Dua Planet Baru Mirip Neraka Bumi




RABU, 21 DESEMBER 2011 | 15:56 WIB

TEMPO.COJakarta - Dua planet temuan para astronom itu berukuran mirip dengan Bumi. Bedanya suhu planet itu tak seperti Bumi. Keduanya panas, bahkan disebutkan bak neraka. Dua planet tersebut berada di luar tata surya. Planet terkecil itu diberi nama Kepler-20. Sebagai pembeda, planet pertama disebut Kepler-20 e dan planet kedua disebut Kepler-20 f.

Ukuran Kepler-20 e dan Kepler-20 f masing-masing 1,03 dan 0,87 kali diameter Bumi. Rekor planet terkecil di luar tata surya sebelumnya dipegang oleh Kepler-10 b, dengan diameter 1,42 kali dari Bumi. Para astronom menghitung jarak Kepler-20 dari konstelasi Lyra, yakni hampir 1.000 tahun cahaya. 

"Dilihat dari ukuran Kepler-20 e memiliki diameter tiga persen lebih besar dari Bumi, hal ini membuat planet tersebut menjadi obyek di luar tata surya termirip dengan Bumi," kata Dr. François Fressin, Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge, Massachusetts. "Kepler-20 f memiliki ukuran 13 persen lebih kecil dari Bumi, dengan diameter sekitar 7.000 kilometer dan lebih kecil dari Venus. Planet tersebut merupakan planet terkecil yang pernah ditemukan di orbit bintang lain di luar tata surya.

Para peneliti percaya planet Kepler-20 e, yang letaknya lebih di bagian dalam, melakukan orbit selama enam hari mengitari mataharinya. Planet sepenuhnya berbatu, dan terbuat dari perpaduan unsur di Bumi seperti silikat dan besi. Sedangkan lebih ke bagian luar, Kepler-20 f, mengorbit setiap 20 hari dan bisa mengembangkan atmosfer yang terbuat dari uap air.

Suhu permukaan yang mencapai sekitar 700 dan 400 Celcius hampir dipastikan tak mendukung adanya kehidupan. "Planet-planet tersebut cenderung terlalu panas untuk kehidupan seperti yang kita kenal. Namun sangat mungkin bahwa Kepler-20 f bermigrasi ke dalam orbit luar, dan dapat menjadi planet layak huni," kata Fressin.

Penemuan sebelumnya melaporkan bahwa telah ditemukan keberadaan Kepler 20 b, 20c, dan 20 d. Sejauh ini Kepler 20 b adalah kandidat planet terbaik di luar tata surya yang mempunyai kemiripannya dengan Bumi. Planet ini berada dalam zona yang nyaman untuk dihuni atau zona Goldilocks. Selama ini mereka kesulitan menemukan tempat yang tidak terlalu panas, tapi juga tidak terlalu dingin. Tempat air, yang sangat mendasar bagi kehidupan, tidak membeku dan mendidih.

India Luncurkan Misi ke Planet Mars





KAMIS, 21 FEBRUARI 2013 | 21:06 WIB


TEMPO.CO, NEW DELHI—India akan meluncurkan misi pertamanya ke Planet Mars tahun ini. Hal ini diumumkan oleh Presiden Pranab Mukherjee, Kamis 21 Februari 2013. “Beberapa misi luar angkasa akan berlangsung pada 2013, termasuk misi pertama India ke Mars dan peluncuran satelit navigasi pertama kami,” kata Mukherjee kepada parlemen di New Delhi.

India akan mengirim satelit dengan pesawat luar angkasa tanpa awak pada Oktober mendatang. Diluncurkan dari pantai tenggara India, proyek ini menelan dana US$83 juta atau Rp 803 miliar.

Pesawat luar angkasa buatan India tersebut akan mengangkasa selama sembilan bulan menuju Mars. Setelah itu satelit akan menempatkan diri dalam orbit berjarak 500 kilometer dari planet merah tersebut. 

Langkah ini akan menyejajarkan India dengan negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia dan Cina. “Misi ini akan berjalan lancar,” ujar Deviprasad Karnik, ilmuwan dari lembaga Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) melalui telepon dari Bangalore.

Namun misi ini memperoleh kecaman banyak pihak. Pasalnya, dana miliaran rupiah yang digelontorkan untuk proyek ini dapat digunakan untuk memperbaiki gizi buruk jutaan anak maupun menangani krisis listrik.

Pemerintah India berkukuh dengan alasan proyek tersebut bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Eksplorasi luar angkasa India dimulai sejak 1962. Lima tahun lalu, satelit Chandrayaan milik India menemukan bukti bahwa terdapat air di bulan. Salah satu proyek besar India adalah misi ke bulan pada 2014. 

NASA Temukan 461 Planet Baru Layak Huni?




RABU, 09 JANUARI 2013 | 05:31 WIB

TEMPO.CO Long Beach, California: Teleskop Antariksa Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mendeteksi 461 kandidat planet baru. Setidaknya empat planet di antaranya berukuran sedikit lebih besar dari Bumi dan berpotensi mendukung kehidupan.

Seluruh planet baru yang terletak di luar tata surya (eksoplanet) itu merupakan hasil pencarian Kepler selama 22 bulan operasi terhadap 2.740 calon planet. Sampai saat ini baru 105 planet yang telah dikonfirmasi sebagai planet.

"Namun, kami yakin lebih dari 90 persen lainnya juga segera dapat dipastikan kebenarannya," kata Christopher Burke dari Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute, Selasa, 8 Januari 2013.

Empat planet "layak huni" yang ditemukan berukuran 1,25 hingga 2 kali lebih besar ketimbang Bumi. Masing-masing planet mengorbit zona layak huni pada bintang mereka. Berbagi jarak yang memungkinkan air tetap dalam bentuk cair di permukaannya. Satu planet di antaranya berukuran 1,5 kali Bumi dan mengorbit bintang mirip matahari.

"Ini menjadi satu temuan yang sangat menarik," kata Burke, yang menyampaikan penemuan ini dalam pertemuan American Astronomical Society di Long Beach, California.

Temuan ini sekaligus untuk membarui katalog misi Kepler, teleskop antariksa senilai US$ 600 juta yang diluncurkan pada Maret 2009. Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan sekitar 2.300 calon planet yang terlihat saat 16 bulan pertama teleskop beroperasi.

Deteksi baru yang dilakukan dengan Kepler juga meningkatkan jumlah bintang dari 365 menjadi 467. Bintang-bintang ini unik karena diyakini menjadi tempat mengorbit planet-planet yang berpotensi layak huni.

"Banyaknya kandidat yang ditemukan menyiratkan sebagian besar eksoplanet berada di sistem multi-planet," kata Jack Lissauer, seorang ilmuwan dari Ames Research Center di Moffett Field milik NASA.

Temuan Kepler ini juga menunjukkan galaksi Bima Sakti dihuni setidaknya 17 miliar planet seukuran Bumi dalam orbit yang ketat. Sementara lebih banyak planet lainnya diduga mengorbit bintang yang jaraknya lebih jauh.

"Kepler semakin mampu menemukan planet yang lebih kecil pada periode orbit yang lebih jauh. Kita tinggal menunggu waktu untuk menemukan planet baru mirip Bumi," kata Steve Howell, seorang ilmuwan misi Kepler di Ames Research Center di Moffett Field.

Planet Mirip Bumi Terlihat Tahun Depan




JUM'AT, 28 DESEMBER 2012 | 12:35 WIB

TEMPO.COJakarta - Planet asing pertama yang benar-benar mirip bumi akan terlihat pada tahun depan. Para astronom telah menemukan sejumlah eksoplanet selama beberapa tahun terakhir yang memiliki satu atau dua ciri-ciri kunci mirip dengan planet kita, seperti ukuran atau suhu permukaan.

"Saya sangat positif bahwa kembaran bumi pertama akan ditemukan tahun depan," kata Abel Mendez, yang menjalankan Planetary Habitability Laboratory di University of Puerto Rico di Arecibo. Sebelumnya, para astronom menemukan planet ekstrasurya pertama yang mengorbit bintang seperti matahari pada 1995. 

Teleskop Kepler Space NASA, misalnya, memiliki lebih dari 2.300 planet potensial sejak 2009. Namun, hanya 100 yang telah dikonfirmasi sampai saat ini. Tetapi, para ilmuwan memperkirakan setidaknya 80 persen saja yang mirip dengan bumi.

Bulan Desember tahun lalu, Kepler menemukan planet yang 2,4 kali lebih besar dari bumi mengorbit di zona bintang layak huni. Tim Kepler dan kelompok penelitian lain telah mendeteksi dunia lain seperti itu (yang dikenal sebagai Kepler 22b), membawa penghitungan eksoplanet yang berpotesi dihuni sebanyak sembilan planet dengan perhitungan Mendez.

Tak satu pun dari planet yang masuk dalam katalog "Eksoplanet Layak Huni" Mendez itu berukuran lebih kecil untuk menjadi kembaran bumi. "Planet pertama dengan ukuran yang sesuai, orbit yang cocok untuk kehidupan kemungkinan akan diumumkan pada 2013," kata Geoff Marcy, seorang pemburu planet veteran di Universitas California, Barkeley, yang juga anggota tim Kepler.

Sejauh ini NASA telah mengklaim menemukan lima planet mirip bumi. Walaupun begitu, sebagian besar suhunya diperkirakan sangat tinggi.

Jelang Kiamat 2012, Planet Mirip Bumi Ditemukan







KAMIS, 20 DESEMBER 2012 | 05:31 WIB

TEMPO.CO Santa Cruz: Sebuah planet layak huni ditemukan mengorbit bintang mirip matahari. Planet dengan kondisi yang dapat mendukung kehidupan ini diperkirakan berjarak cukup dekat dengan Bumi. Para astronom mengatakan planet itu terlihat dengan mata telanjang.

Entah penemuan ini bisa dibilang menggembirakan atau sia-sia belaka. Toh,kiamat bakal menerjang alam semesta pada Jumat, 21 Desember 2012. Setidaknya itu prediksi Jose Arguelles yang mendasarkan pada perhitungan kalender suku Maya.

Planet tak bernama itu adalah satu dari lima planet yang mengitari Tau Ceti, sebuah bintang yang berjarak 12 tahun cahaya dan hampir identik dengan matahari. Kelima planet itu diperkirakan berukuran dua sampai enam kali dari Bumi.

"Salah satunya, dengan massa lima kali Bumi, terletak di "zona layak huni" bintang Tau Ceti," ujar James Jenkins, anggota tim peneliti dari University of Hertfordshire, Rabu, 19 Desember 2012. Temuan ini muncul di jurnalAstronomy & Astrophysics.

Zona layak huni yang dimaksud Jenkins dikenal sebagai "zona Goldilocks", yakni wilayah orbital yang tidak terlalu panas atau dingin yang memungkinkan air permukaan tetap cair. Kondisi itu memungkinkan munculnya kehidupan.

Sistem planet Tau Ceti dianggap sebagai sistem tata surya dengan massa paling rendah yang pernah terdeteksi. Para astronom menemukannya dengan metode kecepatan radial yang mencari "goyangan" dalam gerakan sebuah bintang yang disebabkan oleh tarikan gravitasi planet. Teknik itu digabungkan dengan data dari lebih 6.000 pengamatan dari tiga teleskop berbeda.

"Tau Ceti adalah salah satu tetangga kosmik terdekat dengan Bumi. Kita dapat mempelajari atmosfer dari planet-planetnya dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Jenkins.

