1. Hakikat Evaluasi Program
Evaluasi program yaitu “evaluasi” (evaluation), “pengukuran” (measurement), dan “penilaian” (assessment). Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa Inggris). Kata tersebut diserap kedalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyessuaian lafal Indonesia menjadi evaluasi. Istilah “penilaian” merupakan kata benda dari “nilai”. Pengertian “pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.Pengertian program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan maka program merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan bukan hanya satu kali tetapi berkesinambungan.
Secara singkat evaluasi program merupakan upaya untuk mengukur ketercapaian program, yaitu mengukur seberapa jauh sebuah kebijakan dapat terimplementasikan. Menurut Ralph Tyler (1950) “evaluasi program ialah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan”. (dalam Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Adbul Jabar, M. Pd, 2008 : 5). Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program. (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 2009, 290). Evaluasi program adalah kegiatan menguji suatu hasil produksi, padahal kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan uji hasil (product testing). (Prof. Djudju Sudjana, M. Ed., Ph.D.)
2. Alasan Guru Melakukan Evaluasi Program
Menurut Fernandes (1984), pemikiran secara serius tentang evaluasi program dimulai sekitar tahun delapanpuluhan. Sejak tahun 1979-an telah terjadi perkembangan sehubungan dengan konsep-konsep yang berkenaan dengan evalusi program. (dalam Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Mp.Pd, 2008 : 5). Alasan guru melakukan evaluasi program pembelajaran adalah untuk mengetahui seberapa jauh dan bagian mana dari tujuan yang sudah tercapai serta apa penyebabnya. Tanpa adanya evaluasi, keberhasilan dan kegagalan program tidak dapat diketahui. Setiap kegiatan yang merupakan realisasi dari suatu kebijakan harus dirancang dengan cermat dan teliti, agar tujuan yang sudah ditetapkan dalam kebijakan dapat tercapai dengan sebaik- baiknya. Realisasi kebijakan merupakan sebuah program. Sehingga guru sebagai evaluator dapat mencermati letak kekuatan dan kelemahan program secara lebih baik.
3. Objek Evaluasi Program
Siswa atau mahasiswa sudah merupakan objek populer bagi evaluasi pendidikan. Sasaran evaluasi program yaitu komponen atau bagian program. Sasaran evaluator diarahkan pada komponen agar pengamatannya dapat lebih cermat dan data yang dikumpulkan lebih lengkap. Komponen program adalah bagian- bagian atau unsur- unsur yang membangun sebuah program yang saling terkait dan merupakan faktor- faktor penentu keberhasilan program. Program pembelajaran sangat tergantung dari beberapa faktor penting, yaitu, siswa, guru,.materi atau kurikulum, sarana dan prasarana, pengelolaan dan lingkungan. Apabila salah satu dari komponen tersebut kinerjanya kurang baik, pasti keberhasilan program pembelajaran tidak akan maksimal.
4. Cara Melaksanakan Evaluasi Program
Prosedur evaluasi pembelajaran/program pembelajaran terdiri dari lima tahapan, yakni :
a. Penyusunan Rancangan
Secara garis besar desain evaluasi pembelajaran berisi hal-hal yang sama dengan yang tertera dalam desain penelitian, yakni meliputi latar belakang, problematika, tujuan evaluasi, populasi dan sampel, instrument dan sumber data, serta teknik analisis data (Arikunto, 1988 : 44).
b. Penyusunan Instrumen
Setelah seorang evaluator menyusun rancangan evalusi pembelajarannya yakni peta kegiatan yang akan dilakukan selama kegiatan evaluasi pembelajaran, maka tahapan berikutnya adalah penyusunan instrument evaluasi pembelajaran.
Menurut Arikunto (1988 : 48-49) langkah-langkah penyusunan instrument adalah :
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrument yang akan disusun.
2. Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variable dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian variable yang bersangkutan.
3. Membuat butir-butir instrumen evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan kisi-kisi.
4. Menyunting instrument evaluasi pembelajaran yang meliputi, mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan data, menuliskan petunjuk pengisian dan identitas serta yang lain, dan membuat pengantar pengisian instrumen.
c. Pengumpulan Data
Setelah instrument evaluasi pembelajaran siap pakai, maka langkah berikutnya adalah datang kepada sumber data untuk mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan. Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai tekhnik pengumpulan data diantaranya adalah kuesioner, wawancara, pengamatan, dan studi kasus.
d. Analisis Data
Data atau informasi yang berhasil dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis. Sebagaimana halnya dalam evaluasi hasil belajar, data dapat diolah secara individual ataupun secara kelompok. Apabila data diolah dan dianalisis secara individual, maka hasilnya menunjuk kepada seseorang atau suatu keadaan. Sedangkan pengolahan dan penganalisisan secara kelompok, hasilnya menunjuk kepada suatu bagian data atau keseluruhan.
Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, analisis data yang paling banyak dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data kuantitatif.
e. Penyusunan Laporan
Setelah melakukan analisis data, seorang evaluator masih terus menyusun laporan tentang evalusi pembelajaran yang telah mereka laksanakan. Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut :
1. Tujuan evaluasi, yakni tujuan seperti yang disebutkan didalam rancangan evaluasi pembelajaran yang didahului dengan latar belakang dan alasan dilaksanakannya.
2. Problematika, berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah dicari jawabannya melalui pengetahuan evaluasi pembelajaran.
3. Lingkup dan metodologi evaluasi pembelajaran yang dicantumkan disini adalah unsure-unsur yang dinilai dan hubungan antar variable, metode pengumpulan data, instrument pengumpulan data, teknik analisis data.
4. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran.
5. Hasil evaluasi pembelajaran, yakni berisi tujuan pengajaran, tolak ukur, data yang diperoleh, dan dilengkapi dngan sejumlah informasi yang mendorong penemuan evaluasi pembelajaran sehingga dengan mudah pembuat keputusan dapat memahami tingkat keberhasilan pembelajaran. (Dimodifikasi dari Arikunto, 1988 : 117-118).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin AJ. 2008. Evaluasi Program Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2000. Evaluasi Program. Jakarta : Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar