KOMPAS.com — Fenomena gerhana Bulan yang tak tampak akan terjadi malam ini, tepatnya pada Sabtu (19/10/2013) dini hari. Astronomi mengenal gerhana tersebut sebagai gerhana Bulan penumbra.
Gerhana Bulan penumbra berbeda dari gerhana Bulan total atau sebagian. Pada gerhana Bulan total dan sebagian, manusia dengan mudah mengamati perbedaan muka Bulan, di mana satelit Bumi itu tampak merah. Pada gerhana Bulan penumbra, perbedaan sukar diamati.
Saat gerhana Bulan total dan sebagian, Bumi, Bulan, dan Matahari nyaris terletak pada satu garis lurus. Bumi berada di antara Bulan dan Matahari. Bumi berada dalam bayang-bayang Bulan. Pada gerhana Bulan penumbra, Bumi berada dalam perpanjangan bayang-bayang Bulan.
Menurut astronom amatir Ma'rufin Sudibyo, dalam posting diFacebook, Kamis (16/10/2013), gerhana Bulan penumbra malam nanti akan berlangsung mulai dari pukul 04.55 WIB, memuncak pada pukul 06.50 WIB, serta berakhir pada pukul 08.45 WIB.
Untuk bisa menyadari adanya gerhana saat gerhana Bulan penumbra, teleskop dibutuhkan. Tetapi, walaupun melakukan pengamatan dengan teleskop, tak semua tahapan gerhana malam ini dapat disaksikan. Pasalnya, ada tahapan gerhana yang berlangsung setelah Matahari terbit.
Di Indonesia, menurut Ma'rufin, wilayah yang bisa mengamati gerhana adalah Jawa, Sumatera, sebagian Kalimantan, dan pulau-pulau sekitarnya. Sementara lokasi pengamatan terbaik ialah di Aceh karena memiliki peluang waktu menyaksikan lebih lama.
Di Aceh, gerhana bisa diamati mulai pukul 04.55 WIB hingga saat Matahari terbit pada pukul 06.25 WIB, total waktu 90 menit. Sementara di wilayah lain, misalnya Jakarta, gerhana hanya bisa disaksikan dalam waktu 35 menit, dari pukul 04.55 WIB hingga 05.30 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar