Dua lubang hitam akan tabrakan, berpotensi hancurkan galaksi

Dua lubang hitam akan tabrakan, berpotensi hancurkan galaksi


Ilmuwan antariksa asal California Institute of Technology (Caltech) menemukan dua buah lubang hitam alias black hole yang diperkirakan akan segera bertabrakan. Nah, tabrakan itu dipercaya akan sangat dahsyat dan menyebabkan hancurnya galaksi.

Untungnya galaksi yang akan hancur itu bukanlah galaksi Bima Sakti, melainkan galaksi bernama PG 1302-102. Ya, dua galaksi itu mendiami galaksi yang berada cukup jauh dari bumi dengan jarak 3,5 miliar tahun cahaya dari bumi, tepatnya di konstelasi bintang Virgo.

Apabila kedua lubang hitam itu akhirnya bertabrakan, akan ada energi sebesar 100 miliar ledakan bintang yang dihasilkan. Dampaknya, galaksi PG 1302-102 diprediksi akan hancur.

Bahkan, tabrakan tersebut akan menghasilkan sebuah tornado luar angkasa yang dapat mendorong bintang di sekitarnya menjauh dan mengalami perubahan orbit.

Dr. S. George Djorgovski dari Caltech mengatakan bila tabrakan fase akhir antar dua lubang hitam itu masih akan terjadi sekitar satu miliar tahun lagi, New York Times (08/01). Mengingat saat ini jarak keduanya masih sekitar satu satu tahun cahaya.

Mungkin satu miliar tahun memang waktu yang sangat lama bagi manusia, tetapi bagi benda-benda luar angkasa waktu seribu juta tahun bagaikan kedipan mata saja.

15 Tahun Lagi NASA Bakal Temukan Bumi Baru untuk Manusia



Setelah berhasil menemukan 8 planet layak huni, NASA semakin yakin jika ada kehidupan lain di luar galaksi. Mereka mengklaim mampu menemukan bumi alternatif untuk menampung manusia.

 
 
15 Tahun Lagi NASA Bakal Temukan Bumi Baru untuk Manusia
 
 
 
Ilmuwan NASA, yang bertugas untuk memburu planet layak huni, mengatakan jika target mereka adalah menemukan planet dengan lautan, mirip bumi. Target tersebut akan bisa dicapai dalam kurun 15 tahun ke depan.

"Bisa 15 tahun lagi, mungkin saja. Namun, untuk mengunjunginya dibutuhkan keahlian manusia untuk menguasai hukum relativitas Einstein, tujuannya untuk mengalahkan teori itu sendiri," ujar Dr John Mather, astrofisikawan dari NASA Goddards Space Flight Center di Maryland, dilansir melalui Daily Mail, Jumat 9 Januari 2015. Dia juga tercatat sebagai ilmuwan senior untuk proyek teleskop antariksa James Webb.

Menurut dia, manusia terlalu berharap banyak terhadap kecerdasan buatan. Pasalnya, sangat penting untuk bisa menanggulangi keterbatasan manusia menghadapi kecepatan cahaya dan ruang antariksa. Itulah saatnya manusia membutuhkan bantuan robot.

Teori realtivitas Einstein mengatakan jika tidak ada yang bisa mengalahkan kecepatan cahaya. Oleh karena itulah, bagi Einstein, menerobos lubang waktuinterstellar adalah hal yang tidak mungkin bagi manusia.

"Robot akan membantu kita. Jika mereka cukup pintar, mereka akan memberitahu kita bagaimana caranya menerobos Interstellar. Ini memang hal yang mungkin terjadi, meski sulit. Itulah yang saya pikirkan," kata Mather.

Flag Country

free counters