Sejak 1990-an, lebih dari 800 planet telah ditemukan mengorbit bintang di luar matahari. Planet-planet ini dijuluki eksoplanet. Para astronom sejak lama tertarik meneliti eksoplanet yang berada paling dekat dengan matahari.

"Setiap bintang pasti memiliki planet. Kami yakin masih banyak planet serupa Bumi di luar tata surya, terutama yang dekat dengan matahari," ujar Profesor Steve Vogt, anggota tim dari University of California, Amerika Serikat.

Inilah Tujuh Planet Kandidat Pengganti Bumi





RABU, 12 DESEMBER 2012 | 06:11 WIB

TEMPO.CO Arecibo: Pencarian planet yang layak dihuni terus dilakukan. Yang terbaru adalah penemuan tujuh planet di luar sistem tata surya yang dianggap berpotensi menggantikan peran Bumi.

Tujuh planet itu adalah Gliese 581d, HD 85512b, Kepler 22b, Gliese 667Cc, Gliese 581g, Gliese 163c, dan HD 40307g. Semuanya masih tergabung dalam galaksi Bima Sakti.

Tim peneliti dari The Habitable Exoplanets Catalog (HEC), yang menemukan ketujuh planet, melansir informasi tersebut bulan ini. HEC adalah proyek ambisius untuk membuat katalog tentang semua planet di jagat raya yang dinilai layak dihuni.

"Tentu sangat berguna jika ada katalog tentang planet-planet layak huni," ujar Abel Mendez, Direktur Laboratorium Kelayakhunian Planet Arecibo di Universitas Puerto Rico, Selasa 11 Desember 2012.

Mendez mengatakan, penemuan ketujuh planet itu, dan pencarian planet-planet baru lainnya, bertumpu pada perangkat High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) di Chile dan Teleskop Antariksa Kepler yang mengorbit di luar angkasa.

Katalog disusun menggunakan penilaian kelayakhunian, seperti Earth Similarity Index, Habitable Zones Distance, Global Primary Habitability, sistem klasifikasi, dan perbandingan dengan Bumi masa lalu dan masa kini.

Sejak dimulai 5 Desember 2011, proyek yang dipimpin Mendez telah menemukan hampir 80 eksoplanet--planet di luar tata surya--berukuran mirip Bumi. "Tapi hanya sedikit yang berjarak tepat dari bintang untuk mendukung adanya air di permukaan planet," katanya.

Awalnya tim hanya menemukan planet Gliese 581d dan HD 85512b. Kemudian ditambahkan lima planet lainnya, yakni Kepler 22b, Gliese 667Cc, Gliese 581g, Gliese 163c, dan HD 40307g. Tujuh planet itu termasuk eksoplanet superterran alias berukuran cukup besar ketimbang Bumi.

Selain tujuh planet yang sudah dikukuhkan, masih ada lebih dari 27 kandidat versi Teleskop Kepler milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang menunggu konfirmasi untuk memperoleh predikat "layak huni".

Mendez mengatakan, HEC menggabungkan dan mengolah berbagai data eksoplanet dari berbagai sumber, seperti Ensiklopedia Planet Ekstrasolar dan Arsip Eksoplanet NASA, ditambah banyak pembaruan dari kelompok penelitian lain. Segala informasi terbaru yang relevan akan langsung dianalisis dan ditambahkan ke katalog.

"Sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai memetakan planet-planet di alam semesta yang bisa dihuni," katanya.

Pencarian planet pengganti Bumi sudah dimulai sekitar dua dasawarsa lalu. Saat itu peneliti lewat Observatorium Arecibo menemukan beberapa planet di luar tata surya. Namun, planet-planet di sekitar pulsar PSR B1257 +12- itu tergolong memiliki kondisi ekstrem.

Perburuan terus berlanjut. Pada 1995, para peneliti menemukan planet 51 Pegasi b yang mengorbit bintang mirip matahari.

