Astronom besar pada masa kuno adalah orang-orang Yunani. Orang-orang Yunani mewarisi pengetahuan tentang astronomi yang dimiliki bangsa Babilonia dan bangsa Mesir pada abad ketujuh sebelum masehi. Astronom paling awal yang bernama Thales telah mengetahui bagaimana cara meramal terjadinya gerhana.
Sayangnya, dia tidak tahu bagaimana gerhana dapat terjadi. Thales memercayai bahwa Bumi itu berbentuk datar dan terapung di air.
Setelah Thales, hiduplah seorang astronom dan ahli matematika yang bernama Pythagoras. Pythagoras percaya bahwa Bumi berbentuk bulat. Pythagoras juga memercayai bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta dimana Matahari, bintang, dan planet bergerak mengelilinginya.
Orang pertama yang berpendapat bahwa Bumi mengelilingi Matahari adalah Aristarchus. Sayang, saat itu orang tidak memercayainya. Aristarchus memikirkan bahwa Matahari berjarak 20 kali lebih jauh daripada jarak Bumi ke Bulan. Perkiraan yang dibuat Aristarchus jauh lebih kecil daripada kenyataannya, yakni 400 kali. Astronom selanjutnya adalah Claudius Ptolemy. Pendapat Ptolemy tentang gerakan benda langit berlawanan dengan Arsitarchus. Ptolemy berpendapat bahwa Bumi yang menjadi pusat alam semesta.
0 komentar:
Posting Komentar