Dahlan: Tucuxi, Sengsara Membawa Nikmat


Dahlan: Tucuxi, Sengsara Membawa Nikmat  


TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan mengumpamakan kecelakaan mobil listrik Tucuxi di Temanggung dengan istilah "sengsara membawa nikmat". Kata Dahlan, kecelakaan pada 5 Januari 2013 itu menimbulkan keributan yang bising, tapi memberikan pelajaran berharga.

Dahlan bercerita tentang insiden Tucuxi melalui artikel Manufacturing Hope 60 yang ditayangkan pada Senin, 14 Januari 2014. Menurutnya kesalahan masa lalu tidak boleh terulang. "Kalau mobil listrik tidak kita siapkan sekarang, kita akan menyesal untuk kedua kalinya," tulis Dahlan. "Kelak, kalau dunia sudah berganti ke mobil listrik, jangan sampai kita kembali hanya jadi pasar mobil impor seperti sekarang ini!"

Sebelum kecelakaan Tucuxi, Dahlan menulis, proyek uji coba mobil listrik pernah mengalami beberapa kali kejadian memalukan. Pada awalnya, Dahlan menjajaki mobil listrik buatan Dasep Ahmadi. Ternyata, mobil mogok ketika tiba di Jalan Thamrin, Jakarta dari Depok. Minggu berikutnya, mobil listrik ternyata letoy di tanjakan. "Padahal perjalanan uji coba itu juga diliput langsung oleh media secara luas," Dahlan menulis.

Mobil listrik buatan Dasep terus mengalami perbaikan. Setelah itu, muncullah Tucuxi yang bergaya Ferari. Mobil buatan Danet Suryatama ini dibanderol seharga Rp 3 miliar. Dahlan mengatakan sangat bangga karena Tucuxi buatan Danet bisa meluncur mulus tanpa membuat "malu".

Dahlan lalu membeberkan kronologi uji coba hingga kecelakaan Tucuxi. Saat melewati jalanan curam dengan pinggirnya jurang, Dahlan menginjak rem sekuatnya sehingga blong. Kecelakaan heboh itu akhirnya terjadi. "Saya memang salah dalam cara mengemudi seperti itu," ujarnya.

Kecelakaan lalu lintas dan izin Tucuxi itu bisa saja menghadapi masalah hukum. Dahlan mengatakan siap menjalaninya dengan seikhlas-ikhlasnya. "Tapi, pelajaran teknologi itu akan menyelamatkan banyak orang di masa depan. Saya akan jalani konsekuensi itu, tapi ilmu pengetahuan harus tetap berkembang. Tidak boleh terhenti karena kecelakaan itu." Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Dahlan Iskan: Tucuxi Punya Saya  

TEMPO.CO, Solo - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengklaim mobil listrik Tucuxi saat ini sudah menjadi miliknya. Dia mengaku telah membiayai semua riset dalam membuat mobil yang bentuknya mirip Ferrari itu.

Dahlan menyatakan mobil berwarna merah tersebut merupakan karya dari Danet Suryatama. "Sejak awal saya yang membiayai risetnya," kata Dahlan saat melakukan uji coba 1.000 kilometer Tucuxi di Solo, Sabtu 5 Januari 2013. Setelah jadi, mobil tersebut mutlak menjadi miliknya.

Selain Tucuxi, Dahlan juga masih memberikan dukungan riset kepada para pencipta mobil listrik lain, termasuk Ahmadi dari Depok. "April mendatang kami akan memperlihatkan mobil karya Ahmadi yang baru," katanya. 

Salah satu warga Surabaya, bernama Rafi, menurut Dahlan, juga sudah ada yang mulai mengembangkan mobil listrik. "Saya sudah mencoba mengendarai mobil buatan Pak Rafi itu," katanya.

Sebelumnya, pencipta mobil listrik Tucuxi, Danet Suryatama, berencana melaporkan Dahlan Iskan lantaran telah membongkar mesin mobil tersebut. Dia menilai bahwa pembongkaran itu merupakan upaya pencurian hak atas kekayaan intelektual.

Siapa Danet, Perancang Tucuxi Dahlan


Siapa Danet, Perancang Tucuxi Dahlan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Danet Suryatama mulai dikenal masyarakat karena dia mengaku sebagai pencipta mobil listrik Tucuxi yang dimiliki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Danet menganggap Dahlan telah mencuri hak intelektual karena membongkar mesin "ferrari listrik" buatannya. "Saya akan laporkan pencurian hak cipta atau teknologi ini ke pemerintah Amerika Serikat," kata Danet.

Menanggapi tudingan Danet, Dahlan mengatakan telah membiayai semua riset yang dilakukan Danet sampai Rp 3 miliar. Dengan telah membiayai riset itu, Dahlan menganggap bahwa Tucuxi adalah miliknya. "Sejak awal saya yang membiayai risetnya," kata Dahlan.

Terlepas dari perselisihan Danet dengan Dahlan, siapa sebenarnya Danet? 

Danet Suryatama adalah jebolan jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi 10 November (ITS), Surabaya, tahun 1988. Setahun kemudian, ia mendapat gelar master of science di bidang teknologi bangunan lepas pantai dari University of Starthclyde, Inggris.

Mulai 1992, Danet "hijrah" ke Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam itu, ia kuliah di jurusan Perkapalan dan Teknik Kelautan dengan bidang riset optimalisasi struktur. Danet kemudian lulus pada 1999 dan mendapat gelar PhD atau doctor of philosophy.

Sembari kuliah, Danet bekerja di perusahaan otomotif di Amerika Serikat pada 1997 dan 2008 menjadi konsultan otomotif di negara itu.

