KOMPAS.com — Planet bercincin? Itu tidak mengherankan. Namun, adakah benda langit yang lebih mungil dan bercincin, misalnya asteroid?
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa benda macam itu ada. Astronom menemukan asteroid bercincin pertama di alam semesta.
Felipe Braga-Ribas melakukan observasi pada Chariklo, benda langit yang mengelilingi Matahari di antara orbit Saturnus dan Uranus, di Observatorio Nacional, Rio de Janeiro.
Chariklo adalah obyek yang dikenal dengan istilah centaur, obyek di antara orbit Yupiter dan Uranus, yang memiliki orbit tidak stabil. Centaur bisa berupa komet ataupun asteroid.
Observasi dilakukan pada 3 Juni 2013, memanfaatkan peristiwa okultasi, yang dalam hal ini, Chariklo melintasi muka sebuah bintang yang letaknya nun jauh di luar angkasa.
Saat Chariklo melintas, cahaya bintang tersebut meredup, memungkinkan astronom mengobservasi Chariklo secara lebih detail.
Menggunakan tujuh teleskop, astronom awalnya hendak mengobservasi lagi bentuk dan ukuran Chariklo dengan mengukur lamanya bintang meredup ketika okultasi terjadi.
Braga-Ribas menjumpai pola peredupan bintang yang aneh. Ia semula menduga bahwa pola itu disebabkan oleh adanya gas yang dilepaskan oleh Chariklo.
Namun, akhirnya ia sadar bahwa keanehan itu bukan terjadi karena gas, melainkan karena adanya dua cincin yang mengelilingi obyek berdiameter 250 km tersebut.
"Ini sangat mengejutkan," kata Braga-Ribas seperti dikutipNational Geographic, Rabu (26/3/2014).
Dua cincin itu memiliki lebar masing-masing 7 dan 3 kilometer. Keduanya dipisahkan sejauh 9 kilometer.
Braga-Ribas dan timnya menamai cincin itu Oiapoque dan Chiu, berdasarkan nama sungai di utara dan selatan Brasil.
Adanya struktur cincin menjelaskan fenomena aneh pada Chariklo yang dijumpai pada tahun 1997 hingga 2008. Obyek itu meredup, dan tanda-tanda adanya air dalam bentuk es menghilang.
Braga-Ribas menjelaskan, saat itu struktur cincin Chariklo sedang tidak tampak oleh pandangan manusia di Bumi.
Ketika struktur cincin tampak dari sudut pandang manusia di Bumi, Chariklo akan kembali tampak terang, dan tanda-tanda adanya air akan kembali terobservasi.
Struktur cincin memang telah ditemukan. Namun, asal-usulnya masih misterius. Ilmuwan masih hanya bisa menduga.
Menurut ilmuwan, salah satu kemungkinan asal-usul itu adalah adanya tabrakan antara Chariklo dan obyek lainnya pada masa lalu.
Tabrakan menghasilkan debris yang lama-kelamaan membentuk struktur cincin, yang kini mengelilingi Chariklo.
0 komentar:
Posting Komentar