OHP
merupakan contoh yang tepat dari alat bantu pengajaran, karena didesain khusus
untuk digunakan guru di depan kelas. Sebagai alat bantu, penggunaannya
mudah dan luwes, dan bila digunakan dengan baik akan banyak membantu, baik bagi
guru maupun murid.
Dalam
kelompok peralatan proyeksi, OHP adalah peralatan yang paling sederhana, karena
peralatan ini banyak menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor). Overhead projector berfungsi untuk
memperoyeksikan (menyajikan) transparansi.
Pengoprasian
OHP dilakukan dengan hal berikut:
1.
Periksa tegangan suber listrik dan sesuaikan tegangan pada
peralatan
2.
Hubungkan OHP dengan sumber listrik
3.
Tekan tombol ON / OFF ke posisi ON
4. Letakkan
transparansi pada posisi yang benar (di atas stage)
Aturlah posisi lens hea assembly dan
posisi OHP itu sendiri untuk mengghindarkan energi keystone-effect
Aturlah tombol pengatur fokus, sehingga idapatkan hasil gambar
proyeksi yang jelas dan tajam (focus).
Mengatasi
gangguan ringan saat lampu tidak menyala sewaktu tombol ON
1.
Periksa kabel listrik
1.
Periksa posisi tombol ON/ OFF karena pada beberapa model ada yang
punya tiga posisi, yaitu ON, FAN, OFF
2.
Periksalah sekering, apabila putus, ganti dengan baru
3.
Periksa lampu proyektor, apabila putus ganti dengan yang baru.
Perawatan
OHP dilakukan dengan hal-hal berikut:
1.
Setelah selesai pemakaian, matikan lampu.
Tunggu
hingga fan berhenti berputar kemudian kabel listrik dicabut dan OHP dikemas
1. Apabila
lensa kotor, bersihkan dengan kain khusus pembersih lensa (lens cleaning set).
Bersihkan stage dengan kain lap yang halus untuk menghilangkan kotoran (debu)
Kelebihan
dan keterbatasan proyeksi transparansi
Kelebihan:
1.
Memberi kebebasan kepaa pengajar untuk menyusun, mengurut dan
merevisi materi pengajaran
2.
Memebri peluang pada pengajar untuk bertatap muka dengan siswa
di ruang yang terang, sehingga selalu dapat terjadi pertukaran
internasional, dan dapat menorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mengadakan diskusi
3.
Selama memproyeksikan, pengajar masih bisa menulis, menunjuk
atau mengubah materi yang di transparan / OHT
4.
Memberi kesempatan pengajar untuk membuat gambar sederhana
seperti hitam putih, berwarna-warni, maupun kombinasi
5. Pengajar
dapat tahap demi tahap menyajikan pengajaran, dengan menambahkan informasi pada
transparan dasar dengan menggunakan lembar tindih / overlay
6.
Dapat diproduksi setempat, baik oleh pengajar maupun staf yang
tidak terlalu ahli / berbakat
Keterbatasan
media OHP
1.
Pemakaian terbatas hanya sebagai alat bantu instruksional baik
bagi guru maupun siswa
2.
Pendistribusiannya rumit
3.
Transparansi mulit warna, baik yang diproduksi secara lokal
maupun komersial
4.
Karena diesain untuk dipergunakan dalam propyeksi di depan
layar, jarang digunakan untuk proyeksi dari belakang
5. Dibutuhkan
layar dengan kemiringan tertentu agar tidak terjadi efek gambar berbentuk
trapesium yang isebut efek “keystone”, yang
menyebabkan terjadinya distorsi gambar
6.
Jika diperlukan banyak selai visual, akan menyebabkan ketidak
efektivan dan kesulitan untuk dibawa.
SUMBER
Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan
Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Jakarta:
Rajawali Pers, 1987
0 komentar:
Posting Komentar