Liputan6.com, Houston Satu per satu rahasia alam semesta berusaha dikuak manusia. Termasuk untuk menjawab sebuah pertanyaan penting: apakah ada kehidupan tempat lain selain di Bumi?
Terkait itu, pada Rabu, 26 Februari 2014 kemarin, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan penemuan 715 planet baru yang berada di luar Tata Surya kita. Itu artinya, 'tetangga galaksi' Bumi makin bertambah. Ini adalah temuan terbesar NASA. Sebelumnya, baru total 1.000 planet yang ditemukan.
Sebanyak 715 planet, yang ditemukan oleh teleskop luar angkasa Kepler milik AS itu, mengitari 305 bintang (matahari) yang berbeda.
Temuan itu kemudian diuji kebenarannya menggunakan sebuah metode baru yang diharapkan dapat membantu para ilmuwan NASA menemukan planet-planet dengan lebih sering dan lebih detil.
"Kami telah menemukan sebuah cara untuk mengungkap isi jagad raya. Dengan cara itu juga, kami dapat menemukan dan mengumumkan planet baru dengan jumlah 20 kali lebih banyak dari yang pernah kami lakukan," ujar Jack Lissauer, seorang ahli luar angkasa di Pusat Penelitian Ames milik NASA di Negara Bagian California, Amerika Serikat, seperti dimuat di CNN, Kamis (27/2/2014).
Jake menjelaskan, informasi yang didapatkan untuk menguji kebenaran penemuan itu diambil dari data-data perjalanan Kepler pada dua tahun pertama sejak pesawat itu diluncurkan tahun 2009 lalu. Dengan data yang diperoleh Kepler, para ilmuwan NASA lebih bisa memfokuskan penelitian terhadap sejumlah bintang yang diduga memiliki lebih dari satu planet di orbit edar mereka.
"95% planet yang ditemukan berukuran lebih kecil dari planet Neptunus, atau yang berukuran empat kali lebih besar dari Bumi," ungkap NASA.
Dari jumlah yang sangat banyak itu, NASA menyebutkan, ada 4 planet yang berada di zona layak dihuni karena memiliki sejumlah karakteristik pendukung kehidupan, salah satunya air. Keempat planet tersebut berukuran dua kali lebih besar dari Bumi. Satu di antaranya mengelilingi sebuah bintang yang setengah kali lebih kecil dari Matahari yang diitari Bumi.
Para ilmuwan NASA mengaku sempat meragukan hasil penelitian tiu. Namun, keraguan itu sirna setelah mereka memperoleh lebih banyak data.
"Semakin kami teliti, semakin banyak persamaan yang kami temukan. Dan itu mengingatkan kami dengan rumah (Bumi)," tutur Jason Rowe, wakil pemimpin penelitan ini dari SETI Institute di Mountain View, California AS.
NASA berharap di masa yang akan datang, mereka dapat kembali menemukan lebih banyak planet yang memiliki iklim mirip dengan Bumi dan memiliki potensi untuk ditinggali.
Dengan penemuan NASA itu, planet yang diketahui keberadaannya sampai saat ini berjumlah total lebih dari 1.700 planet.
Diluncurkan pada bulan Maret 2009, Kepler merupakan pesawat luar angkasa milik AS yang digunakan untuk menjalankan misi NASA dalam menemukan planet-planet lain yang memiliki kemiripan dengan Bumi baik di dalam maupun di luar zona layak huni.
"Sejak diluncurkan, Kepler telah membantu kita mengerti tentang keberagaman luar biasa dari planet-planet dan sistem tata surya di galaksi," kata Douglas Hudgins, seorang ilmuwan NASA di bidang Astrofisika -- cabang ilmu astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya.
0 komentar:
Posting Komentar