yang paling besar yang pernah ada. Kami akan membangunnya dengan aman, terjangkau dan tepat waktu," ujar Virginia Barnes, VP dan Program Manager Boeing SLS, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat, 4 Juli 2014.
Roket ini didesain untuk bisa multi-fungsi. Tidak hanya mendukung misi eksplorasi manusia ke luar angkasa, tapi juga misi sains lainnya yang melibatkan asteroid dan Mars.
"Ketika kebanyakan orang berpikir SLS adalah untuk eksplorasi manusia, ternyata itu salah. Aplikasi roket ini bisa lebih luas lagi di semua area eksplorasi, termasuk menelusuri sains luar angkasa," ujar Asisten Manajer Program untuk Strategi dan Kemitraan SLS, Steve Creech.
Ditambahkan Creech, SLS akan membuat misi sains itu lebih memungkinkan ketimbang teknologi sebelumnya. Seperti pengiriman pesawat luar angkasa yang lebih besar, jarak tempuh lebih jauh, dan mengurangi waktu transit di ISS.
Berkat adanya rencana pembuatan roket besar ini, Nasa dan para ilmuwan lain mengevaluasi kemungkinan peluncuran pesawat robot seperti Europa Clipper untuk ditempatkan di Jupiter.
Saat ini, lanjut Creech, Nasa hanya bisa mengirimkan perangkat misi seukuran kotak pesawat luar angkasa yang ada. "Sedangkan dengan SLS, kotaknya akan dibuat lebih besar lagi. Bahkan, kita bisa meluncurkan teleskop Hubble yang ukurannya sebesar bis sekolah," ujarnya.
Spesifikasi SLS
Nantinya akan ada dua jenis roket SLS yang dibuat Boeing sesuai pesanan Nasa. Satu versi kecil dan lainnya lebih besar.
Roket yang kecil memiliki daya angkut 70 metrik ton dan memiliki ukuran tinggi 321 kaki. Daya dorongnya harus mencapai 8,4 juta pon saat meluncur nanti. Beratnya hanya 5,5 juta pon dan mampu membawa 154.000 pon muatan. Kemungkinan versi ini yang akan digunakan dalam uji coba.
Sedangkan yang versi besar memiliki konfigurasi 130 metrik ton. Tingginya 384 kaki dan memiliki daya dorong 9,2 juta pon saat meluncur. Untuk urusan berat, sekitar 6,5 juta pon dan bisa membawa muatan seberat 286.000 pon.
Roket versi besar ini dianggap paling cocok untuk digunakan dalam misi. Pasalnya, selain besar, roket ini juga sudah sesuai dengan perhitungan desain untuk mensukseskan misi.
0 komentar:
Posting Komentar