Danet mengatakan putus komunikasi dengan Dahlan Iskan sejak 21 Desember 2012. Saat itu Danet berada di Jakarta untuk melihat proses pengisian energi mobil listrik. “Saya sempat e-mail Pak Dahlan untuk menyampaikan keberatan karena mobil itu dibongkar, diutak-atik, dan dijiplak teknologinya,” kata dia.

Soal teknologi Tucuxi, Danet mengatakan telah mendaftarkan hak paten mobil listrik tersebut di Amerika Serikat. “Saya saat ini menjalankan bisnis otomotif di perusahaan ElectrikCar LCC di Amerika Serikat," ujarnya.

Di Mobil Tucuxi Dahlan Ada Listrik Tegangan Tinggi


Di Mobil Tucuxi Dahlan Ada Listrik Tegangan Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta -- Mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan ringsek karena kecelakaan di Tawangmangu, Karanganyar. Insiden ini membuat pencetus mobil listrik, Danet Suryatama, angkat bicara.

Danet dan Ninien Wahyu Lestari, yang tergabung dalam tim ElectricCar, membuat pernyataan tertulis mengenai kecelakaan mobil listrik tersebut. Danet mengatakan, masyarakat dan tim evakuasi mesti hati-hati dengan mobil Tucuxi ringsek milik Dahlan. "Ada arus listrik bertegangan tinggi pada mobil tersebut," kata dia melalui siaran persnya, Sabtu malam, 5 Januari 2013. Lihat foto-foto Tucuxi Dahlan ringsek.

Tim ElectricCar mengingatkan, penanganan mobil tak bisa oleh sembarang orang. "Penanganannya harus dilakukan oleh orang atau tim yang berpengalaman," ucap Danet.

Danet menambahkan, timnya tak bertanggung jawab atas insiden rem blong Tucuxi. Menurut dia, timnya tidak mempunyai akses ke Tucuxi. "Karena telah terjadi pembongkaran serta penggantian peralatan dari mobil tersebut," katanya.

Menurut dia, pembongkaran oleh orang-orang yang tak memiliki kualifikasi dikhawatirkan dapat menghilangkan performa kendaraan serta feature safety yang telah dipasang pada kendaraan listrik tersebut. "Dari semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seizin dan sepengetahuan kami selama ini, inilah yang paling kami khawatirkan," bunyi pernyataan itu. 

Sabtu pagi, Dahlan mengendarai Tucuxi dari Solo dan dijadwalkan tiba di kampung halamannya, Magetan, sore. Namun mobil yang dikendarainya terperosok dan menghantam tiang listrik serta menyenggol sebuah mobil dari arah berlawanan. Kaca seluruh mobil Tucuxi pecah. 

Dahlan dan ahli mobil listrik yang mendampinginya, Ricky Elson, selamat dan tak mengalami luka serius. "Saya sengaja menguji mobil ini berjalan sampai 1.000 kilometer sebelum mobil ini digunakan orang lain (masyarakat)," katanya. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Sebelum Kecelakaan, Rem Mobil Dahlan Bermasalah


Sebelum Kecelakaan, Rem Mobil Dahlan Bermasalah  

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang pimpinan proyek mobil listrik Tucuxi, Ricky Elson, mengatakan, sebelum dicoba ke jalan, Menteri BUMN Dahlan Iskan sempat merasa rem pada mobil tersebut bermasalah. “Dari awal, Dahlan sudah mengeluhkan bahwa rem mobil sedikit bermasalah,” kata Ricky saat dihubungi, Sabtu, 5 Januari 2013.

Namun, karena keinginan kuat Dahlan Iskan untuk menguji coba mobil itu, kata Ricky, Menteri BUMN ini tetap nekat mengendarai mobil Tucuxi dari Solo ke Magetan. Ia menjelaskan, Dahlan yakin mobil masih dapat dikendarai walau dengan rem yang terasa bermasalah.

“Sebenarnya keputusan Dahlan untuk membawa mobil melalui Sarangan, Magetan, merupakan keputusan yang tidak wajar. Dalam artian, daerah tersebut merupakan daerah dengan tanjakan dan turunan dan curam. Namun Dahlan tetap mengambil risiko dengan berani untuk melewati wilayah itu,” kata Ricky.

Setelah kecelakaan, kata Ricky, Dahlan Iskan juga sempat menyatakan bahwa ia ikut andil dalam permasalahan rem tersebut. Dahlan merasa terlalu banyak melakukan pengereman saat turunan hingga membebankan poros rem dan menyebabkan kecelakaan.

Ricky mengatakan, hal terpenting adalah Dahlan Iskan selamat tanpa luka sedikit pun. Tidak ada korban luka dan jiwa dalam kecelakaan itu karena Dahlan menabrakkan mobil ke tebing.

Sebelumnya, mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Dahlan dan Ricky mengalami kecelakaan di Sarangan. Mobil tersebut dibawa Dahlan untuk uji coba dengan rute Solo-Magetan. Klik di sini untuk kronologi kecelakaannya.

Tucuxi Dahlan Diteliti Kelayakan Teknisnya


Tucuxi Dahlan Diteliti Kelayakan Teknisnya

TEMPO.CO , Magetan: Satu tim gabungan di Jawa Timur meneliti syarat teknis dan kelayakan mobil listrik Tucuxi yang kecelakaan saat dikemudikan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Tim gabungan itu terdiri dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Republik Indonesia Cabang Surabaya, dan Unit Pelaksana Teknis Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan.

Ahad, 6 Januari 2013, tim gabungan datang menginvestigasi lokasi kecelakaan serta meneliti bangkai mobil Tucuxi di Markas Kepolisian Resor Magetan. Polisi menduga mobil tersebut tidak layak jalan berdasarkan pengakuan Dahlan yang terpaksa menabrakkan mobil ke sisi tebing karena rem blong. 

