1. Cincin Saturnus terdiri dari berbagai macam partikel dengan ukuran yang berbeda, yang terbesar berukuran sekitar beberapa kilometer. Galileo merupakan orang pertama yang melihat adanya perubahan cahaya dipancarkan di sekitar Saturnus. Dengan teleskop waktu itu belum dapat melihat jelas cincin Saturnus
2. Huygens kemudian memecahkan teka-teki ini, terdapat piringan disekeliling bidang ekuatorial planet, dan cahaya yang dipancarkan dan terlihat dari Bumi kemudian dikenali sebagai sebuah cincin.
3. Cassini kemudian menduga bahwa cincin tersebut tidaklah seragam, tetapi terdiri dari kawanan satelit kecil. Ide ini berasal dari kalkulasi mekanika benda langit oleh Laplace dan kemudian dikembangkan lagi oleh Maxwell.
4. Dari eksplorasi Voyager, kita ketahui bahwa cincin terdiri oleh banyak sekali objek kecil, yang kemungkinan tersusun dari es dan butiran-butiran yang sulit dipecahkan, partikel ini berputar bebas dalam orbit concentric. Asal mula cincin ini boleh jadi akibat fragmentasi satelit atau menggambarkan awan-awan
primordial sisa-sisa pembentukan Saturnus sebagai planet.
5. Planet yang memiliki cincin yang ditemukan kemudian adalah Jupiter dan Uranus. Perbedaan cincin pada ketiga planet ini; Uranus memiliki cincin dengan bentuk yang tajam, yang mempunyai albedo beberapa persen, dan mengandung es H2O seperti yang ditemukan pada Saturnus. Cincin Jupiter, tipis dan gelap dan
berada dekat dengan planet. Cincin juga ditemukan di planet Neptunus.
0 komentar:
Posting Komentar