Sebelum ditemukan teleskop, Tycho Brahe dan para astronom yang hidup sebelum Tycho Brahe mengamati bintang menggunakan mata telanjang. Artinya, mereka tidak memiliki alat bantu yang membuat benda yang mereka amati lebih jelas.
Pada tahun 1609, Galileo mendengar berita bahwa di Belanda telah ditemukan teleskop. Berkat kejeniusannya, Galileo akhirnya membuat sendiri teleskopnya. Teleskop pertama yang ia buat memiliki perbesaran 3 kali. Artinya, kita dapat melihat 3 kali lebih besar daripada melihat menggunakan mata telanjang. Tidak lama setelah itu, Galileo mampu membuat teleskop dengan perbesaran 32 kali. Satu tahun setelah menemukan teleskop, Galileo menghasilkan temuan-temuan yang luar biasa. Dia mengamati Bulan. Dia sadar bahwa permukaan Bulan tidak rata, tetapi penuh kawah dan gunung-gunung. Galileo lalu mengamati Galaksi Bima Sakti dan mengetahui bahwa di dalamnya terdapat banyak bintang. Pada tanggal 7 Januari 1610, Galileo menjadi orang yang pertama kali mengetahui bahwa Jupiter memiliki satelit alami yang berputar mengelilinginya. Karena penemuannya, ide Copernicus tentang Heliosentris mendapat dukungan. Dukungan itu didasarkan adanya satelit alami yang mengelilingi Jupiter.
Sejak saat itu, perkembangan teleskop telah semakin pesat. Teleskop-teleskop menjadi semakin canggih sehingga benda-benda dan kejadian-kejadian di luar angkasa jelas terlihat.
Kita mengenal tiga jenis teleskop, yakni teleskop pembias (teleskop refraksi), teleskop pemantul (teleskop refleksi), dan teleskop Katadioptik (Teleskop gabungan) pengumpul untuk mengumpulkan cahaya. Bayangan yang dihasilkan diperbesar oleh lensa mata. Jenis inilah yang dibuat oleh Galileo.
Teleskop pemantul menggunakan cermin cekung untuk mengumpulkan dan memusatkan cahaya. Cermin tambahan kecil lalu memantulkan cahaya yang terkumpul menuju lensa mata. Teleskop Katadioptik merupakan teleskop yang menggunakan gabungan lensa dan cermin. Jenis teleskop yang paling sering digunakan adalah teleskop maksutov dan schmidt
0 komentar:
Posting Komentar