“Outputnya (hasil akhir) nanti adalah apakah mobil ini memenuhi syarat teknis dan kelayakan atau tidak,” kata Ketua Tim Gabungan dan Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak. 

Sehari sebelum penyelidikan ini, mobil Tucuxi yang dikemudikan Dahlan kecelakaan di Jalan Raya Solo-Magetan, Dusun Ngerong, Desa Dadi, Plaosan, Magetan. Dahlan Iskan dalam perjalanan dari Solo menuju Magetan. Dahlan dan mekanik yang mendampinginya, Ricky Elson, selamat. 

Menurut Ade, tim di lokasi kejadian tak menemukan bekas pengereman dari jalur jalan mobil Tucuxi. “Sama sekali tidak ada bekas pengereman,” Ade menegaskan. Setidaknya ada tiga hal yang jadi bahan penyelidikan antara lain hasil olah TKP usai kejadian, investigasi tim gabungan di lokasi kejadian, dan pemeriksaan syarat teknis dan kelayakan kendaraan. “Dari tiga hal ini akan diketahui faktor-faktor penyebab kecelakaan,” ujarnya. 

Ade mengatakan meski tidak ada korban jiwa, sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, kecelakaan yang melibatkan pejabat negara termasuk kecelakaan menonjol. “Sehingga kami harus turun tangan,” ujarnya. 

Hingga kemarin petang, tim masih memeriksa bangkai mobil Tucuxi yang ringsek di Markas Kepolisian Resor Magetan. Dahlan Iskan mengakui jika rem mobil bertenaga listrik tersebut blong. “Rem (kaki) blong dan hand rem juga tak berfungsi sehingga sengaja saya tabrakkan ke tebing,” tutur Dahlan Iskan usai kecelakaan kemarin. 

Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris Besar Agus Santosa sudah memintai keterangan tujuh orang dalam kejadian ini termasuk Dahlan dan pimpinan proyek sekaligus mekanik mobil Tucuxi, Ricky Elson. “Kemarin malam Pak Dahlan sudah dimintai keterangan,” katanya. 

Tucuxi Dahlan Celaka Gara-gara Pompa Rem Dibongkar

Tucuxi Dahlan Celaka Gara-gara Pompa Rem Dibongkar  



TEMPO.COYogyakarta - Perancang mobil listrik Tucuxi, Danet Suryatama, memberi komentar atas kecelakaan yang dialami Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan di Magetan, Sabtu 5 Januari 2013. 

Dalam pernyataan tertulis yang diterima Tempo, Danet mengatakan mobil tersebut nyelonong lantaran pompa vakum elektrik penggerak rem telah dibongkar. "Dari semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seijin dan sepengetahuan kami selama ini, inilah yang paling kami khawatirkan," demikian pernyataan Danet, Ahad 6 Januari 2013.

Danet mengatakan pompa vakum elektrik itu sangat penting untuk menghasilkan daya rem bagi kendaraan secara handal. Pompa ini menghasilkan daya hisap pada booster rem. Jika alat ini diganti dengan produk lain yang tidak sekelas, daya rem akan hilang. Pimpinan rumah desain ElectrikCar ini menduga pembongkaran dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki kualifikasi teknis. 

Danet juga menegaskan tim ElectrikCar tidak bertanggung jawab atas kecelakaan yang menimpa Dahlan. Sebab, sejak tanggal 26 Desember 2012 mereka tidak memiliki akses untuk mendekati Tucuxi. Dia mengaku memiliki bukti-bukti dan foto yang menunjukkan komponen pompa rem yang telah dibongkar. "Kami tidak berada di tempat kejadian, akan tetapi dari observasi foto-foto sebelum dan setelah pembongkaran ternyata ada penggantian pompa vakum elektrik," katanya.

Tucuxi yang dikemudikan Dahlan Iskan menabrak tebing di lereng timur Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Magetan Jawa Timur. Sedan coupe bertenaga listrik itu tengah menjalani test drive dari Solo hingga Surabaya. Dahlan mengatakan Tucuxi tak bisa direm selepas melalap tanjajan terjal Tawang Mangu-Cemara Sewu. 

Lantaran mobil bertenaga badak itu nyelonong, Dahlan terpaksa menabrakkannya ke tebing demi menghindari kecelakaan yang lebih besar.Beruntung tak ada korban dalam insiden ini. Dahlan Iskan dan co-drivernya, perancang motor listrik Ricki Elson, selamat tanpa mengalami luka serius.

Danet Suryatama Siapkan Tandingan Tucuxi

Danet Suryatama Siapkan Tandingan Tucuxi


MINGGU, 06 JANUARI 2013


TEMPO.CO, Yogyakarta - Setelah terlibat sengketa dengan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, perancang mobil listrik Tucuxi, Danet Suryatama, merancang strategi baru. Insinyur lulusan Institut Teknologi Sepuluh November itu kini tengah menyiapkan mobil listrik tandingan. "Desain dan teknologinya jauh lebih bagus ketimbang Tucuxi," kata dia kepada Tempo, Sabtu 5 Januari 2013.



Menurut Danet, jenis mobil tandingan itu sama dengan Tucuxi yakni sedan sport coupe (dua pintu) berkapasitas dua penumpang. Daya pacunya bisa melebihi 250 kilometer per jam, lebih besar ketimbang Tucuxi. Danet juga menyempurnakan desain eksterior, interior serta fitur kenyamanan dan keamanannya.



