KOMPAS.com — Langit Indonesia pada Jumat (13/12/2013) malam ini bakal dihiasi bola api. Bila cuaca cerah, warga Indonesia bisa melihat bola-bola api tersebut.
Bola api itu adalah wujud dari hujan meteor Geminid. Hujan meteor ini akan menjadi hujan meteor terakhir sepanjang tahun 2013.
Menurut situs astronomi Langitselatan.com, Rabu (11/12/2013), hujan meteor Geminid sebenarnya sudah berlangsung sejak 4 Desember 2013 lalu.
Namun, fenomena astronomi itu baru memuncak pada Jumat (13/12/2013) hingga Sabtu (14/12/2013) besok.
Selama hujan meteor Geminid berlangsung, sejumlah 120 meteor bisa disaksikan setiap jamnya. Meteor Geminid bergerak dengan kecepatan menengah, 35 km per detik, jadi mudah dikenali.
Asal mula meteor Geminid adalah dari asteroid 3200 Pantheon. Asteroid yang sudah "mati" itu meninggalkan debris batuan.
Ketika Bumi melewati wilayah debris batuan, atmosfer Bumi akan membakar debris itu, memunculkan fenomena hujan meteor.
Nama Geminid sendiri diambil dari nama rasi bintang Gemini, tempat meteor-meteor tersebut seolah-olah berasal.
Langitselatan.com menyarankan untuk mengamati hujan meteor Geminid pada dini hari. Petang hingga malam, akan ada cahaya Bulan yang bakal mengganggu pengamatan.
Namun, waktu petang hingga tengah malam bisa dimanfaatkan untuk mengamati benda langit lain, seperti Venus yang terbenam pukul 20.36 WIB dan Jupiter yang terbit pukul 19.49 WIB.
Sekali lagi, hujan meteor dan benda langit itu hanya bisa terlihat bila cuaca cerah. Cari tempat lapang dan gelap untuk mengamatinya.
0 komentar:
Posting Komentar