Bumi kembali harus waspada dengan adanya temuan asteroid raksasa. Seorang ilmuwan Moscow State University, Rusia, Vladimir Lipunov, mengaku menemukan asteroid seukuran gunung yang melewati orbit bumi dalam periode tiga tahunan.
Untungnya, asteroid dengan ukuran 400 meter itu diprediksi tak akan menghantam ke permukaan bumi dalam waktu dekat, melansir Daily Mail, Rabu 10 Desember 2014.
Jika itu menghantam permukaan bumi, akibatnya bisa fatal. Ilmuwan memperkirakan, kekuatan asteroid yang bernama 2014 UR116 itu seribu kali dari kekuatan meteor yang menembus atmosfer bumi di Chelyabinsk, Rusia pada 2013 lalu.
Meteor seukuran bus di Rusia saja, saat itu melukai 1.600 orang di wilayah tersebut. Hantaman asteroid 2014 UR116 juga diperkirakan 20 kali dari bom atom Hiroshima, Jepang.
Namun demikian, meski diprediksi tak membahayakan bumi, tetapi Lipunov meminta para astronom untuk senantiasa mewaspadai asteoid yang ditemukan 27 Oktober 2014 dari MASTER-II observatory di Kislovodsk, Russia. Sebab, lintasan asteroid 2014 UR116 sulit dikalkulasi, mengingat secara konstan berubah oleh tarikan gravitasi planet lain.
"Kita butuh secara permanen melacak asteroid ini, sebab kesalahan kecil mengalkulasi dapat menyebabkan konsekuensi serius," kata dia mengingatkan.
Lipunov menambahkan, jalur pasti asteroid ini tak mungkin ditentukan, tetapi secara teori batu antariksa itu bisa saja menghantam Bumi, Mars, dan Venus.
Sementara itu, Badan Antariksa Nasional AS (NASA) turut angkat bicara. NASA mengatakan asteroid itu tak akan menabrak bumi.
"Asteroid itu memiliki periode orbit tiga tahun di sekitar matahari dan secara periodik kembali ke tetangga bumi. Ini tak mewakili sebuah ancaman, sebab jalur orbitnya tak cukup dekat dengan orbit bumi," ujar NASA.
Namun, ilmuwan Tim Spahr, Direktur Pusat Planet Kecil dari Cambridge Massachusetts memperkirakan. asteroid ini akan menjadi ancaman bagi bumi setidaknya dalam 150 tahun ke depan.
Prediksi itu disampaikan, setelah Spahr memasukkkan simulas asterodi 2014 UR116 dalam skenario komputasi di kantor program Objek Dekat Bumi NASA di Jet Propulsion Laboratory, AS.
Astronom memperkirakan, setidaknya ada 100 ribu objek dekat bumi yang bisa melintasi orbit bumi dan masuk dalam kategori objek besar yang berbahaya. Namun, dari jumlah itu, sejauh ini hanya 11 ribu saja yang telah terlacak dan terkatalogkan.
Untuk itu, para astronom gencar menyerukan upaya negara dunia untuk mengantisipasi bahaya dari batu antariksa di masa depan.
Setidaknya, belum lama ini 100 ilmuwan mendeklarasikan gerakan 100X Asteroid Deklarasi itu untuk menyerukan kepedulian dunia, menemukan teknologi menangkal asteroid. Di antara iniasitor gerakan tersebut, yaitu tokoh astronom asal Inggris, Royal Lord Martin Rees, pakar biologi evolusii Richard Dawkins sampai astronom Kanada, Chris Hadfield dan presenter TV, Brian Cox.
0 komentar:
Posting Komentar