Jarak ekstragalaksi menjadi penting dalam kosmologi karena unit terkecil dalam studi ini adalah galaksi dan oleh karena itu harus ada sebuah cara untuk menentukan jarak ekstragalaksi. Usaha ini dimulai dengan menetapkan standard candle atau lilin penentu jarak yang mengasumsikan bahwa sebuah objek yang dijadikan acuan pengukuran akan memiliki keberlakuan yang sama di bagian mana pun di alam semesta. Lilin standar dibagi ke dalam beberapa kelas menurut tingkat reliabilitasnya dan bintang variabel Cepheid menempati posisi teratas sebagai indikator utama.
Cepheid adalah bintang yang berdenyut dengan teratur sehingga ia dapat diamati kembali pada waktu yang lain. Periode denyutan Cepheid terkait secara linear dengan kecerlangan intrinsiknya melalui hubungan M = δ logP + ρ (disebut sebagai Hubungan Peiode-Luminositas), sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk menentukan jarak sebuah objek. Luminositas Cepheid sangat tinggi (-2>MV>-6) sehingga dapat diamati pada galaksi-galaksi yang jauh dan variabilitasnya sangat tinggi sehingga ia mudah dikenali dan diisolasi. Freedman et.al (2001) menekankan pentingnya Cepheid sebagai indikator utama adalah karena Cepheid adalah objek muda yang banyak berada pada piringan galaksi spiral sehingga galaksi yang diukur jaraknya dengan metode ini dapat menjadi kalibrator bagi metode-metode yang mengeksploitasi keunikan galaksi spiral, seperti Hubungan TullyFisher.
0 komentar:
Posting Komentar