Namun saat ditanya rencana pengembangan mobil baru ini, dia enggan menjawab. "Saya ingin kreasi kali ini tidak diganggu. Saya tidak mau dicurangi dua kali," ujarnya.



Kini, Danet berencana menggugat Dahlan Iskan pada lembaga perlindungan atas hak kekayaan intelektual di Amerika Serikat. Langkah ini ditempuh karena dia menduga Dahlan "mencuri" desain Tucuxi. 



Indikasi pencurian ide, kata Danet, terjadi setelah salah satu staf Dahlan mempreteli jeroan Tucuxi seperti motor listrik, power steering, lampu, serta beberapa aksesori. "Pembongkaran tanpa seizin saya jelas tidak beretika," ujarnya.



Danet mengatakan telah mengirim surat elektronik berisi keberatannya pada Dahlan Iskan beberapa hari lalu. Namun surat itu belum berbalas. Dia juga mengaku tidak mengetahui keberadaan Tucuxi sejak awal pekan ini, sebelum kemudian muncul kabar mobil itu "diruwat" Dahlan di Solo. 



Danet adalah satu dari lima pengembang mobil listrik yang dijuluki "Putra Petir" oleh Dahlan Iskan. Sebelum kembali ke Indonesia, dia bekerja di perusahaan mobil listrik ElectrikCar LLC, Michigan. Konsep Tucuxi dikembangkan Danet pada 2004 hingga 2008, sebelum dikembangkan di Indonesia pada awal 2012. 

Polisi Tak Tahu Plat DI 19 Tucuxi Dahlan


Polisi Tak Tahu Plat DI 19 Tucuxi Dahlan



MINGGU, 06 JANUARI 2013 |


TEMPO.CO, Jakarta--Kepolisian Daerah Metro Jaya mengaku tidak pernah mengeluarkan plat nomor polisi DI 19, yang melekat di mobil listrik tucuxi Menteri Dahlan Iskan. Plat mobil ini menjadi sorotan karena mobil yang dikendarai Dahlan dari Solo tersebut menabrak tebing di Magetan. 

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihaknya hanya berwenang terhadap mobil yang menggunakan pelat B. "(Mobil Dahlan) bukan B," katanya melalui pesan singkat pada Ahad, 6 Januari 2013. 

Sementara itu Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, mengatakan kasus kecelakaan mobil yang dikemudikan Dahlan ini diserahkan ke Polres Magetan. Dia enggan menanggapi soal plat mobil tersebut.

Sebelumnya, mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Dahlan dan Ricky mengalami kecelakaan di Sarangan. Mobil tersebut dibawa Dahlan untuk uji coba dengan rute Solo-Magetan. Dahlan mengaku rem mobil tersebut blong sehingga dia terpaksa menabrakannya ke tebing. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Tucuxi Dahlan Nomor DI 19, Pimpro Tak Mengetahui


Polisi Tak Tahu Plat DI 19 Tucuxi Dahlan


TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari pimpinan proyek mobil listrik Tucuxi, Ricky Elson, mengaku tidak mengetahui ihwal perizinan pelat nomor DI 19 yang dipakai mobil listrik milik Dahlan Iskan. "Untuk urusan pelat, saya tidak tahu. Saya hanya ditugasi untuk menyempurnakan mobil," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Ahad, 6 Januari 2013.

Sebelumnya, pemakaian pelat nomor DI 19 dinilai melanggar prosedur. Musababnya, sebuah kendaraan baru bisa memiliki pelat nomer ketika sudah lolos uji sertifikat dari Kementerian Perhubungan.

Diwawancarai dua pekan lalu, Dahlan mengatakan, angka 19 dalam pelat menggambarkan jumlah huruf di dalam doa bahasa Arab, yang biasa dia lafalkan sebelum mengendarai mobil, yaitu bismillahirrahmanirahim. Pelat nomor di mobil Tucuxi DI 19 menjadi pembicaraan publik setelah Sabtu kemarin mobil tersebut menabrak tebing di Magetan.

Dahlan belum merespons pesan pendek dan sambungan ke telepon selulernya mengenai pelat nomor itu.

Dikawal Polisi, Tucuxi Dahlan Dapat Izin?


Dikawal Polisi, Tucuxi Dahlan Dapat Izin?  

TEMPO.COM, Jakarta -- Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Hilman Thayib, meyakini Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan telah mengantongi izin uji mobil listrik Tucuxi di jalan. Tetapi, izin tersebut bukan dikeluarkan oleh Polda Jawa Timur.

Izin mobil listrik ini menjadi sorotan karena mobil yang dikendarai Dahlan dari Solo tersebut menabrak tebing di Magetan. "Ini lintas wilayah. Kemungkinan izinnya dari Korlantas Mabes Polri," kata Hilman, Ahad, 6 Januari 2013. Namun, Mabes Polri dan Polda Metro Jawa juga tak tahu-menahu soal izin, termasuk pelat nomor. Polisi tak tahu pelat DI 19 Tucuxi Dahlan.

Dahlan mengemudikan Tucuxi dari Solo, Jawa Tengah, menuju Magetan, Jawa Timur. Di lereng timur Gunung Lawu, Magetan, Tucuxi tersebut terperosok dan menghantam tiang listrik serta menyenggol sebuah mobil dari arah berlawanan. Kaca seluruh mobil Tucuxi pecah. Dahlan selamat dalam kecelakaan ini.

Hilman mengatakan, rombongan Tucuxi tersebut juga mendapat pengawalan dari kepolisian. Pengawalan tersebut mengindikasikan mobil Tucuxi Dahlan sudah mendapat izin.

