Pergeseran Merah dan Hukum Hubble




Hukum Titus-Bode ( Planet)


Seperti yang telah kita ketahui, jarak  kesembilan planet berkisar antara 0,4 AU untuk  Merkurius dan sekitar 40 AU untuk Pluto. Pada abad ke-18, astronom Jerman, Titus  dan Bode kemudian Wolf, menunjukkan jarak rata-rata heliosentrik planet yang  diikuti oleh hokum empirik :  






D merupakan jarak heliosentrik dalam AU, n berharga - ∞ untuk Merkurius, 0 untuk  Venus dan bertambah 1 untuk setiap planet. Hukum ini memiliki tingkat kesalahan  5% sampai dengan Venus, untuk Neptunus terdapat 22% derajat kesalahan dan 49%  untuk Pluto. Nilai n =3 diberikan bukan untuk planet melainkan untuk sabuk asteroid.

Hukum Kepler



Karena massa total planet dan satelit jauh lebih kecil dari massa Matahari, maka  pengaruh  antar planet dapat diabaikan untuk  kalkulasi orbit yang tidak terlalu teliti.  Aproksimasi yang dilakukan mengacu pada “two-body problem”, dengan mengambil  batasan massa salah satu objek itu dapat diabaikan terhadap masa Matahari.
Kepler memberikan 3 hukum  yang ia pakai dalam perhitungan yakni:

1. Orbit planet itu berbentuk elip.  Matahari berada di salah satu titik apinya, dan  gerak objek dapat dinyatakan oleh :



r = jarak heliosentrik
a = sumbu panjang elip ( semi major axis)
e = eksentrisitas
θ = sudut yang dibentuk oleh radius vektor objek terhadap sumbu panjang elip


2. Radius vektor (garis hubung Matahari dan planet) dalam selang waktu yang sama  akan menyapu luas daerah yang sama. Akibatnya planet bergerak cepat saat dekat  Matahari dan bergerak lambat saat jauh dari Matahari, dinyatakan dengan :  


3. Kuadrat kala edar planet mengitari Matahari sebanding dengan pangkat tiga  setengah sumbu panjang elip




Untuk kasus  gaya tarik gravitasi antara 2 objek dengan massa m dan m’, (1.1) dan 
(1.2) dapat dituliskan sebagai  berikut :



Dengan p didefinisikan sebagai  



Kemiringan bidang orbit  planet, asteroid dan komet, mengacu pada bidang  ekliptik. Untuk  satelit, bidang yang dijadikan acuan adalah bidang ekuatorial  planet.  Lintasan satelit menembus bidang ekliptika pada dua titik yang dikenal sebagai  ascending dan descending nodes (titik naik dan titik turun).’ 

Untuk komet, parameter yang digunakan adalah :  

1. Jarak perihelion, q = a (1- e) 
2. Jarak aphelion , Q = a (1 + e) 








Flag Country

free counters