Sampai hari ini terdapat hampir 900 eksoplanet yang sudah dipastikan keberadaannya dan lebih dari 2.500 yang masih menunggu konfirmasi. "Tapi hanya beberapa yang mungkin menjadi kandidat untuk tempat hidup seperti Bumi," ujar Mendez.

Kasus Dera, RS Diminta Tambah Kapasitas Kelas III





JUM'AT, 22 FEBRUARI 2013 | 09:10 WIB

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berencana menambah kapasitas ruang perawatan kelas III di Ibu Kota. Rencana penambahan itu akan dilakukan dengan mengganti ruang perawatan kelas II menjadi kelas III. "Seluruh rumah sakit milik Pemprov akan menambah kapasitas kelas III," ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 21 Februari 2013.

Rencananya, kata Jokowi, 75 persen ruang perawatan di seluruh rumah sakit milik Pemprov DKI akan dijadikan ruang kelas III. Dengan begitu, kapasitas ruang perawatan bisa menampung lebih banyak pengguna Kartu Jakarta Sehat.

Adapun untuk rumah sakit swasta, Jokowi mengaku belum berencana menerapkan hal serupa. Soalnya, Jokowi tidak bisa langsung menginstruksikan rumah sakit non-Pemprov DKI. "Kami tidak punya kewenangan untuk memaksa kalau (rumah sakitnya) bukan di bawah kami," kata dia.

Selain penambahan kamar perawatan, Jokowi menyatakan akan menambah ruang untuk perawatan di ICU dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU). "Sambil kami membangun tambahan kamar, kami juga akan tambah ruang ICU dan NICU," ujarnya. (Baca: Dirjen Bina Kesehatan: NICU Memang Langka)

Namun, penambahan ruang ICU serta NICU tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Perlu waktu sekitar setahun untuk menambah jumlah ICU dan NICU. "Kalau untuk ruangan bisa cepat, dalam satu atau dua hari sudah bisa," ujarnya.

Jokowi menolak mengkalkulasi potensi kerugian rumah sakit atas pergantian kelas ruang perawatannya. Namun, dia menilai kesehatan masyarakat lebih utama ketimbang untung rugi. "Rumah sakit itu tidak ada urusan untung rugi karena yang terpenting pelayanan. Kan, sudah disubsidi, jadi buat apa memikirkan untung rugi?" ujar dia.

Rencana penambahan ruang perawatan di kelas III itu mengemuka setelah kematian Dera Nur Anggraini, bayi berusia enam hari akibat kapasitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) di sejumlah rumah sakit tidak memadai. Kasus ini mengungkap kebutuhan ruang perawatan yang kurang di Jakarta. Apalagi, kunjungan pasien yang berobat kesehatan gratis meengalami peningkatan sekitar 70 persen pasca-peluncuran Kartu Jakarta Sehat

RS Kurang Dokter, Jokowi Ajukan 110 Dokter Baru





JUM'AT, 22 FEBRUARI 2013 | 11:55 WIB

TEMPO.COJakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengajukan surat kepada Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mengangkat dokter baru sebagai tenaga medis tambahan di lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Jumlahnya sekitar 110 orang," kata Jokowi di Balai Kota, Kamis, 21 Februari 2013.

Saat ini, kata dia, DKI tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Azwar Abubakar. Adapun kerja sama Pemerintah Provinsi DKI dengan Fakultas Kedokteran UI dan Ikatan Dokter Indonesia, Jokowi mengatakan upaya tersebut akan tetap dilaksanakan. Namun, langkah itu disebutnya bakal tetap kurang karena kebutuhan tenaga medis sudah sangat mendesak.

Jokowi mengatakan tidak ingin masalahkekurangan tenaga medis mengakibatkan berkurangnya kualitas pelayanan kepada masyarakat. "Jangan sampai nanti kalau ada apa-apa harus kerja sama lagi, jadi harus yang tetap," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jokowi menyatakan akan menambah kapasitas ruang perawatan kelas III di Jakarta. Penambahan itu dilakukan agar masyarakat pengguna Kartu Jakarta Sehat bisa mendapatkan pelayanan di rumah sakit.Rumah sakit pun menyatakan kekurangan tenaga medis untuk menyesuaikan penambahan ruang perawatan.