Adapun ihwal nomor polisi DI 19 dari Tucuxi itu, Hilman mengatakan, bukan dikeluarkan oleh Polda Jawa Timur. "Silakan ditanyakan ke Korlantas Polri," kata dia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Agus Rianto, yang dikonfirmasi, mengatakan agar menanyakan hal tersebut ke Polda Jawa Timur. "Mungkin bisa ditanya ke Kabid Humas Polda Jatim saja biar jelas," kata Agus. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Mengapa Dahlan Iskan Meruwat Mobilnya?


Mengapa Dahlan Iskan Meruwat Mobilnya?

TEMPO.COM, Solo - Mobil listrik Tucuxi milik Dahlan Iskan ringsek setelah menabrak tebing di daerah Magetan, Jawa Timur, Sabtu, 5 Januari 2013. Sebelum kecelakaan, mobil Dahlan sempat menjalani ritual ruwat sebelum berangkat. Mengapa mobil itu harus diruwat?

Rupanya, Dahlan Iskan memiliki alasan tersendiri. Dia khawatir pengembangan mobil listrik bakal mendapat hambatan dan rintangan. Hal itu disampaikan beberapa saat sebelum mengemudikan mobil itu, di Solo, Jawa Tengah.

Menurut Dahlan, banyak pihak yang tidak suka dengan kehadiran mobil listrik itu lantaran kepentingannya terganggu. Mereka akan berusaha keras menggagalkan proyek pengembangan mobil listrik. Sayang, Dahlan enggan menyebut pihak-pihak yang tidak suka itu. "Silakan tonton film Who Killed the Electrical Car," katanya.

Selain itu, ruwat juga digelar untuk melestarikan budaya yang masih hidup di tengah masyarakat. Dahlan Iskan menyebutkan, ruwatan terhadap mobil itu merupakan pertemuan antara dunia tradisi dan kecanggihan teknologi.

Dahlan Iskan pun sengaja mengundang Ki Manteb Sudarsono sebagai pelaksana ruwat tolak bala. Sebab, mereka berdua memang sudah berkawan baik. "Perjalanan mobil ini juga melewati kediaman Ki Manteb," kata Dahlan. (Baca juga kronologi terjadinya kecelakaan)

Tucuxi Kecelakaan, Dahlan Gelar Konferensi Pers


TEMPO.COM, Jakarta-– Dahlan Iskan berencana mengadakan jumpa pers terkait kecelakaan mobil listrik yang ia kendarai. »Nanti malam Dahlan akan mengeluarkan rilis di Magetan untuk menjelaskan secara terperinci soal kronoligi dan penyebab kecelakaan,” kata salah satu pimpinan proyek mobil listrik Tucuxi, Ricky Elson saat dihubungi Sabtu, 5 Januari 2013.

Ia menjelaskan, rilis tersebut akan dikeluarkan secara resmi oleh Dahlan demi memberi informasi akurat mengenai kecelakaannya kepada masyarakat. Konferensi pers itu sendiri akan digelar malam ini di Pesantren Sabilil Muttaqin, Desa Tekeran, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, jawa Timur.

»Awalnya Dahlan memang ingin mengadakan syukuran mobil listrik di dekat kediamannya itu,” kata Ricky. Namun karena Dahlan kecelakaan saat mengendarai mobil listrik, acara syukuran ditunda dan diganti dengan konferensi pers.

Ricky sendiri enggan menceritakan lebih jauh kronologis kejadian sebelum tabrakan terjadi dan kondisi terbaru saat ditelpon. Ia menjelaskan dirinya tidak berhak memberikan keterangan terkait kecelakaan itu saat ini. Seluruh informasi kecelakaan serta kondisi mobil dan Dahlan yang terbaru, lanjutnya, akan disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara itu sendiri malam ini.

Sebelumnya, sebuah kecelakaan terjadi saat Dahlan mengendarai mobil listrik untuk diuji coba dengan rute Solo-Magetan. Mobil listrik dapat dikendarai dengan mulus oleh Dahlan dari Solo menuju Magaten. Rencananya, Dahlan akan melakukan seremonial syukuran mobil Tucuxi di Magetan. (lihat foto-foto mobil Tucuxi milik Dahlan).

Namun, saat melintasi tanjakan dan turunan Tawang Mangu serta Cemoro Sewu, Sarangan, mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Dahlan dan Ricky mengalami kecelakaan akibat permasalahan rem. Untuk mencegah kecelakaan beruntun, Dahlan kemudian menabrakkan mobil ke tebing. Akibatnya, mobil rusak parah dan bagian depan mobil ringsek. Dahlan selamat tanpa luka dalam kejadian tersebut. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Dahlan Iskan dan Empat Putra Petir

Dahlan Iskan dan Empat Putra Petir  



TEMPO.COMJakarta - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan yakin proyek mobil listrik nasional segera terwujud. Ribuan surat elektronik dan pesan pendek mendukung kehadiran mobil listrik nasional itu. "Dan yang secara serius mengajukan konsep, desain, dan siap memproduksikannya ada empat orang," kata Dahlan, Senin, 23 April 2012.

Dahlan sudah melakukan kontak intensif dengan empat orang tersebut. Ia melakukan rapat jarak jauh membicarakan program-program ke depan, termasuk rapat maya pada 21 April 2012 kemarin. 

Dahlan mengatakan surat elektronik yang mendukung proyek mobil listrik nasional jumlahnya ribuan. Mungkin saja, kata dia, ada nama-nama lain yang tidak kalah hebat dan siap, namun terlewat. Dahlan mengatakan siap menerima koreksi dan nama susulan.

Lalu, siapakah empat putra petir di sekeliling Dahlan?

