Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja yang kurang memahami siapa dirinya, memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.
Apa yang bisa orang tua lakukan dirumah :
- Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak .
- Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
- Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
- Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
- Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat kota.
- Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas musik, museum atau galeri seni.
- Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan bakat mereka.
- Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas dan bakat
a. Menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas
Mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dengan mengenalkannya pada berbagai hal atau kegiatan, misalnya dengan melakukan eksprerimen sederhana, membuat kreasi, atau mengunjungi museum.
b. Melibatkan anak dalam kegiatan curah ide (brainstorming)
Meminta peserta didik untuk melontarkan beragam ide dalam kelompok, dan kemudian membahas ide-ide yang dilontarkan. Semakin banyak ide yang dihasilkan, semakin besar kemungkinkan munculnya ide-ide yang unik.
c. Memberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan mencoba
Memberikan peserta didik kebebasan untuk melakukan eksplorasi, menemukan hal-hal baru, dan sesekali membuat kesalahan sehingga ia dapat belajar menelaah berbagai sudut pandang untuk memecahkan persoalan.
d. Memunculkan motivasi internal
Menghargai setiap ide maupun karya yang dihasilkan peserta didk secara proporsional. Menghindari memberi kritik yang dapat menimbulkan kekecewaan pada peserta didik. Menghindari juga memberi pujian secara berlebihan. Hendaknya, tidak selalu menghadapkan peserta didik pada situasi yang kompetitif.
e. Mengembangkan cara berpikir yang fleksibel dan playful
Melatih peserta didik untuk menelaah berbagai sudut pandang dalam menghadapi persoalan.
f. Mengenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif
Mengenalkan peserta didik pada seseorang yang memiliki suatu karya dan diskusikan mengenai kemampuannya. Pendidik juga dapat merancang suatu kegiatan di sekolah, misalnya dengan mengundang ahli dalam bidang tertentu untuk berbagi pengalaman.
Untuk mengembangkan bakat dan minat peserta didik, diperlukan beberapa faktor berikut :
1. Stimulasi
Faktor stimulan bakat dan minat bisa internal atau eksternal. Stimulan yang utama ialah kesadaran akan potensi diri, belajar dan terus belajar, konsentrasi dan fokus dengan kemampuan atau kelebihan diri kita. Jangan selalu melihat kepada kelemahan, karena waktu kita akan terbuang, sehingga bakat pun ikut terpendam dan minat jadi berkurang.
2. Berusaha untuk Kreatif
Berusaha kreatif dengan mencari inspirasi dari mana saja, kapan saja,dan dari siapa saja. Kreativitas akan menuntun jalan kita menuju pengenalan dan pemahaman bakat, menumbuh kembangkan minat, sehingga kita dapat mengembangkannya agar bermanfaat untuk hidup kita.
3. Pelihara Kejujuran dan Ketulusan.
Kita harus jujur mengakui bakat yang kita miliki sekalipun tidak begitu kita minati. Ketulusan menyukuri bakat dapat menumbuhkan minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu akan tetap ada, bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan meningkatkan kekuatan minat. Misalnya, kita semua bisa menulis, bakat yang bisa menghasilkan tulisan yang lebih baik daripada orang lain. Ketika bakat itu disertai dengan minat yang kuat, maka bakat itu akan berkembang lebih pesat dan berkualitas. Bakat itu akan mengundang kerinduan untuk melakukannya kembali, seperti energi yang mensuplai kebutuhan.
Selain paparan diatas ada hal yang tidak bisa dipisahkan dalam mengoptimalkan bakat, yaitu Otak. Ada tiga tingkatan otak, yaitu otak reptile, otak mamalia dan otak neo cortex. Otak reptil berfungsi sebagai pusat kendali, sistem saraf otonomi dan untuk mengatur fungsi utama tubuh seperti pernapasan dan denyut jantung. Selain itu, otak reptil berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman dengan cara lari atau melawan. Dari otak reptil berkembang menjadi otak mamalia. Otak ini berperan dalam mengatur kebutuhan strata social, rasa memiliki atau memberikan emosi pada suatu kejadian, mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon dan memori jangka panjang. Jika dihubungkan dengan memori jangka panjang maka otak ini sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Dalam otak mamalia terdapat sistem limbic yang berfungsi sebagai saklar yang menentukan otak mana yang lebih aktif, apakah otak reptil atau otak neo cortex. Jika otak reptil yang lebih aktif maka seseorang akan cenderung bersifat marah, takut, tegang, dan stress. Jika otak neo cortex yang lebih aktif maka seseorang cenderung bahagia, tenang, dan rilex. Otak neo cortex memiliki fungsi untuk mengendalikan penglihatan, pendengaran, kreasi, berpikir, berbicara, dan semua hal yang berkaitan dengan kemampuan yang lebih tinggi atau intelegensi, mengendalikan nafsu dan emosi. Otak neo cortex menutupi otak reptil dan otak mamalia. Otak reptil disebut juga dengan otak yang berfikir.
Struktur otak berhubungan dengan keberbakatan. Keberbakatan adalah kemampuan individu yang perlu dikembangkan dan diperhatikan yang terkait dengan struktur otak. Secara genetik struktur otak sudah terbentuk sejak lahir tapi berfungsinya otak ditentukan oleh cara seseorang dalam beriteraksi dengan lingkungannya. Nah disinilah bakat bisa dikembangkan dalam pembelajaran. Jadi, guru harus memperhatikan dan perduli pada peserta didiknya yang sejatinya memiliki bakat masing-masing. Anak yang berbakat akan terlihat lebih menonjol dan anak tersebut cenderung lebih kreatif. Keberbakatan anak dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya yang paling menonjol adalah gen dan lingkungan. Gen mempengaruhi sebanyak 60% dan sisanya adalah lingkungan. Anak dapat mengoptimalkan bakat yang dimilikinya (gen) jika berada dalam lingkungan yang tepat/mendukung. Ada gen tapi lingkungan tidak mendukung, tidak akan bisa. Dan pada hakikatnya semua anak itu berbakat, hanya saja bakatnya berbeda-beda. Untuk itu tugas guru sekarang adalah bagaimana caranya menciptakan kondisi/lingkungan belajar yang dapat mendukung siswa dalam mengoptimalkan bakatnya. Salah satu caranya adalah dengan cara memahami bagian-bagian otak serta aktivasinya karena berkaitan dengan keberbakatan para siswa, sehingga nantinya guru dapat membuat rencana-rencana pembelajaran yang dapat mengembangkan, mengaktifkan dan mengoptimalkan bakat siswa.
0 komentar:
Posting Komentar