KOMPAS.com — Observasi terbaru menunjukkan bahwa asteroid terbesar di Tata Surya, Ceres, menyemburkan air dalam bentuk uap ke antariksa.
Ilmuwan telah lama menduga bahwa Ceres menyimpan air. Namun, baru kali ini, pelepasan air di benda langit itu berhasil dideteksi.
Fakta tersebut ditemukan lewat penelitian menggunakan wahana antariksa Herschel milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dan dilaporkan dalam jurnal Nature edisi terbaru.
Uap air dipercaya berasal dari daerah berwarna gelap di permukaan asteroid itu. Namun, ilmuwan belum yakin mengapa uap air itu tersembur ke antariksa.
Michael Kuppers dari ESA mengungkapkan, salah satu hipotesis sebab semburan air adalah adanya pemanasan oleh Matahari sehingga es langsung menguap.
"Kemungkinan lain adalah adanya energi di interior Ceres," ungkap Kuppers seperti dikutip BBC, Rabu (22/1/2014).
"Dan energi itu bisa membuat air keluar dengan cara yang sama seperti gletser, bedanya karena tekanan rendah di permukaan asteroid, air keluar dalam bentuk gas, bukan cairan," imbuhnya.
Jumlah uap air yang disemburkan Ceres ke antariksa memang tak banyak. Namun, Herschel mampu memastikan bahwa yang dilepaskan memang molekul air.
Wahana antariksa Herschel telah dinonaktifkan tahun lalu. Tahun 2015 nanti, wahana antariksa Dawn akan kembali menyelidiki Ceres.
Dawn akan mengorbit dan memetakan obyek selebar 950 km tersebut serta menentukan kompisisi dan strukturnya.
"Dawn juga juga akan mengobservasi area berwarna gelap dengan resolusi tinggi dan mungkin akan menjawab pertanyaan proses di balik terciptanya uap air," kata Kuppers.
0 komentar:
Posting Komentar