1. Mario Rivaldi. Dia kelahiran Bandung, pernah kuliah di ITB, kemudian mendapat beasiswa kuliah di Jerman. Mario bahkan sudah melahirkan prototipe sepeda motor dan mobil listrik. Saya sudah pernah mencobanya di Cimahi. Mario sangat siap memproduksi mobil listrik nasional. Selama uji coba itu tiga tahun terakhir, Mario bekerja sama dengan LIPI dan ITB.

2. Dasep Ahmadi. Pria kelahiran Sukabumi, lulusan ITB (Teknik Mesin), yang kemudian sekolah di Jepang. Dasep pernah bekerja lama di industri mobil sehingga tahu persis soal permobilan. Kini Dasep mengembangkan industri mesin presisi dan memasok mesin-mesin untuk industri mobil. Dasep sangat siap melahirkan prototipe mobil listrik nasional dalam dua bulan ke depan. Saat ini Dasep sedang mengerjakan mobil-mobil itu.

3. Ravi Desai. Anak muda ini lahir di Gujarat, tapi sudah lama menjadi warga negara Indonesia. Dia lulusan universitas di India dan kini menekuni banyak bidang inovasi. Dia mendirikan D Innovation Center dengan fokus ke energi. Ravi juga menekuni DC dan AC drive dan sudah memasarkannya sampai ke luar negeri. Saat ini Ravi sedang mengerjakan dua contoh mobil listrik nasional dan sudah akan selesai dalam dua bulan mendatang.

4. Danet Suryatama. Anak Pacitan ini setelah lulus ITS melanjutkan kuliah di Michigan, Amerika Serikat. Danet kemudian bekerja di bagian teknik pabrik mobil besar di Amerika Serikat, Chrysler, selama 10 tahun. Danet sangat siap memproduksi mobil listrik nasional. Saat ini, sambil mondar-mandir Amerika-Indonesia, Danet sedang menyelesaikan contoh mobil listrik nasional yang juga siap dikendarai dalam dua bulan ke depan.

Dahlan Rogoh Rp 3 Miliar untuk Mobil Sport Listrik


Dahlan Rogoh Rp 3 Miliar untuk Mobil Sport Listrik

TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berbangga hati. Pasalnya mobil sport listriknya yang sekian lama berada di pabrik perakitan di Yogyakarta, akan tiba hari ini di Jakarta.
"Jam 4 sore tadi sudah dinaikkan kontainer. Besok (Kamis) kalau sudah datang langsung bisa dibawa jogging," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 19 Desember 2012.

Ia pun mengungkapkan telah merogoh kocek sebesar Rp 3 miliar untuk membuat mobil listrik yang mirip Ferrari itu. "Untuk prototype dan riset saya habis Rp 3 miliar. Tapi bukan berarti nanti harganya Rp 3 miliar ya. Ini kan mahal karena ada riset," katanya.

Bekas Direktur Utama PLN ini memang gemar mengembangkan mobil listrik. Ia pun berkerja sama dengan ahli otomotif untuk merakit mobil listrik. Untuk mobil sport ini misalnya, ia bekerja sama dengan Danet Suryatama.

Danet merupakan lulusan ITS yang melanjutkan kuliah di Michigan, Amerika Serikat. Danet kemudian bekerja di bagian teknik pabrik mobil besar di Amerika Serikat, Chrysler, selama 10 tahun. Danet sangat siap memproduksi mobil listrik nasional.

Dahlan Selamat, Mobil Tucuxi Ringsek  

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menolak berkomentar tentang rencana pelapor oleh Danet Suryatama atas dugaan pencurian hak intelektual. "Ini tanggapan resmi dari beliau, Pak Dahlan bilang, 'Saya tidak melakukan apa pun yang merugikan,'" kata juru bicara Kementerian BUMN, Faisal Halimi, saat dihubungi Tempo, Jumat, 4 Januari 2013.

Ia pun mengatakan besok, Sabtu, 5 Januari 2013, akan ada upacara mandi kembang untuk mobil listrik Tucuxi. "Besok mobilnya mau diruwat," ujar Faisal. Upacara itu akan dilakukan oleh dalang, Ki Manteb Sudarsono. Ruwatan itu, kata Faisal, dilakukan agar Tucuxi terhindar dari bahaya, bala, serta fitnah.

Danet Suryatama, pencipta mobil listrik Tucuxi berencana melaporkan dugaan pencurian hak intelektual karena pembongkaran mesin "Ferrari listrik" itu. Danet merasa dicurangi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan. "Saya akan laporkan pencurian hak cipta atau teknologi ini ke pemerintah Amerika Serikat. Saat ini saya dan tim sedang pelajari mekanismenya. Ada bukti yang menunjukkan pencurian teknologi," kata Danet saat dihubungi Tempo di Yogyakarta, hari ini.

Danet mengatakan, telah mengantongi hak paten mobil Tucuxi sehingga memungkinkan baginya untuk meminta perlindungan terhadap pemerintah Amerika Serikat. "Saya saat ini menjalankan bisnis otomotif di perusahaan ElectrikCar LCC di AS. Saya bisa meminta perlindungan dan menyampaikan pencurian hak cipta ke AS," katanya.

Menurutnya, protes terhadap pembongkaran mesin mobil listrik ciptaanya dilakukan agar masyarakat Indonesia belajar menghargai hak cipta seseorang. Menciptakan mobil listrik itu menurutnya tidak mudah karena membutuhkan peralatan khusus.

Pencipta Mobil Dahlan Tak Tahu Tucuxi Diruwat


Danet Suryatama Siapkan Tandingan Tucuxi

TEMPO.COM, Yogyakarta - Danet Suryatama, pencipta mobil listrik Tucuxi, tidak tahu-menahu tentang agenda ruwat »ferari listrik” milik Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan di Solo.

