Bakat merupakan salah satu karunia yang diberikan Allah kepada seluruh hambanya, masing-masing orang mempunyai bakat ataupun kemampuan yang berbeda. Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi ( potential ability ) yang masih perlu dikembangan atau dilatih agar dapat terwujud. Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Bakat juga berbada dengan kapasitas (capacity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan secara optimal
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.Bakat umum apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus apabila kemampuan bersifat khusus. Misalnya bakat akademik, social, dan seni kinestetik. Bakat khusus biasanya disebut talent sedangkan bakat umum (intelektual) biasanya disebut gifted .
Pengertian bakat menurut para pakar:
1. Crow : Bakat merupakan kualitas yang dimiliki oleh semua orang dalam tingkat yang beragam.
- William B. Michael : bakat adalah kapasitas seseorang dalam melakukan tugas, yang dedikit sekali dipengaruhi atau tergantung dari latihan.
- Brigham : Bakat kondisi, kualitas, atau sekumpulan kualitas yang dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan individu (segi performance/kinerja) setelah individu mendapat latihan.
- Woodworth dan Marquis : bakat adalah prestasi yang dapat diramalkan dan dapat diukur melalui tes khusus.
- Guilford : bakat adalah kemampuan kinerja yang mencakup dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.
Guilford juga memberikan defnisi tersendri mengenai bakat, yang menyatakan bahwa” Aptitude pertains to abilities to perform. There are actually as many abilities as there are actions to be performed, bence traits of this kind are very numerous” Guilford mengemukakan bahwa bakat (aptitude) mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu: Dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dimensi intelektual.
1. Dimensi perseptual
Dimensi perseptual meliputi kemampuan dalam mengadakan persepsi, yaitu faktor-faktor yang antara lain berupa: kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang, orientasi waktu, luasnya daerah persepsi, kecepatan persepsi dan lain sebagainya.
2. Dimensi psikomotor
Dimensi psikomotor mencakup 6 faktor, yaitu: faktor kekuatan, faktor impuls, faktor kecepatan gerak, faktor ketelitian, faktor koordinasi dan faktor keluwesan (flexibility).
3. Dimensi intelekual
Dari ketiga dimensi, dimensi inilah yang mempunyai implikasi yang sangat luas. Dimensi ini meliputi lima faktor yaitu:
a. Faktor ingatan, yang mencakup: Faktor ingatan mengenai substansi, faktor ingatan mengenai relasi, faktor ingatan mengenai sistem.
b. Faktor pengenalan, yang mencakup: pengenalan terhadap keseluruhan infomasi, golongan (kelas), hubungan-hubungan, bentuk atau strktur, dan kesimpulan.
c. Faktor Evaluatif, yang mencakup: Evaluasi mengenai identitas, relasi-relasi, sistem dan evaluasi terhadap penting tidaknya problem ( kepekaan terhadap problem yang dihadapi).
d. Faktor berfikir divergen, yang meliputi: faktor untuk menghasilkan unit-unit, faktor untuk pengalihan kelas-kelas secara spontan, faktor kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan, faktor untuk menghasilkan sistem, fakto untuk transformasi divergen, faktor untuk menyusun bagian-bagian menjadi garis besar atau kerangka.
Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan ingin dilakukan.Seorang pakar, (Gardner) mengganti istilah bakat dengan “ kecerdasan “ yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus. Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki seseorang, yakni logical mathematical, linguistic/verbal, visual spatial, musical, bodily-kinesthetic, interpersonal, intrapersonal, natural, dan moral/ spiritual. Teori Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat bakat khusus yang dimilikinya .
0 komentar:
Posting Komentar