TRIBUNPEKANBARU.COM - Keberadaan uap air terdeteksi di atmosfir planet asing pertama yang diidentifikasikan oleh astonom. Teknik maju telah digunakan untuk menelaah atmosfir "Jupiter panas" dan dapat membantu ilmuwan menentukan berapa banyak planet di galaksi Bima Sakti mempunyai air seperti di bumi.
Exoplanet atau planet di luar tata surya kita itu diberi nama Tau Boötis b. Ditemukan pada 1996 ketika pencarian terhadap dunia di luar tata surya kita mulai digencarkan. Tau Boötis b berjarak 51 tahun cahaya dan merupakan exoplanet terdekat dengan bumi.
Planet luar itu dijuluki "Jupiter Panas" karena merupakan gas raksasa yang mengorbit dekat ke bintang induk. Untuk menganalisa Tau Boötis b, ilmuwan melihat cahayanya yang lemah. Berbagai tipe molekul memancarkan panjang gelombang cahaya, dan menghasilkan tanda yang diketahui sebagai spectra, yang mengungkapkan identitas kimia mereka.
"Informasi yang kita dapat dari spectograph seperti mendengarkan pertunjukan orkestra. Anda mendengar semua musik secara bersamaan, tapi bila mendengarkan secara seksama, Anda akan bisa memilah bunyi terompet, violing, atau cello. Dan anda tahu instrumen itu ada," kata peneliti Alexandra Lockwood, mahasiswa pascasarjana di Caltech dalam sebuah pernyataan.
"Dengan teleskop, anda melihat semua cahaya bersamaan, tapi spectrograph membuat anda memilah bagian-bagian berbeda. Seperti panjang jarak atau gelombang cahaya berarti ada sodium, atau lainnya berarti air," tambah Lockwood seperti dilansir News Discovery Rabu (26/2).
Para ilmuwan pernah menggunakan analisis spectrographic untuk menemukan tanda air pada exoplanet lainnya sebelum ini. Tapi hanya yang bergerak di depan bintang-bintang induk. Sedangkan Tau Boötis b tidak mengorbit di depan planet induknya, jika di lihat dari bumi. Lockwood dan rekan bisa menganalisa cahaya lemah dari planet itu menggunakan Near Infrared Echelle Spectograph (NIRSPEC) pada Observatorium Keck di Hawaii.
Teknik spectographic digunakan terbatas untuk planet-planet besar yang mengorbit dekat bintang yang sinarnya cerah seperti Jupiter panas. Tapi ini juga bisa digunakan untuk mempelajari super-earth atau planet yang ukurannya lebih besar dari bumi, serta dunia dalam "zona bisa dihuni" disekitar bintang-bingtang induk, dimana air dan mungkin kehidupan dapat ada.
0 komentar:
Posting Komentar