Tidak masalah mobil itu mau dibawa ke mana pun. Lebih baik saya no comment kalau soal ruwatan,” kata dia saat dihubungi Tempo di Yogyakarta, Sabtu, 5 Januari 2013.

Seperti diketahui, mobil Tuxuci Dahlan Iskan akan diruwat oleh Dalang Ki Manteb Sudarsono di Solo, hari ini. Ruwatan itu dilakukan sebelum Tuxuci menjalani uji coba sejauh 1.000 kilometer. Rencananya Dahlan sendiri yang akan mengendarai mobil itu dari Solo ke Surabaya.

Danet mengatakan ia putus komunikasi dengan Dahlan Iskan sejak 21 Desember 2012. Saat itu Danet berada di Jakarta untuk melihat proses pengisian energi mobil listrik. »Sampai sekarang tidak ada komunikasi. Saya sempat e-mail Pak Dahlan untuk menyampaikan keberatan karena mobil itu dibongkar, diutak-atik, dan dijiplak teknologinya,” kata dia.

Ia kembali menegaskan merasa kecewa dengan Dahlan dan timnya karena merasa dicurangi terkait dengan pembongkaran mesin dan komponen lain tanpa sepengetahuannya. Danet menduga penjiplakan teknologi dilakukan untuk mengejar keuntungan lebih. »Teknologi mobil ditiru kemudian diproduksi sendiri. Kalau alasannya untuk perbaikan kenapa tidak tanya saya? Kenapa harus mengundang orang luar dari UGM,” kata dia.

Danet berencana melaporkan dugaan pencurian hak intelektual karena pembongkaran mesin »ferari listrik”. »Saya akan laporkan pencurian hak cipta atau teknologi ini ke pemerintahan Amerika Serikat. Saat ini saya dan tim sedang mempelajari mekanismenya,” katanya. Danet mengatakan telah mengantongi hak paten mobil Tucuxi.

Ki Manteb: Dedemit Jangan Ganggu Dahlan

Ki Manteb: Dedemit Jangan Ganggu Dahlan  

TEMPO.COM, Jakarta-Mobil 'Ferrari' Tucuxi milik Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan ternyata tak pernah menjalani ruwatan. Ki Manteb Sudarsono, mengaku hanya melakukan prosesi tolak bala untuk Dahlan Iskan. "Sebetulnya yang saya doakan bukan mobil, yang saya doakan terhindar dari bala itu Pak Dahlan," kata Ki Manteb saat dihubungi, Sabtu, 5 Januari 2012.

Dalang kondang yang sering nongol di layar televisi ini menyebutkan, Tucuxi milik Dahlan tak bisa diruwat karena bukan makhluk hidup. Sesuai kebiasaan, tolak bala kata Ki Mantep hanya bisa dilakukan pada benda bernyawa. "Mobil itu tak bisa, walaupun kita doain tak akan bisa.” (Lihat: Mobil Dahlan Diruwat Dalang Setan).

Ki Manteb menyebutkan, prosesi doa tolak bala yang dilakukan di Solo tadi siang dia tujukan untuk meminta doa keselamatan atas Dahlan Iskan. Sebagai menteri, Dahlan kata dia punya tugas berat dan mengemban tanggung jawab yang besar. Ki Manteb mengaku mendoakan agar hal-hal jahat meninggalkan Dahlan.
Dalam dialog lakon wayang yang dimainkan Ki Manteb siang tadi, dua wayang, Batara Wisnu dan Batara 

Kala saling berebut untuk bisa menguasai dunia. Ki Manteb lalu melakonkan batara Wisnu yang melambangkan kebaikan mengusir dan meminta Batara Kala yang merupakan dewa angkara murka untuk pergi meninggalkan dunia dan juga Dahlan. "Batara Kala, dusuruh pergi supaya tak mengganggu umat, dan dedemit jangan mengganggu Dahlan."

Selain memainkan dua tokoh wayang, proses tolak bala juga ditandai dengan penyiraman air dari mata empat mata air dari empat penjuru mata angin. Air ini kata dia merupakan simbol kehidupan sehingga yang mengendarai Tuxuci senantiasa dilindungi dan diberi kehidupan. Lihat foto-foto mobil Tucuxi milik Dahlan.
Setelah menjalani prosesi tolak bala, mobil listrik Dahlan itu langsung dipacu meninggalkan Solo menuju Magetan. Mobil itu seharusnya akan menjalani uji coba 1.000 kilometer dengan rute Solo-Surabaya. 

Namun, begitu sampai di Tawangmangu, Karanganyar, mobil yang dikendarai Dahlan mengalami putus rem.
Dahlan yang mengemudikan mobil itu pun memilih menabrakkan mobil ke dinding tebing. Beruntung, dalam kecelakaan itu Dahlan selamat. Hanya, rangka mobil merah itu saja yang ringsek. Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Tucuxi Dahlan Bisa Dipakai Meski Tanpa Izin


Tucuxi Dahlan Bisa Dipakai Meski Tanpa Izin


TEMPO.COM , Jakarta:Kementerian Perhubungan menyatakan mobil listrik Tucuxi yang dikendarai Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, bisa dioperasikan tanpa resgistrasi. "Setiap kendaraan bermotor yang belum diregistrasi dapat dioperasikan di jalan untuk kepentingan tertentu," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Tempo, Ahad, 6 Januari 2013.

Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkuran Jalan menyatakan setiap kendaraan bermotor yang belum diregistrasi dapat dioperasikan di jalan untuk kepentingan tertentu. Namun kendaraan itu harus dilengkapi Surat Tanda Coba Kendaraan bermotor dan Tanda Coba Nomor Kendaraan Bermotor.

Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor dan Tanda Coba Nomor Kendaraan bermotor diberikan oleh kepolisian kepada badan usaha di bidang penjualan, pembuatan, perakitan atau impor kendaraan bermotor. Tata cara pemberian dan penggunaan surat-surat tadi diatur dalam peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Kementerian Perhubungan menyatakan setiap pembuat, pabrikan, atau importir mobil wajib mengajukan permohonan mendapatkan sertifikat uji. "Tapi belum ada permohonan masuk untuk pengujian Tucuxi," ujar Bambang.

Pengujian tersebut dilakukan oleh Balai Pengujian Kendaraan Bermotor di bawah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Bambang menyebutkan beberapa tahap pengujian. Tahapan itu antara lain mencakup pengujian laboratorium, di jalan khusus, serta di jalan sebenarnya. Yang dimaksud dengan jalan khusus, kata Bambang, adalah sirkuit. Ia pun membandingkan proses pengujian di Indonesia dengan yang biasa dilakukan di luar negeri.

Bambang mengungkapkan, perusahaan otomotif besar negara lain memiliki sirkuit tersendiri untuk uji tipe mobil baru. "Tapi di Indonesia belum ada," ujarnya.

Bambang tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai syarat yang harus dipenuhi Dahlan untuk bisamengemudikan Tucuxi di jalan umum. Menurut dia hal tersebut merupakan ranah kepolisian. "Apakah sudah memenuhi kondisi tertentu, itu yang tahu kepolisian, domainnya di sana," kata dia.
Ia pun mempertanyakan legalitas plat nomor kendaraan pada mobil Tucuxi tersebut.

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan mengalami kecelakaan ketika mengendarai mobil listri Tucuxi yang dikemudikannya kemarin. Dahlan Iskan melakukan uji mobil Tuxuci dengan rute Solo - Magetan - Surabaya. Setelah menjalani prosesi tolak bala di Solo, Dahlan langsung melaju menuju Magetan. Namun, begitu mobil melaju di satu turunan, Plaosan, Magetan, rem mobil tak berfungsi.

Demi Tucuxi Dahlan, Ki Manteb Melek 24 Jam

Demi Tucuxi Dahlan, Ki Manteb Melek 24 Jam

TEMPO.CO, Jakarta--Kehadiran Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan bersama ‘ferrari’ tucuxi merahnya ternyata telah membuat tidur Ki Manteb Sudarsono tak nyenyak. Sejak tahu Dahlan akan datang ke Solo, dia pun terus memikirkan prosesi untuk menyambut mobil baru milik Dahlan. "Saya benar-benar tak tidur, sejak jam tujuh kemarin malam sampai jam tujuh ini saya belum tidur,” kata Ki Manteb saat dihubungi, Sabtu, 5 Januari 2013.

Menurut Dalang kondang ini, kabar akan kedatangan Dahlan baru ia dengar Jumat 4 Desember 2013 malam. Saat itu dia tengah berada di rumahnya di daerah Karanganyar. Saat itu, dia dihubungi oleh salah satu panitia penyambutan Dahlan, Ananto Priyono. "Saya ditelepon dan diminta memainkan wayang dan tolak bala."

Tak lama bagi Ki Manteb untuk menyanggupi permintaan Ananto. Alasannya, dia sudah lama mengenal Dahlan. Selain itu, Ki Manteb menjelaskan sudah beberapa kali menggelar prosesi tolak bala saat Dahlan masih memimpin Jawa Pos Group. (Lihat pula: Ki Manteb: Dedemit Jangan Ganggu Dahlan dan Mobil Dahlan Diruwat Dalang Setan).

Mulai pukul tujuh malam kemarin, Ki Manteb pun mulai melakukan persiapan. Wayang Batara Kala dan Batara Wisnu yang biasa dipakai untuk prosesi tolak bala pun dirapikan. Wayang itu diwarisi Ki Manteb dari buyutnya dan sudah menjadi wayang turun temurun.
Selain itu, Ki Manteb mulai melakukan persiapan hati dan dengan membaca doa. "Ibaratnya orang puasa, saya puasa dulu," kata dia.

Malam itu juga, Ki Manteb meminta panitia acara untuk menyiapkan air dari empat penjuru mata angin yang terdapat di Solo. Air itu harus diambil dari mata air. "Air itu lambang kehidupan, dan menjadi doa agar Pak Dahlan diberi umur panjang."

Siang tadi, prosesi tolak bala pun dilakukan. Ki Manteb mengaku tak ada firasat aneh saat tolak bala dilakukan. Dia tak menyangka setelah meluncur di jalanan Tawangmangu, Karanyar, mobil listrik yang ditunggangi Dahlan mengalami kecelakaan. "Saya baru tau informasinya dari wartawan."

Akibat kecelakaan itu, Dahlan harus memupus niatnya menjajal mobil listrik baru itu menempuh uji coba 1.000 kilometer dengan rute Solo-Surabaya. Mobil itu ringsek akibat putus rem dan menabrak dinding. Ki Mantep beryukur, Dahlan tak mengalami hal buruk dalam kecelakaan yang menyebabkan rangka mobil itu ringsek.

Menurut Ki Manteb, tucuxi milik Dahlan yang ringsek tak terlalu penting lagi. Meski harus melek demi menyambut kedatangan mobil merah itu, menurut dia yang terpenting, Dahlan selamat dari bala. "Yang penting selamatkan manusianya, kalau saya tidak memikirkan mobilnya." Simak berita Dahlan Iskan dan proyek mobil listriknya.

Flag Country

free counters