Pasien Miskin Ditolak RS, Sistem Kesehatan Buruk




JUM'AT, 22 FEBRUARI 2013 | 13:01 WIB

TEMPO.COJakarta - Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia, Marius Wijayarta, menilai kasus-kasus penolakan rumah sakit di Ibu Kota terhadap pasien dari kalangan masyarakat tidak mampu merupakan dampak dari buruknya sistem penganggaran kesehatan dan jaminan sosial selama ini. “Dari pusat sampai ke daerah kacau-balau,” kata dia, Kamis, 21 Februari 2013.

Menurut Marius, sistem kesehatan yang dijalankan pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan, belum sepenuhnya mengedepankan prinsip profesionalisme dalam penanganan anggaran. Dia mencontohkan, pemerintah yang berperan sebagai kuasa pengguna anggaran juga bertindak sebagai penyelenggara dan tim pemantau. ”Mereka semua yang jalankan, meski dijalankan dengan sistem tender.”

Dengan berlakunya sistem buruk seperti saat ini, dia menambahkan, program perbaikan kesehatan tidak akan berjalan efektif dan akan terus menimbulkan permasalahan. Jika pun persoalan ini mencuat, menurut Marius, rumah sakit tidak bisa disalahkan. ”Karena Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan sebagai regulator yang membuat kesalahan sistem,” ujarnya.

Menurut Marius, pemberitaan yang akhir-akhir ini menyoroti layanan kesehatan pemerintah DKI--imbas dari kasus penolakan bayi Dera Nur Anggraini oleh 10 rumah sakit di Ibu Kota--akan turut berdampak terhadap kredibilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Meski Jokowi sudah mengeluarkan Kartu Jakarta Sehat, kasus penolakan rumah sakit terhadap pasien miskin tetap terjadi.

Ia menambahkan, sistem layanan kesehatan dan jaminan sosial baru bisa berjalan dengan baik apabila Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional diimplementasikan secara maksimal. “Tapi masih harus menunggu sampai awal 2014,” kata Marius, merujuk pada pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

RS Budi Asih Kewalahan Tangani Pasien KJS






JUM'AT, 22 FEBRUARI 2013 | 14:37 WIB

TEMPO.COJakarta - Rumah Sakit Budi Asih Cawang, Jakarta Timur, menambah kapasitas kamar kelas III untuk mengantisipasi lonjakan pasien setelah diberlakukan Kartu Jakarta Sehat. "Sudah kami tambah sekitar satu setengah bulan lalu," ujar Direktur RS Budi Asih, Nanang Hasani, kepada Tempo, Jumat, 22 Februari 2013.

Kamar kelas III ditambah 25 unit. Menyiasati ruangan yang tak bisa diperluas, kamar-kamar tersebut dialihstatuskan dari ruangan kelas II. Artinya, ruang kelas II diturunkan tingkatnya menjadi kelas III untuk menampung pasien. Sekarang RS Budi Asih telah memiliki 319 tempat tidur kelas III.

Menurut Nanang, setelah diberlakukan KJS November tahun lalu, pasien kelas III melonjak 50-70 persen. Hal tersebut membuat rumah sakit kewalahan karena tenaga medis dan instrumen tak bertambah. Setelah penambahan kamar tersebut, masih banyak juga pasien yang tak tertampung. "Hampir penuh setiap hari, kami rujuk ke rumah sakit lain," ujarnya.

Khusus bagi pasien yang kondisinya gawat, perawatan akan dipindah ke ruangan intensive-care unit (ICU). "Sambil kami carikan tempat lain," ujarnya. Namun, kata dia, rumah sakit rujukan lain pun sama penuhnya dengan RS Budi Asih.

