Tidak ada yang tahu berapa pastinya jumlah bintang di langit. Dengan perhitungan mudah, ilmuwan NASA memperkirakan ada sekitar 100 bintang di langit. Maksudnya, 100 oktilion, yang penulisannya melibatkan 29 angka 0 setelah angka 1.
Dikutip melalui Space.com, Senin 2 Juni 2014, asisten profesor di Ithaca College New York, David Kornreich menggunakan perhitungan yang cukup mudah untuk menghitungnya. Kornreich menghitung, berdasarkan perkiraan jumlah galaksi di alam semesta, dikalikan dengan estimasi jumlah bintang di tata surya.
"Sejatinya, saya juga tidak tahu jawabannya, karena saya tidak yakin apakah alam semesta itu benar-benar luas atau tidak," ujarnya.
Menurut Kornreich, alam semesta yang dapat diobservasi adalah sekitar 13,7 miliar tahun cahaya. Namun, beberapa astronomer juga percaya bahwa manusia mungkin hidup di Multiverse, ungkapan yang menunjukkan bahwa ada beberapa alam semesta lain yang mirip dengan semesta yang kita ketahui.
Namun begitu, meskipun Kornreich harus memperkecilkan perhitungan dengan hanya menghitung alam semesta yang dapat diobservasi, menghitung jumlah bintang di atasnya membutuhkan ukuran pasti lebar alam semesta. Masalah lainnya yang harus diperhitungkan adalah kenyataan bahwa alam semesta itu melebar dan ruang-waktu sifatnya tidak pasti.
Kornreich mengambil langkah mudah dalam perhitungannya. "Katakanlah, jarak terjauh dari bumi adalah 13,7 juta tahun cahaya sehingga radius alam semesta yang dapat diobservasi adalah 13,7 miliar tahun cahaya. Namun sayangnya, ukuran jarak ini adalah relatif dan sifatnya tidak pasti. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan jarak terjauh adalah 48 miliar tahun cahaya. Hal ini menyebabkan adanya jawaban yang berbeda-beda," ujar Kronreich.
Menurut Kornreich, cukup mudah baginya untuk menghitung bintang yang berada di dalam galaksi karena mereka berkelompok. Sebab itu, untuk mulai menghitung jumlah bintang, Konreich harus memperkirakan berapa jumlah galaksi yang ada.
Beberapa perkiraan mengatakan, jika jumlah massa solar bintang adalah 100 miliar, atau 1.000 miliar kali dari massa matahari. Dengan perhitungan rata-rata, hasilnya, jumlah bintang di galaksi berjumlah 100 miliar. Namun, sekali lagi, ini masih bisa berubah tergantung berapa jumlah bintang di langit yang memiliki ukuran lebih besar atau kecil dibanding matahari. Tidak heran, jika kemudian pendapat lain mengatakan ada sekitar 200 miliar bintang di tata surya.
Paparan di 1995, melihat adanya titik kecil dalam Ursa Major yang menunjukkan adanya 3.000 galaksi yang tidak terlalu terang. Di 2003, ilmuwan lain melihat titik kecil dari konstelasi Fornax dan menemukan adanya 10.000 galaksi. Sebelumnya, investigasi Fornax di 2012 menunjukkan adanya 5.500 galaksi.
Kornreich kemudian menggunakan perkiraan kasar dengan jumlah 100 triliun galaksi di alam semesta. Ia pun mengkalikan jumlah itu dengan 100 miliar bintang di langit. Hasilnya adalah 100.000.000.000.000.000.000.000.000.000 atau 100 oktilion, dengan 29 huruf 0 di belakang.
Namun, lagi-lagi, Kornreich mengatakan bahwa ini adalah perkiraan kotor karena akan makin banyak terdeteksi galaksi-galaksi baru.
0 komentar:
Posting Komentar