Pemerintah Kabupaten Cianjur ikut terlibat dalam tim nasional penelitian situs Gunung Padang.Kepala Seksi Bina Usaha Kepariwisataan Disbudpar Kabupaten Cianjur, Neneng Sumaryanti, mengatakan sudah ada beberapa peneliti yang masuk dalam tim bentukan pemerintah Cianjur itu.
Pembentukan tim dilakukan setelah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melanjutkan ekskavasi Gunung Padang yang sempat tertunda akibat petisi yang meminta ekskavasi terhadap Gunung Padang dihentikan. "Tim dari kita sudah lengkap, terdiri dari ahli arkeologi, antropologi, dan geologi. Nantinya akan dibentuk dua tim," kata Neneng di Cianjur, Selasa 21 Mei 2013.
Menurutnya, Pemerintah Cianjur akan bertugas mengelola kearifan lokal agar masyarakat bisa dilibatkan. Sebab tujuan rencana restorasi Gunung Padang adalah untuk memberdayakan masyarakat lokal.
"Tujuan kelanjutan riset ini untuk menjadikan Gunung Padang sebagai cagar budaya. Karena selama ini statusnya masih belum jelas. Karena itu diharapkan ada surat keputusan dari presiden tentang Gunung Padang. Intinya UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Pelestarian Cagar Budaya harus dikedepankan," bebernya.
Ketua Tim Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menuturkan, Presiden menyampaikan apresiasi yang cukup besar terhadap hasil penelitian ini dan berharap riset Gunung padang dapat segera dituntaskan. "Makanya kita sedang merancang jadwal pelaksanaan riset terhadap Situs Gunung Padang sesuai arahan Pak SBY," tuturnya.
Pasalnya, jadwal riset yang pernah direncanakan Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang sebelumnya sempat gagal dilaksanakan lantaran tertunda. "Riset harus segera dilaksanakan dalam waktu dekat, minimal akhir tahun ini. Kami akan merancang kembali pelaksanaan riset agar dapat berlangsung maksimal sesuai dengan ketentuan aturan dan metode kelimuan," sebutnya.
Meski begitu, Ali belum mau menjelaskan model riset yang akan dilakukan timnya terhadap Gunung Padang. Hanya saja teknisnya kemungkinan besar akan menyerupai perencanaan riset sebelumnya, yakni Ekskavasi Kemuliaan Merah Putih. Ekskavasi tersebut akan melibatkan relawan dan warga dalam pelaksaanan pengungkapan misteri Gunung Padang.
Sedangkan, Direktur Lokatmala, Eko Wiwid mendesak pemerintah untuk segera melakukan riset untuk menentukan zonasi area situs yang selama ini masih simpang siur. Dikhawatirkan tidak adanya kepastian zonasi area situs akan timbul fasilitas wisata di area utama situs.
"Kami mendukung semua yang berniat baik terhadap Gunung Padang dan mengutuk keras terhadap siapa pun yang akan merusak Gunung Padang, termasuk semua bentuk politisasi yang bertujuan untuk proyek sesaat dan hanya mementingkan kelompok atau individu," kata Eko.
Pembentukan tim dilakukan setelah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melanjutkan ekskavasi Gunung Padang yang sempat tertunda akibat petisi yang meminta ekskavasi terhadap Gunung Padang dihentikan. "Tim dari kita sudah lengkap, terdiri dari ahli arkeologi, antropologi, dan geologi. Nantinya akan dibentuk dua tim," kata Neneng di Cianjur, Selasa 21 Mei 2013.
Menurutnya, Pemerintah Cianjur akan bertugas mengelola kearifan lokal agar masyarakat bisa dilibatkan. Sebab tujuan rencana restorasi Gunung Padang adalah untuk memberdayakan masyarakat lokal.
"Tujuan kelanjutan riset ini untuk menjadikan Gunung Padang sebagai cagar budaya. Karena selama ini statusnya masih belum jelas. Karena itu diharapkan ada surat keputusan dari presiden tentang Gunung Padang. Intinya UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Pelestarian Cagar Budaya harus dikedepankan," bebernya.
Ketua Tim Arkeologi Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menuturkan, Presiden menyampaikan apresiasi yang cukup besar terhadap hasil penelitian ini dan berharap riset Gunung padang dapat segera dituntaskan. "Makanya kita sedang merancang jadwal pelaksanaan riset terhadap Situs Gunung Padang sesuai arahan Pak SBY," tuturnya.
Pasalnya, jadwal riset yang pernah direncanakan Tim Terpadu Riset Mandiri Situs Gunung Padang sebelumnya sempat gagal dilaksanakan lantaran tertunda. "Riset harus segera dilaksanakan dalam waktu dekat, minimal akhir tahun ini. Kami akan merancang kembali pelaksanaan riset agar dapat berlangsung maksimal sesuai dengan ketentuan aturan dan metode kelimuan," sebutnya.
Meski begitu, Ali belum mau menjelaskan model riset yang akan dilakukan timnya terhadap Gunung Padang. Hanya saja teknisnya kemungkinan besar akan menyerupai perencanaan riset sebelumnya, yakni Ekskavasi Kemuliaan Merah Putih. Ekskavasi tersebut akan melibatkan relawan dan warga dalam pelaksaanan pengungkapan misteri Gunung Padang.
Sedangkan, Direktur Lokatmala, Eko Wiwid mendesak pemerintah untuk segera melakukan riset untuk menentukan zonasi area situs yang selama ini masih simpang siur. Dikhawatirkan tidak adanya kepastian zonasi area situs akan timbul fasilitas wisata di area utama situs.
"Kami mendukung semua yang berniat baik terhadap Gunung Padang dan mengutuk keras terhadap siapa pun yang akan merusak Gunung Padang, termasuk semua bentuk politisasi yang bertujuan untuk proyek sesaat dan hanya mementingkan kelompok atau individu," kata Eko.
0 komentar:
Posting Komentar