Laporan Dewan Riset Nasional AS, yang ditugasi oleh NASA, merekomendasikan pendekatan batu loncatan ke arah Mars. Amerika Serikat seharusnya meninggalkan "pendekatan fleksibel" untuk misi manusia di luar Bumi, menetapkan Mars sebagai tujuan akhir dan membuka pintu kepada China sebagai salah satu mitra potensial, menurut sebuah kajian program penerbangan antariksa manusia, Rabu (4/6).
Laporan Dewan Riset Nasional AS, yang ditugasi oleh badan antariksa Amerika NASA, merekomendasikan pendekatan batu loncatan menuju Mars yang membangun pengetahuan teknologi melalui serangkaian misi-misi awal yang terdefinisikan dengan baik.
Semua opsi dimulai dengan Stasiun Antariksa Internasional, sebuah kompleks riset berbiaya US$100 miliar yang melayang 400 kilometer di atas Bumi, menurut laporan setebal 286 halaman yang dirilis Washington, D.C.
Salah satu jalurnya termasuk rencana NASA baru-baru ini untuk menangkap asteroid dengan robot, mengalihkannya ke orbit tinggi sekitar bulan dan mengirim astronot ke sana untuk menjelajah. Laporan itu menyarankan langkah itu dilanjutkan dengan misi-misi ke bulan-bulan Mars, lalu ke orbit Mars dan akhirnya ke permukaan planet merah itu.
NASA dapat mengikuti program Stasiun Antariksa Internasional, yang saat ini menghabiskan anggaran AS sebanyak $3 miliar per tahun, dengan serangkaian program ke bulan sebelum ke Mars, menurut laporan tersebut.
NASA mengatakan mendukung penemuan-penemuan panel tersebut.
"Ada konsensus bahwa tujuan kita haruslah sebuah misi manusia ke Mars," ujar badan tersebut dalam pernyataan tertulis.
Panel tersebut tidak memberikan estimasi spesifik mengenai biaya misi Mars, namun berdasarkan inisiatif-inisiatif luar angkasa sebelumnya, publik akan mendukung upaya itu. (Reuters)
0 komentar:
Posting Komentar