Kemarin, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta seluruh rumah sakit menambah kapasitas perawatan kelas III. Ia berencana mengubah 75 persen ruang perawatan di rumah sakit milik pemerintah menjadi kelas III. Dengan begitu, kapasitas ruang perawatan bisa menampung lebih banyak pengguna Kartu Jakarta Sehat.

TAKSONOMI MEDIA MENURUT PARA AHLI



            klasifikasi media pembelajaran menurut beberapa ahli:
1.       Leshin, Pollock & Reigeluth (1992)
               Mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu:
             1)      Media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, dan kegiatan kelompok)
             2)      Media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas)
             3)      Media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, dan slide)
             4)      Media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, dan televisi)
             5)      Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video dan hypertext)

2.       Setyosari & Sihkabuden (2005)
               Mengklasifikasi media pembelajaran berdasarkan lima kategori. Yaitu klasifikasi media berdasarkan: bentuk dan ciri fisiknya, jenis dan tingkat pengalaman yang diperoleh, pesepsi indera yang diperoleh, penggunaannya, dan hirarkhi pemanfaatannya.
             1)      Klasifikasi berdasarkan bentuk dan ciri fisiknya
                         a.      Media pembelajaran dua dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan berukuran panjang kali lebar saja serta hanya diamati dari satu arah pandangan saja. Misalnya peta, gambar bagan, dan semua jenis media yang hanya dilihat dari sisi datar saja.
                         b.      Media pembelajaran tiga dimensi
yaitu media yang penampilannya tanpa menggunakan media proyeksi dan mempunyai ukuran panjang, lebar dan tinggi/tebal serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. misalnya meja, kursi, mobil, rumah, gunung, dan sebagainya.
                         c.      Media pandang diam
yaitu media yang menggunakan media proyeksi yang hanya menampilkan gambar diam di layar (tidak bergerak/statis). Misalnya foto, tulisan, atau gambar binatang yang dapat diproyeksikan.
                         d.      Media pandang gerak
yaitu media yang menggunakan merdia proyeksi yang dapat menampilkan gambar bergerak dilayar, termasuk media televisi dan video tape recorder termasuk media pandang gerak yang disajikan melalui layar (screen) di komputer atau layar lainnya.

3.       Seels & Glasgow (1990)
               Melakukan klasifikasi media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi, mereka membagi dalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir.
             1)      Pilihan Media Tradisional
                         a.      Visual diam yang diproyeksikan
    proyeksi opaque (tak tembus pandang)
    proyeksi overhead
    slides
    filmstrips
                         b.      Visual yang tak diproyeksikan
    gambar, poster
    foto
    charts, grafik, diagram
    pameran, papan info, papan-bulu
                         c.      Audio
    rekaman piringan
    pita kaset, reel, catridge
                         d.      Pernyajian multimedia
    slide plus suara (tape)
    multi-image
                         e.      Visual dinamis yang diproyeksikan
    film
    televisi
    video
                           f.      Cetak
    buku teks
    modul, teks terpogram
    workbook
    majalah ilmiah, berkala
    lembaran lepas (hand-out)

