Menurut
pandangan pengembangan pelajaran, media audio merupakan sumber bahan ajaran
yang ekonomis, menyenangkan dan mudah dipersiapkan untuk digunakan oleh siswa.
Sekali dikemas, materi pelajaran serta urutan penyampaiannya jadi tetap, pasti,
dan dapat berfungsi sebagai media instruksional untuk belajar sendiri.
Sepertihalnya
media yang lainnya, pengajaran dengan audio harus dilakukan dengan ketrampilan,
dengan seni, dan dengan perencanaan yang matang terlebih dahulu.
Media
audio dapat digunakan dengan berbagai cara: menggunakan tunggal (audio saja),
dengan bahan cetakan, bersama dengan film bingkai atau gambar diam yang lain.
Masing-masing kegunaan itu memerlukan teknik pengambangan naskah audio yang
berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, perhatikan uraian berikut ini;
Penggunaan
media audio dalam proses belajar, untuk tujuan kognitif, audio dapat digunakan
untuk mengajar pengenalan kembali dan / pembedaan rangsang audio releven.
Misalnya dalam pendidikan Agama Islam untuk anak-anak yang belum dapat membaca Al-Qur’an,
memberikan latihan pendengaran, untuk belajar mengingat dan mengucapkan ayat /
surah dalam Al-Qur’an yang sebelumnya belum hafal. Atau mempermudah hafalan
do’a sehari-hari.
Untuk
tujuan psikomotor, audio dapat digunakan untuk mengajar ketrampilan verbal,
misalnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengar, menirukan dan
melatih murotal Al-Qur’an yang belum dikuasai, memberikan latihan kepada siswa
agar ddapat mengenal kembali dan melatih kemampuannya dan mengatasi
kesulitannya.
Untuk
tujuan afektif, suasana mungkin apat diciptakan oleh musik latar, efek suara,
suara narator. Program serial radio dan iklan merupakan contoh yang baik dari
teknik ini.
Kelebihan
media Audio, antara lain:
1.
Materi pelajaran sudah tetap, terpatri dan dapat direproduksi
tetap sama
2.
Produksi dan reproduksi sangat ekonomis, dan mudah
didistribusikan
3.
Peralatan program audio termasuk murah dibandingkan dengan media
audio-visual lainnya
4.
Dengan berbagai teknik perekam audio, bentuk-bentuk pengajaran
terprogram dapat digunakan untuk pengajaran mandiri, memungkinkan setiap siswa
belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing, memberikan penguatan dan
pengetahuan dengan penampilan langsung
5.
Suasana dan perilaku siswa apat dipengaruhi melalui penggunaan
musik-latar ddan efek suara.
Keterbatasan
media audio, antara lain:
1.
Perlu sangat berhait-hati apabila hanya audio yang digunakan
sebagai media pembelajaran, karena waktu yang lama tanpa memberika rangsangan
visual dapat membosankan dan akan mengganggu pengajaran dengan kecepatan sendiri.
2.
Perbaikan biasanya menuntut diproduksinya rekaman induk baru dan
dibuatnya copy rekaman yang baru, ini akan memakan waktu dan biaya besar
3. Masalah
pendistribusian akan timbil bila produksi gambar diselarasakan engan auio. Hal
ini disebabkan oleh adanya keragaman perangkat keras yang ada dan digunakan di
berbagai tempat latihan. Pengembangan pembelajaran harus mengetahui
perlengkapan apa yang ada untuk disesuaikan dengan perangkat lunaknya (software)
4.
Pengembangan naskah audio yang baik (terutama yang akan
digunakan untuk menunjang visual dapat menyita waktu, dan membutuhkan
ketrampilan-ketrampilan khusus
SUMBER:
Ronald H. Anderson, Pemilihan
dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta:
Rajawali Pers, 1987
0 komentar:
Posting Komentar