                         g.      Permainan
    teka-teki
    simulasi
                         h.      Realita
    model
    specimen (contoh)
    manipulatif (peta, boneka)
             2)      Pilihan Media Teknologi Mutakhir
                         a.      media berbasis telekomunikasi
    telekonferen
    kuliah jarak jauh
                         b.      Media berbasis mikroprosesor
    computer-assisted instruction (pembelajaran dengan bantuan komputer)
    permainan komputer
    sistem tutor intelejen
    interaktif
    hypermedia
    compact video disc
  1. Kemp & Dayton (1985)
               Mengelompokkan media ke dalam delapan jenis, yaitu:
            1)       Media cetakan
Yaitu meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Misalnya buku teks, lembaran penuntun, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur, dan teks terpogram.
            2)       Media pajang
Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok kecil. Misalnya papan tulis, flip chart, papan magnet, papan kain, papan buletin, dan pameran.
            3)       OHP dan transparansi
Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik berupa huruf, lambang, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding.
            4)       Rekaman audiotape
Pesan dan isi pelajaran dapat direkam pada tape magnetik sehingga hasil rekaman itu dapat diputar kembali pada saat diinginkan.
            5)       Seri slide (film bingkai) dan filmstrips
Adalah suatu film transparansi yang berukuran 35 mm dengan bingkai 2 x 2 inci. Bingkai tersebut terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai diproyeksikan melalui slide proyektor. Program kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar 10 sampai 100 buah.
            6)       Penyajian multi-image
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Bentuk visualnya berupa gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menununjukkan bagaimana suatu benda. Diagram yang melukiskan hubungan konsep, organisasi, dan struktur materi.
            7)       Rekaman video dan film hidup
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.
            8)       Komputer
Mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit. satu unit komputer terdiri atas empat komponen dasar, yaitu input (keybord dan writing pad), prosesor (CPU: unit pemroses data yang diinput), penyimpanan data (memori permanen/ROM, sementara RAM), dan output (monitor, printer).
5.       Gerlach dan Ely
            mengklasifikasikan media berdasarkan ciri-ciri fisiknya ke dalam delapan tipe, yaitu:
                         a.      Benda sebenarnya (realita): orang, kejadian, objek atau benda tertentu.
                         b.      Presentasi verbal: media cetak, kata-kata yang diproyeksikan melalui film bingkai (slide), transparansi, cetakan di papan tullis, majalah dan papan tempel.
                         c.      Presentasi grafis: bagan, grafik, peta, diagram, lukisan, poster, kartun dan karikatur.
                         d.      Potret diam (still picture): potret yang diambil dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin dapat dipresentasikan melalui buku, film rangkai (filmstrips), film bingkai (slide) atau majalah/surat kabar.
                         e.      Film(motion picture): film atauvideo tape dari pemotretan/perekaman benda atu kejadian sebenarnya, maupun film dari pemotretan gambar (animasi).
                           f.      Rekaman suara (audio recorder): yaitu rekaman suara saja yang menggunakan bahasa verbal maupun efek suara musik (sound effect).
                         g.      Program: terkenal pula dengan istilah pengajaran berprogram, yaitu sikuen dari informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dirancang untuk merangsang adanya respons dari pebelajar. ada pula yang dioersiapkan dan diprogram melalui mesin komputer.
                         h.      Simulasi: peniruan situasi yang sengaja diadakan untuk mendekati/menyerupai kejadian atau keadaaan sebenarnya. Misalnya prilaku bagaimana seoarang sopir ketika sedang mengemudi yang ditunjukan pada layar video atau layar film.

6. Thomas
secara sederhana menggolongkan media pembelajaran ke dalam  tiga jenjang pengalaman, yaitu sebagai berikut.
                         a.      Pengalaman langsung (the real life experiences)
Berupa pengalaman langsung dalam suatu peristiwa (firs hands experiences) maupun mengamati kejadian atau objek sebenarnya.
                         b.      Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)
Berupa tiruan atau model dari objek atau benda yang berwujud model tiruan, tiruan dari situasi melalui dramatisasi atau sandiwara dan berbagai rekaman atau objek atau kejadian.
                         c.      Pengalaman dari kata-kata (words only)
Berupa kata-kata lisan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun dicetak.
           Pengalaman yang paling kongkrit diletakkan pada dasar kerucut dan semakin ke puncak pengalaman yang diperoleh semakin abstrak.Berikut Kerucut Pengalaman Dale.


Refrensi : 

Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
 Punadji, S. & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas.
 Heinich, dkk. 2002. Instructional Media and Tecnologies for Learning, Seventh Edition. Upper Saddle River, New Jersey Columbus, Ohio. Merrill Prentice Hall



Flag Country

free counters